Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNIVERSITAS Nasional menerima insentif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengadakan Program Pengabdian Masyarakat (PkM) yang terintegrasi dengan MBKM dengan berbasis Kinerja IKU Bagi PTS Tahun 2022. Kegiatan PkM digelar dua hari pada Rabu (13/12) dan Jumat (16/12) di Di RW 08 Kelurahan Warakas Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bermuara untuk menanggulangi stunting, sebab salah satu daerah yang memiliki angka stunting yang cukup tinggi adalah di Kelurahan Warakas, Tanjung Priok. Selain itu karena dalam PkM ada beberapa aktivitas ekonomi yang harapannya bisa meningkatkan pendapatan warga di Warakas," ucap Ketua Pelaksana kegiatan Dr. Ir. Nonon Saribanon, M.Si dalam keterangnya yang diterima mediaindonesia.com. Kamis (29/12/2022)
Kegiatan PkM ini memiliki beberapa agenda, seperti Pelatihan Pembuatan Pupuk Padat dan Cair dan Pelatihan Hidroponik yang disampaikan oleh Dr. Ir. Raffi Paramawati, M.Si. Pelatihan Formulasi dan Teknik Pembuatan Pelet Ikan oleh Ir. Denny D Indradjaja, MSIE,MSc dan Pelatihan Pembuatan Tepung Ikan dari Bahan Baku Lokal oleh Indonesia Power, Angga Septian Erdiyanto.
Sementara itu, Ketua Rukun Warga (RW) 08 Warakas Juprinaldi mengatakan, kegiatan PkM Unas sangat bermanfaat bagi warga Warakas. Sebab menambah ilmu dan wawasan. Harapannya dengan fasilitas yang diberikan oleh UNAS seperti alat pembuatan pakan ikan dan bahan hidroponik bisa mengurangi pengeluaran pembelian pakan ikan, karena selama ini mereka membeli pakan ikan untuk budidaya ikan lele.
Dalam program insentif ini, LPPM Unas juga bekerja sama dengan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal wat-Tamwil Bina Usaha Muhajirin (BMT BUMi) Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Ini sebagai upaya pemberdayaan pengelola dan anggota koperasi, di Kebun Katala Mekarsari, Depok, pada 10 dan 17 Desember 2022.
Ketua Pelaksana kegiatan, Dra. Noverita, M.Si. mengatakan, kegiatan dilakukan dalam bentuk pelatihan kepada para anggota dan pengurus koperasi mengenai manajemen risiko dan model pembinaan UMKM anggota koperasi, manajemen produksi dan produk kreatif, serta manajemen keuangan dan pemasaran produk UMKM.
“Ini merupakan program dari Kemendikbudristek yang diserahkan kepada para dosen di perguruan tinggi swasta, untuk memberdayakan mitra yang bergerak di bidang ekonomi dan kewirausahaan,” ujarnya.
Ketua LPPM Unas, Dr. Ir. Nonon Saribanon, M.Si., juga menuturkan bahwa Unas menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang mendapatkan hibah program insentif untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat seperti pelatihan atau workshop. “Pelatihan ini merupakan program yang tepat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung dan mengembangkan koperasi,” tuturnya.
Merespon hal tersebut, Ketua KSPPS BMT BUMi Dra. Agusniar Trisnamiati, M.Si., turut menyambut baik atas adanya kerja sama dari Unas untuk memberikan pelatihan kepada anggota koperasi.
“Mudah-mudahan pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan para anggota koperasi untuk membangun koperasi yang sehat, profesional dan amanah,” ucapnya saat pembukaan kegiatan, Sabtu (10/12).
Sementara itu, Edih Supriadi mewakili Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Depok mengatakan bahwa pelatihan dan pembinaan merupakan dua hal yang penting dilakukan bagi para anggota, pengawas, serta pengurus koperasi. Ia berharap, melalui LPPM Unas, KSPPS BMT BUMi dapat membuat struktur dan pelaksanaan koperasi dengan baik.
“Saya berharap KSPPS BMT BUMi bisa menjadi mitra yang baik dan Unas sebagai fasilitator juga dapat menggandeng koperasi lainnya dalam melakukan pelatihan, sehingga terciptanya ekosistem dunia koperasi yang sehat dan sejahtera,” harap Edih.
Di sisi lain, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Ilmu Gizi, UPN Veteran Jakarta Nanang Nasrullah, STP, M.Si mengatakan, manajemen produksi makanan merupakan sebuah usaha untuk menghasilkan makanan yang bermutu, sesuai standar, tepat waktu, dan disukai konsumen.
“Manajemen produksi makanan juga bertujuan untuk menyediakan makanan berkualitas, bernilai gizi, bercita rasa, aman, dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen serta pelayanan memadai,” paparnya, pada Sabtu (17/12).
Ia melanjutkan, pengolahan makanan juga harus memenuhi beberapa standar yakni standar mutu, standar porsi, standar bumbu, dan standar resep. Nanang juga menuturkan bahwa dalam melakukan manajemen produksi makanan, hal lain yang perlu diperhatikan ialah keamanan pangan.
“Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain. Apapun yang dapat merugikan, membahayakan kesehatan manusia, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, sehingga aman dikonsumsi,” ucap Nanang.
Dalam paparannya itu, Nanang menjelaskan bahwa terdapat tiga risiko bahaya dalam keamanan pangan yakni bahaya fisik, kimia, dan biologi. “Bahaya fisik seperti benda dalam makanan yang dapat mencelakakan dan dapat melukai mulut, saluran pencernaan, dan pernafasan. Bahaya kimia disebabkan oleh cemaran bahan insektisida, pestisida, dan sebagainya. Sedangkan bahaya biologi seperti zat yang berasal dari organisme yakni virus, bakteri maupun parasit,” katanya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, perlu ada jaminan keamanan pangan serta hygiene dan sanitasi secara rutin. “Dua hal ini merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya,” pungkas Nanang.
Usai pemberian materi, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan bakso serta minuman segar yang dipandu oleh Ketua KSPPS BMT BUMi, Agusniar Trisnamiati. Pada kegiatan ini LPPM juga turut memberikan beberapa peralatan yang dapat digunakan oleh pengurus dan anggota koperasi dalam mengembangkan pengelolaan koperasi dan pembinaan UMKM. (RO/OL-13)
Baca Juga: Unair Kukuhkan Empat Guru Besar, Rektor: Dorong Optimalkan Inovasi Anak Bangsa
Program MSIB merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan magang,
Secara teknis ini detailnya kita sedang pengembangan, tapi sudah pasti ini akan dilaksanakan melalui komputer.
Tujuan: 1. Pendekatan yang dilakukan agar siswa dan mahasiswa dapat memilih pelajaran yang diminati. 2. Tindak lanjut untuk perbaikan Kurikulum 2013.
PEMKOT Depok menerapkan merdeka belajar untuk penyempurnaan kualitas pendidikan bagi peserta didik jenjang SMP sederajat.
Kepala Sekolah SD 01 Tanjung Barat Pagi Durun Khumaeroh menjelaskan, hari-hari pertama MPLS diisi dengan pengenalan peserta didik baru dengan semua warga sekolah
Sejumlah kalangan tidak mempersoalkan rencana peniadaan ujian nasional mulai 2021 sejauh standardisasi baru yang akan ditetapkan dapat dijelaskan secara konkret dalam bentuk program.
Regulasi dinilai sebagai komponen penting dalam mengatasi berbagai sekat di sektor pendidikan. Mulai dari sekat kelembagaan, regulasi, hingga kurikulum.
Menurut Guru Besar UPI Prof Cecep, seperti yang diungkapkan Mendikbud, harus diruntuhkan sekat-sekat yang memang menjadi permasalahan selama ini.
Program Magang Bersertifikat yang tersedia untuk tiga bidang. Salah satunya, program magang Software Engineering
Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengembangkan dan mengasah keterampilan dalam bidang teknologi informasi melalui praktik atau penerapan langsung di dunia kerja.
Dirjen Diksi. Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto terkesan saat berbicang-bincang dengan Ketua Yayasan Bangkit Anak Negeriku, Noviana Halim.
Berbagai program tersebut, di antaranya magang bersertifikat, pertukaran mahasiswa, Kampus Mengajar, dan magang dengan industri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved