Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PT Pelita Teknologi Global Tbk akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas 200 juta lembar. Besaran saham itu setara dengan 24,81% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga berkisar Rp140-Rp180 per lembar. Perusahaan yang bergerak dalam bidang aktivitas konsultasi dan perancangan IoT serta industri smart card menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas selaku underwriter.
Perseroan didirikan dengan nama PT Pelita Teknologi Global berdasarkan Akta Pendirian Nomor 03 tanggal 24 Februari 2017 yang dibuat di hadapan Rumondang Nauli Hutadjulu, notaris di Jakarta. Seiring waktu terdapat beberapa perubahan anggaran dasar. Terakhir kali, perseroan berfokus pada bisnis produksi smart card dan aktivitas konsultasi informasi & teknologi.
Direktur Utama Ardarini menjelaskan langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO ialah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi. "Kinerja perusahaan sampai Juli 2022 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Saya optimistis dengan prospek bisnis smart card dan aktivitas konsultasi informasi & teknologi yang dijalankan perseroan saat ini," ujarnya.
Seluruh dana bersih hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja yaitu biaya operasional. Biaya tersebut di antaranya gaji, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, biaya sewa dan lainnya, serta pembelian barang dagangan dan pelunasan utang usaha kepada pemasok (pihak ketiga).
Catatan saja, perseroan tidak memiliki rencana untuk melunasi utang kepada pihak terafiliasi dengan menggunakan dana hasil penawaran umum. Setelah IPO, mulai tahun ini berdasarkan laba bersih 2022, perseroan berniat melakukan pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih untuk masa yang akan datang. Pembagian dividen harus tunduk dan mematuhi ketentuan dalam Pasal 71 ayat 2 dan 3 UU PT yakni divide hanya boleh dibagikan apabila perseroan mempunyai saldo laba positif.
Direktur Utama PT Lotus Andalan Sekuritas (Lotus) Wientoro Prasetyo--salah satu penjamin pelaksana emisi efek--memaparkan perseroan mendapatkan izin preefektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 16 Januari 2023. Adapun jadwal IPO sebagai berikut:
- Masa penawaran awal: 17-24 Januari 2023.
- Perkiraan tanggal efektif: 31 Januari 2023.
- Perkiraan masa penawaran umum: 2-6 Februari 2023.
- Perkiraan tanggal penjatahan: 6 Februari 2023.
- Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 7 Februari 2023.
- Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek: 8 Februari 2023. (OL-14)
Grup Volkswagen (VW) membuat kemajuan besar dalam elektrifikasi, dengan menjual 572.100 unit kendaraan listrik pada 2022 dan memimpin pasar Eropa pada segmen BEV.
Konsep profil pelajar Pancasila hanya 'macan kertas', karena kenyataannya sikap dan perilaku pelajar-pelajar kita justru bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved