Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNIVERSITAS Al-Azhar Indonesia (UAI) menyelenggarakan acara Bedah Buku "Integrasi Ilmu dan Islam" karya Prof. Dr. Ir. H. A. M. Saefuddin dan Drs. Yuddy Ardhi.
Acara ini diselenggarakan secara hybrid, di Ruang CIMB Niaga Gedung UAI, Jakarta, dan via zoom meeting.
Acara ini dihadiri Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, Koordinatoriat Konsorsium Epistemologi Islam dan Pengurus Harian BKS-PTIS Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D, Ketua AMKI Prof. Dr. H. Hermawan Kresno Dipojono, MS.EE, dan Ketua AMKI, Dr. Adian Husaini.
Baca juga : MUI: Isra Mikraj Bukti Kebesaran Allah dan Kecilnya Kuasa Manusia
Acara dibuka dengan sambutan Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D, Koordinatoriat Konsorsium Epistemologi Islam / Pengurus Harian BKS-PTIS.
Dalam sambutannya, Prof,Fathul menyampaikan tentang scientific, salah satunya dengan bagaimana masyarakat muslim bisa berpikir ilmiah secara islam, yaitu dengan “MasyaAllah, SubhanAllah” Ketika melihat suatu kejadian atau keindahan akan suatu hal.
"Ketika pandemi covid-19 melanda, kepercayaan masyarakat Indonesia, akan science dan scientist meningkat. Sebanyak 34% public kepada science dan scientist," jelasnya.
Baca juga : Bangun Konektivitas Antara Perguruan Tinggi dan Masyarakat Umum, Unisba Gelar Expo
Sementara itu, Ketua AMKI H. Hermawan Kresno Dipojono, MS.EE, membahas terkait keilmuan yang berkembang saat ini harus menjaga kemuliaan kemanusiaan, kemanusiaan dan menjaga ciptaan sang pencipta.
Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. mengatakan,“Melihat perkembangan zaman saat ini, kekhawatiran yang saya takutkan adalah perguruan tinggi tidak akan menjadi sumber ilmu dan sumber belajar lagi."
"Oleh karenanya dibuatkanlah buku berjudul "Intergrasi Ilmu dan Islam" ini dengan tujuan untuk menjadi landasan dan wawasan bagi para masyarakat muslim di Indonesia.” ujar Prof. Asep.
Sesi bedah buku yang dihadiri oleh penulis pertama, yaitu Prof. Dr. Ir. H. A.M Saefuddin dan penulis kedua yaitu Drs. Yuddy Ardhi, serta para narasumber (pembahas) yaitu Prof. Dr. Rd. Mulyadhi Kartanegara, Prof. Dr. Nurhayati Djamas, M.A., M.Si, dan Prof. Dato’ Dr. Mohammad Fauzan Noordin.
Baca juga : Jusrianto: HMI Butuh Rejuvenasi Peta Jalan
Salah satunya membahas terkait Iman, Ilmu dan Alam yaitu “The Golden Triangle”, dan salah satu ayat yang menjadi landasan adalah QS. Al-Insiqaq, ayat 19.
“Ilmu itu nyawanya islam, dan tiangnya iman, kalau ummat tidak berilmu, berarti tidak bernyawa. Saat ini ummat islam masih bernyawa, walaupun tidak sempurna, ummat islam imannya masih sering goyah, karena ilmunya tidak sempurna.” Ujar Prof. Dr. Ir. H. A.M Saefuddin,
Beliau menyampaikan pula, bahwa saat ini banyak ilmu-ilmu yang sudah terintegrasi nilai-nilai keislaman, contohnya seperti Manajemen Islam, Bimbingan Konseling Islam, Pemasaran Syariah, dan Psikologi Islam.
“Untuk mengetahui ilmu, harus mengetahui sumber ilmunya, karena ilmu yang tidak dikonfirmasi dengan sumber ilmunya, akan terpengaruh dengan sekuler, contohnya adalah pemikiran liberalisme," kata Drs. Yuddy Ardh, penulis buku "Integrasi Ilmu dan Islam".
"Ketika kita sudah menjadi islam, kita akan mengetahui pencipta, ajarannya. Al-Qur’an adalah sumber ilmu, dan menjadi landasan bagi ummat muslim di seluruh Indonesia. Misi dari buku ini adalah memaknai antara integrasi dan islam,” papar Yuddy. (RO/OL-09)
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Dalam menulis buku setebal 178 halaman itu, Reza Rahadian mengakui tidak ada kesulitan berarti. Pasalnya, dia memiliki jurnal yang telah ia tulis sejak 2004.
Jaga lisanmu! Temukan cara menjaga lisan menurut Islam agar terhindar dari dosa ghibah, fitnah, dan perkataan buruk lainnya. Tips praktis ada di sini!
Suami istri ideal dalam Islam? Temukan peran & tanggung jawab masing-masing! Tips harmonis & berkah di keluarga Islami. Klik sekarang!
Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan pemimpin negara Islam untuk tidak mudah dipengaruhi oleh pihak yang ingin mengadu domba.
Said Aqil mengingatkan pentingnya membangun koneksi ruhani yang mendalam dengan Allah di tengah dunia yang semakin sekuler.
Remisi khusus (RK) narapidana dan pengurangan masa pidana pada Nyepi dan Idulfitri mampu menekan pengeluaran pemerintah untuk biaya makan warga binaan sampai Rp81 miliar lebih
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved