Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
DATA riset World Giving Index 2022 menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan selama lima tahun berturut-turut.
Fakta ini juga menjadi salah satu alasan banyaknya lembaga filantropi yang berkontribusi membantu permasalahan pemerintah seperti kemiskinan, fasilitas bagi daerah terpelosok, tanggap bencana, dan lain sebagainya.
Belum lama ini, Harika Foundation salah satu lembaga kemanusiaan yang berkantor pusat di Turki turut hadir menyemarakkan dunia filantropi di Tanah Air.
Dengan semangat bersinergi membangkitkan kembali dunia filantropi Indonesia melalui gerakan mengukir jejak kebaikan, Harika Foundation mulai berkiprah sejak April 2022 lalu di tingkat nasional maupun internasional, termasuk saat bencana gempa di kawasan Cianjur, Jawa Barat.
“Indonesia terletak di kawasan ring of fire yang menjadikan daerah di tanah air rawan terkena bencana. Masalah sosial di tengah masyarakat pun masih perlu penanganan yang lebih intensif," ujar Inisiator dan Ketua Harika Foundation Syuhelmaidi Syukur pada awak media, Kamis (19/01).
"Melihat hal ini, kita tidak bisa hanya diam diri. Para penyintas bencana maupun masyarakat yang kondisi ekonominya kurang baik tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” jelas Syuhelmaidi.
Baca juga: Artha Graha Group Gelar Bakti Sosial Pelayanan Kesehatan di Beberapa Vihara
Menurut Syuhel, panggilan akrabnya, selain kondisi geografis Indonesia, yang menjadi fokus perhatian masyarakat pada 2023 ini adalah peringatan waspada guncangan ekonomi dari berbagai badan serta organisasi pangan internasional, pengamat ekonomi nasional maupun luar negeri, termasuk dari Presiden RI Joko Widodo sendiri.
“Beberapa negara sudah merasakan dampak dari inflasi ekonomi, krisis energi, dampak pandemi bahkan kerawanan pangan," katanya.
"Walaupun dampak ini belum terasa oleh kita, namun, kalau efek domino sudah berjalan, tidak menutup kemungkinan banyak warga yang terkena imbas dalam waktu dekat,” kata Syuhel.
Bahkan, lanjutnya, efek dari peristiwa tersebut di masa yang akan datang bisa dirasakan oleh segala pihak di berbagai kelas sehingga perputaran roda ekonomi bisa terhambat.
“Untuk mengantisipasi dan berperan membantu pemerintah menghadapi masalah-masalah sosial, maka Harika Foundation sebagai lembaga yang kredibel dan akuntabel turun langsung ke lapangan,” ujarnya.
Syuhel bercerita, sebelumnya Harika Foundation telah merealisasikan Program Emergency Response, dan saat ini masih menjalankan program-program recovery (pemulihan) untuk para penyintas Gempa Cianjur.
Dari data yang ada, Harika telah mendistribusikan bantuan natura berupa logistik pangan, medis, personal hygiene, dan sebagainya dalam Program Respon Gempa Cianjur total sejumlah 2,628 ton.
Selain itu, Harika Foundation juga memberi layanan kesehatan, implementasi Program Dapur Warga, distribusi tenda dan terpal serta pendampingan psikososial dengan total penerima manfaat 6.668 jiwa/890 KK.
Bersamaan dengan program respon bencana untuk Gempa Cianjur, program Program Pangan untuk Semua melalui sub-program Beras untuk Pesantren didistribusikan juga bantuan beras sebanyak 1,5 ton.
“Selain bagi para penyintas gempa Cianjur, kami juga sudah melakukan realisasi program di Gaza, Palestina. Alhamdulilah konsisten kami lakukan untuk membantu mereka yang masih berjuang di jalur pertempuran,” kata Syuhel.
Sejak April 2022, Harika Foundation telah melakukan 476 aksi melalui berbagai program yang menjangkau 6.768 jiwa di tingkat nasional maupun global dengan jangkauan 6 negara.
Syuhel menjelaskan, Harika Foundation tergabung dalam sebuah konsorsium bernama Kolaborasi Filantropi Global (KFG) yang berisi donatur-donatur sehingga mereka tidak hanya memberikan donasi, tapi juga menjadi penasihat dan pengawas yang mengawal pertumbuhan lembaga.
“Lembaga kemanusiaan tidak bisa berdiri sendiri, ada beberapa tokoh dibaliknya yang memiliki peran, maka salah satu value Harika yang kami utamakan adalah kolaborasi,” katanya. (RO/OL-09)
Grup Volkswagen (VW) membuat kemajuan besar dalam elektrifikasi, dengan menjual 572.100 unit kendaraan listrik pada 2022 dan memimpin pasar Eropa pada segmen BEV.
Seluruh dana bersih hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja yaitu biaya operasional.
Konsep profil pelajar Pancasila hanya 'macan kertas', karena kenyataannya sikap dan perilaku pelajar-pelajar kita justru bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved