Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Jaga Lisan: Tips Islami Agar Bicara Berkah!

Media Indonesia
03/6/2025 06:09
Jaga Lisan: Tips Islami Agar Bicara Berkah!
Ilustrasi(Freepik)

DALAM ajaran Islam, lisan memiliki kedudukan yang sangat utama. Sebagai tambahan, Ia bisa menjadi sumber kebaikan yang tak terhingga, kendati demikian juga bisa menjadi penyebab kehancuran yang dahsyat. Sebagai tambahan, Rasulullah SAW seringkali mengingatkan umatnya untuk senantiasa berhati-hati dalam bertutur kata. Menjaga lisan bukan hanya sekadar menghindari perkataan kotor atau lebih baik kasar, tetapi juga mencakup menjaga dari ghibah, fitnah, dusta, juga dengan perkataan sia-sia lainnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara menjaga lisan menurut Islam, adab menjaga lisan, bahaya perkataan buruk, serta hikmah yang bisa diraih apabila demikian kita mampu mengendalikan lidah dengan baik.

Keutamaan Menjaga Lisan dalam Islam

Islam sangat menekankan pentingnya menjaga lisan. Sebagai tambahan, Hal ini tercermin dalam berbagai ayat Al-Qur'an juga dengan hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadits yang populer menyebutkan bahwa keselamatan seseorang sangat bergantung pada kemampuannya menjaga lisannya. "Barangsiapa yang beriman kepada Allah juga dengan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau lebih baik diam." (HR. Bukhari juga dengan Muslim). Sebagai tambahan, Hadits ini secara jelas menunjukkan bahwa perkataan yang baik merupakan cerminan iman seseorang. Diam, dalam konteks ini, lebih baik daripada mengucapkan perkataan yang buruk atau lebih baik tidak bermanfaat. Sebagai tambahan, Keutamaan menjaga lisan tidak hanya terbatas pada keselamatan di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Sebagai tambahan, Allah SWT menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang mampu mengendalikan lisannya.

Menjaga lisan juga berarti menjaga diri dari perbuatan dosa. Sebagai tambahan, Banyak dosa besar yang berawal dari perkataan yang tidak terkontrol. Sebagai tambahan, Ghibah (membicarakan keburukan orang lain), fitnah (menuduh tanpa bukti), namimah (mengadu domba), juga dengan dusta (berbohong) adalah contoh-contoh dosa yang seringkali dilakukan melalui lisan. Oleh karena itu itu, menjaga lisan merupakan langkah utama dalam menghindari perbuatan dosa juga dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bahaya Perkataan Buruk: Konsekuensi di Dunia juga dengan Akhirat

Bahaya perkataan buruk tidak bisa dianggap remeh. Sebagai tambahan, Perkataan yang buruk bisa menyakiti hati orang lain, merusak hubungan persaudaraan, juga dengan menimbulkan permusuhan. Sebagai tambahan, Dalam Islam, menyakiti hati sesama muslim adalah perbuatan dosa. Sebagai tambahan, Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, ia tidak menzaliminya juga dengan tidak pula menyerahkannya (kepada musuh)." (HR. Sebagai tambahan, Bukhari). Sebagai tambahan, Perkataan yang buruk bisa menjadi bentuk kezaliman yang nyata. Sebagai tambahan, Bayangkan betapa sakitnya hati seseorang ketika mendengar perkataan yang merendahkan, menghina, atau lebih baik mencela dirinya.

Selain berdampak buruk bagi hubungan sosial, perkataan buruk juga bisa mendatangkan murka Allah SWT. Sebagai tambahan, Allah SWT membenci orang-orang yang suka berkata kotor, mencaci maki, atau lebih baik menyebarkan fitnah. Sebagai tambahan, Di akhirat kelak, orang-orang yang lisannya tidak terjaga akan mendapatkan azab yang pedih. Sebagai tambahan, Perkataan yang buruk akan menjadi saksi bisu atas perbuatan buruk yang pernah dilakukan di dunia. Sebagai tambahan, Oleh karena itu itu, sangat utama bagi setiap muslim untuk senantiasa berhati-hati dalam bertutur kata juga dengan menghindari perkataan yang buruk.

Adab Menjaga Lisan: Panduan Praktis untuk Muslim

Adab menjaga lisan mencakup berbagai aspek, mulai dari memilih kata-kata yang baik hingga menghindari perkataan yang sia-sia. Berikut adalah beberapa panduan praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Berpikir sebelum Berbicara: Ini adalah kunci utama dalam menjaga lisan. Sebagai tambahan, Sebelum mengucapkan sesuatu, pikirkan terlebih dahulu apakah perkataan tersebut bermanfaat, tidak menyakiti orang lain, juga dengan tidak melanggar syariat Islam. apabila demikian ragu, lebih baik diam.
  2. Berkata yang Baik atau lebih baik Diam: Seperti yang telah disebutkan dalam hadits, pilihan terbaik adalah berkata yang baik atau lebih baik diam. Sebagai tambahan, apabila demikian tidak ada yang baik untuk dikatakan, lebih baik menahan diri untuk berbicara.
  3. Menghindari Ghibah juga dengan Namimah: Ghibah juga dengan namimah adalah dua penyakit lisan yang sangat berbahaya. Ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain di belakangnya, sedangkan namimah adalah mengadu domba antara dua orang atau lebih baik kelompok. Kedua perbuatan ini sangat dibenci oleh Allah SWT juga dengan bisa merusak hubungan persaudaraan.
  4. Menghindari Dusta juga dengan Kebohongan: Dusta adalah dosa besar dalam Islam. Seorang muslim harus senantiasa berkata jujur, meskipun kejujuran itu pahit. Sebagai tambahan, Kebohongan, sekecil apapun, bisa merusak kepercayaan orang lain juga dengan mendatangkan murka Allah SWT.
  5. Menjauhi Perkataan Kotor juga dengan Kasar: Perkataan kotor juga dengan kasar tidak pantas diucapkan oleh seorang muslim. Kata-kata seperti mencaci maki, menghina, atau lebih baik merendahkan orang lain harus dihindari.
  6. Berbicara dengan Lemah Lembut: Islam mengajarkan untuk berbicara dengan lemah lembut juga dengan sopan, bahkan kepada orang yang bersalah. Sebagai tambahan, Perkataan yang lemah lembut bisa meluluhkan hati juga dengan meredam emosi.
  7. Memperbanyak Dzikir juga dengan Membaca Al-Qur'an: Dzikir juga dengan membaca Al-Qur'an bisa menolong membersihkan hati juga dengan lisan dari perkataan yang buruk. Dengan memperbanyak dzikir, hati akan menjadi tenang juga dengan lisan akan terjaga dari perkataan yang sia-sia.
  8. Bergaul dengan Orang-Orang Shaleh: Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi perilaku seseorang. Bergaul dengan orang-orang shaleh bisa menolong meningkatkan kualitas kesadaran akan pentingnya menjaga lisan juga dengan menghindari perkataan yang buruk.
  9. Memohon Pertolongan kepada Allah SWT: Menjaga lisan adalah perjuangan yang berat. Oleh karena itu itu, sangat utama untuk senantiasa memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan juga dengan kemampuan untuk mengendalikan lisan.

Lidah Menurut Islam: Anugerah yang Harus Dijaga

Lidah adalah anugerah dari Allah SWT yang harus dijaga juga dengan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dengan lidah, kita bisa mengucapkan kata-kata yang baik, berdzikir kepada Allah SWT, membaca Al-Qur'an, juga dengan menyebarkan ilmu yang bermanfaat. kendati demikian, lidah juga bisa menjadi sumber bencana apabila demikian tidak dikendalikan dengan baik. Sebagai tambahan, Oleh karena itu itu, setiap muslim harus menyadari betapa pentingnya menjaga lidah juga dengan menggunakannya untuk kebaikan.

Dalam perspektif Islam, lidah bukan hanya sekadar alat untuk berbicara, tetapi juga merupakan cerminan dari hati. Perkataan yang keluar dari lidah mencerminkan apa saja yang ada di dalam hati. Sebagai tambahan, apabila demikian hati dipenuhi dengan kebaikan, maka perkataan yang keluar dari lidah pun akan baik. Sebagai tambahan, Sebaliknya, apabila demikian hati dipenuhi dengan keburukan, maka perkataan yang keluar dari lidah pun akan buruk. Oleh karena itu itu, menjaga lisan harus dimulai dari membersihkan hati dari segala penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, juga dengan riya'.

Menjaga Lisan Muslim: Tanggung Jawab Individu juga dengan Sosial

Menjaga lisan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab sosial. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk saling mengingatkan juga dengan menasihati dalam kebaikan. apabila demikian melihat saudara muslim yang lain mengucapkan perkataan yang buruk, maka hendaknya kita menasihatinya dengan lemah lembut juga dengan bijaksana. Janganlah kita membiarkan perkataan buruk terus berlanjut, karena itu hal itu bisa merusak tatanan sosial juga dengan mendatangkan murka Allah SWT.

lebih jauh, kita juga harus berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menjaga lisan. Sebagai tambahan, Hindarilah tempat-tempat yang seringkali menjadi ajang ghibah, fitnah, atau lebih baik perkataan sia-sia lainnya. Pilihlah teman-teman yang shaleh yang bisa saling mengingatkan dalam kebaikan. Dengan menciptakan lingkungan yang baik, kita akan lebih sederhana untuk menjaga lisan juga dengan menghindari perkataan yang buruk.

Hikmah Menjaga Lisan: Manfaat Dunia juga dengan Akhirat

Hikmah menjaga lisan sangatlah besar, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang yang menjaga lisannya akan disukai oleh banyak orang, dihormati, juga dengan dipercaya. Hubungan persaudaraan akan semakin erat, permusuhan akan berkurang, juga dengan kehidupan akan menjadi lebih harmonis. Sebagai tambahan, Orang yang menjaga lisannya juga akan terhindar dari berbagai kesulitan, seperti fitnah, pengadilan, juga dengan permusuhan.

Di akhirat, orang yang menjaga lisannya akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Sebagai tambahan, Ia akan terhindar dari azab neraka juga dengan dimasukkan ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menjamin untukku apa saja yang ada di antara dua rahangnya (lidahnya) juga dengan apa saja yang ada di antara dua kakinya (kemaluannya), maka aku jamin baginya surga." (HR. Bukhari). Sebagai tambahan, Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga lisan juga dengan kemaluan untuk meraih surga Allah SWT. Dengan demikian, menjaga lisan adalah investasi yang sangat berharga untuk kehidupan di dunia juga dengan di akhirat.

Sebagai penutup, marilah kita senantiasa berusaha untuk menjaga lisan kita dari perkataan yang buruk juga dengan sia-sia. Sebagai tambahan, Jadikanlah lisan kita sebagai sarana untuk berdzikir kepada Allah SWT, membaca Al-Qur'an, menyebarkan ilmu yang bermanfaat, juga dengan mengucapkan kata-kata yang baik yang bisa menyejukkan hati orang lain. Sebagai tambahan, Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan juga dengan kemampuan untuk mengendalikan lisan kita juga dengan menjadikannya sebagai sarana untuk meraih ridha-Nya. Aamiin. Sebagai tambahan, Inilah cara menjaga lisan muslim yang benar, dilandasi oleh adab menjaga lisan juga dengan kesadaran akan bahaya perkataan buruk.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
  • Jaga Lisan: Panduan Islami Biar Selamat!

    28/5/2025 00:18

    Jaga lisanmu! Pelajari cara menjaga lisan menurut Islam agar perkataanmu bernilai & membawa berkah. Hindari ghibah, fitnah & perkataan buruk lainnya. Klik sekarang! 

  • Hindari Ghibah: Tips Ampuh Jaga Lisan!

    21/5/2025 00:17

    Hindari ghibah: Tips ampuh menjaga lisan dan hati. Temukan cara praktis menghindari gosip, perkataan buruk, & membangun hubungan positif. Klik sekarang!

  • Diam Lebih Baik: Kapan Harus Menahan Bicara?

    11/5/2025 00:37

    Hadits diam lebih baik daripada bicara: Kapan & mengapa kita harus menahan diri? Temukan hikmahnya! Jangan sampai salah paham, klik & baca sekarang!

  • Adab Bicara: Sopan Santun Dijamin Disukai!

    10/5/2025 00:48

    Adab Berbicara: Kultum singkat tentang pentingnya menjaga lisan! Pelajari cara berbicara yang baik & bijak dalam Islam. Hindari ghibah & perkataan buruk! Klik & simak! lihat selengkapnya