Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Penurunan Stunting Anak Tak Diikuti dengan Angka Wasting dan Underweight

M. Iqbal Al Machmudi
27/1/2023 19:54
Penurunan Stunting Anak Tak Diikuti dengan Angka Wasting dan Underweight
Ilustrasi - stunting.(Ist)

PENURUNAN angka stunting pada 2022 sekitar 2,8% tidak diikuti dengan penurunan angka wasting dan underweight. Berdasarkan hasil Survei Statsu Gizi Indonesia (SSGI) 2022 wasting naik sekitar 0,6% dari 7,1% menjadi 7,7%. Kemudian jumlah underweight juga naik 0,1% dari 17% menjadi 17,1%.

"Ada kenaikan wasting dan underweight pada 2022 tetapi meskipun naik, naiknya kecil hanya 0,6 dan 0,1. Tapi padahal kan kita mau menurunkan," kata Dirjen Kesehatan Masyarakat kemenkes Maria Endang Sumiwi dalam konferensi pers SSGI 2022 di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).

Baca juga: DPRD Tunda Pembahasan Raperda ERP Hingga Dua Kali, Ini Respons Heru

Wasting merupakan kondisi anak yang berat badannya menurun seiring waktu hingga total berat badannya jauh di bawah standar kurva pertumbuhan atau berat badan berdasarkan tinggi badannya rendah (kurus) dan menunjukkan penurunan berat badan (akut) dan parah. Sementara underweight adalah berat badan yang rendah tidak sesuai dengan umurnya.

Ia menjelaskan bahwa stunting diukur dari tinggi badan dan naiknya lama sehingga stunting ini prosesnya disebut kronis dalam arti medis artinya memakan waktu yang cukup lama dan di dahului dengan perubahan dari berat badan terlebih dahulu. Jika berat badan tidak naik sesuai umur kemudian dibandingkan dengan tinggi, dan sebagainya dan kemudian tidak mendapatkan intervensi lalu jadi stunting.

"Kita dalam 2 tahun terakhir perhatian sangat besar terhadap stunting. Di mana ditemukan kondisi anak sudah mendekati kriteria stunting sehingga wasting dan underweight tidak turun. Jika ingin menurunkan angka stunting maka harus menangani gizi yang leading to stunting yaitu wasting, underweight, dan overweight," ujarnya.

Sementara angka overweight di 2022 menuruna dari 3,8% menjadi 3,5%. Sejak di dalam kandungan kenaikan berat badan anak sudah diatur kalau tidak sesuai dan terjadi terus menerus maka akan terakumulasi menjadi stunting

"Wasting dan underweight kalau tidak sesuai dengan seharusnya kalau tidak turun maka stunting juga susah turunnya," pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya