Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PADA akhir November 2022, Jawa Barat mengalami bencana alam berupa gempa bermagnitudo 5,6. Pusat gempa yang terjadi pada 21 November 2022 tersebut terletak di Cianjur. Dampak dari gempa ini cukup signifikan, ratusan korban meninggal dan mengalami luka ringan hingga berat. Kerugian baik berupa materiil maupun psikologis dirasakan oleh masyarakat di seputar Cianjur secara luas.
Sebagai upaya percepatan pemulihan pascabencana di wilayah Cianjur, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek meluncurkan Program Insentif Penugasan kepada Perguruan Tinggi Swasta untuk Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat di Wilayah Gempa Cianjur berbasis Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja Utama. P
Program Insentif PkM PTS yang berlokus di lokasi Gempa Cianjur ini disebut Kegiatan Kampung Cekatan. Universitas Tarumangara (UNTAR) sebagai perguruan tinggi yang memiliki penilaian kinerja terbaik mendapat insentif senilai 500 juta rupiah untuk pelaksanaan pengabdian masyarakat di wilayah terdampak gempa Cianjur. Penanggung jawab kegiatan ini adalah Agustinus Purna Irawan yang juga Rektor UNTAR.
Berdasarkan surveo lapangan yang telah dilakukan oleh Ketua Pelaksana Program Insentif PKM UNTAR Jap Tji Beng yang juga Ketua LPPM UNTAR dan koordinator lapangan Fransisca Iriani yang juga Manajer Penelitian UNTAR, Universitas Tarumanagara menentukan lokasi kegiatan PKM di Kampung Baros, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kota Cianjur.
Lokasi itu dipilih karena Kampung Baros Desa Ciherang merupakan daerah yang terdampak bencana namun belum tersentuh bantuan yang intensif. Masyarakat di desa ini cukup banyak yang kehilangan rumah tinggal sehingga memerlukan tempat penampungan yang layak, tidak terdapat fasilitas air minum yang layak, sanitasi yang kurang memadai, hingga kehilangan mata pencaharian karena kerusakan lahan, dan peralatan pertanian maupun perlengkapan usaha," kata Agustinus.
Dalam penyelenggaraan PKM, UNTAR merancang dan melaksanakan 7 program yang melibatkan tim dosen dan mahasiswa dari berbagai Fakultas di UNTAR. Perancangan dan pembangunan Shelter untuk Bayi dan Anak diketuai oleh Henny Wiyanto dari bidang Teknik Sipil dan Arsitektur ditujukan untuk mendirikan Shelter Sehat untuk Bayi dan Anak yang terintegrasi dengan MCK dan infrastruktur air bersih serta mendesain shelter modular yang bisa dijadikan prototype bagi shelter ramah anak yang bisa digunakan secara jangka panjang.
Saat merencanakan pengerahan infrastruktur pemrosesan darurat di daerah yang mungkin terkena dampak gempa bumi, terutama selama fase tanggap darurat, beberapa variabel harus dipertimbangkan, antara lain fasilitas air bersih, toilet, ventilasi, dan area tahan bencana di dekat jalur transportasi utama. Perlu juga dipertimbangkan penambahan fasilitas yang sesuai dengan karakteristik mitra binaan.
Dalam bidang Kedokteran dan Psikologi, Naomi Soetikno mengkoordinir tim yang melakukan kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Pascabencana.
Selain melaksanakan PKM berupa healing psikologis dan pemeriksaan kesehatan oleh para dokter di Kampung Baros Desa Ciherang, Tim ini juga bekerja sama dengan PMI Kabupaten Cianjur untuk melaksanakan healing psikologis.
"Program healing psikologis ini untuk memberikan dukungan emosional pada korban gempa. Salah satunya dengan pengajaran menjahit bagi lansia dan meluapkan emosi dengan menggambar bagi anak. Program pemeriksaan kesehatan oleh dokter UNTAR bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan imunitas dari masyarakat Desa Ciherang," jelas Jap Tji Beng.
Program Pemulihan Anak dan Remaja Pasca Bencana melalui Seni dan Pendidikan yang diketuai oleh Sri Tiatri. Program itu terbagi atas 3 kategori, yaitu Program Pembuatan Seni Doodle bagi Siswa SMP; Program Membaca dan Menggambar bagi Anak SD; dan Program Menggambar Anak Bersama Pengasuh bagi Anak PAUD.
Kegiatan itu mampu memberikan pengalaman yang berbeda bagi anak, seperti melatih kesabaran, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kemampuan motorik, meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak. Seni menawarkan ruang bebas untuk berekspresi, dapat berisi warna-warna cerah, meningkatkan koordinasi tangan-mata, dan keterampilan motorik halus yang aktif.
"Secara keseluruhan, kegiatan ini memberi bekal keterampilan dan peralatan yang memungkinkan anak dan remaja, serta Ibu dan Anak PAUD dapat melakukan kegiatan produktif, dengan menghasilkan gambar dan melatih keterampilan," ujar Sri Triatri.
Masyarakat korban bencana juga sangat memerlukan pendampingan untuk dapat segera pulih kembali baik secara psikologis maupun ekonomi. Untuk itu Fransisca Iriani melaksanakan PKM dengan topik Resiliensi Masyarakat Pascabencana dari bidang Psikologi dan Ekonomi.
Baca juga : Dengan Mata Berkca-Kaca, Kepala BPIP Ajak Masyarakat Cianjur Bangkit
Dalam kegiatan Program Resiliensi Masyarakat Pasca Bencana ini Tim PKM UNTAR memberikan kompor gas satu tungku, selang gas, dan panci.
"Melalui bantuan tersebut diharapkan warga dapat bangkit dan memulai usaha kembali. Sasaran dari kegiatan ini adalah pelaku UMKM. Diharapkan, kegiatan PKM ini dapat memulihkan perekonomian secara lebih cepat dan mampu mendapatkan peningkatan penghasilan dalam jangka panjang," ujar Fransisca.
UNTAR juga menyelenggarakan kegiatan bidang Hukum dan Komunikasi berbentuk program kebijakan dan kolaborasi dalam komunikasi keberencanaan melalui Jurnalisme Warga Memanfaatkan Media Sosial yang diketuai oleh Riris Loisa.
Kegiatan itu dilakukan dengan sasaran para siswa siswi SMA/SMK desa Ciherang. Tujuannya, yaitu untuk membekali mereka pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan jurnalistik.
"Melihat perkembangan teknologi yang pesat, terutama media sosial. Dengan pengetahuan dan keterampilan tersebut, tim PKM dapat membantu masyarakat agar dapat berkembang dan memiliki media komunikasi sendiri yang lebih leluasa," kata Riris.
Sebagai upaya untuk memulihkan kegiatan belajar dan penyelenggaraan pendidikan, tim yang dikoordinir Viny Christanti Mawardi, melakukan program dari bidang Teknologi Informasi dan Teknik Elektro dengan menyiapkan ruang siap belajar dengan penyediaan sarana pencahayaan di tenda pengungsi berupa pemasangan lampu di tenda dan lingkungan luar tenda.
Kegiatan itu diharapkan dapat memberikan rasa nyaman dan menimbulkan rasa hangat bagi warga pengungsi. Pemasangan lampu LED di sebagian tenda-tenda pengungsi, yaitu tenda untuk mushala, tenda untuk belajar, tenda untuk kesehatan bayi, dan tenda untuk aktivitas lain.
"Tenda-tenda tersebut pada malam hari menjadi terang, sehingga dapat sedikit memberikan kemudahan dalam berkegiatan,' ujar Viny.
Kegiatan PKM juga memberikan dampak signifikan dalam percepatan pemulihan pascabencana diselenggarakan oleh Agustinus Purna Irawan dari Manajemen dan Teknik Mesin dengan tema Manajemen Teknologi Produksi Pasca Bencana.
Kegiatan itu dilatarbelakangi oleh hilangnya pekerjaan para petani karena bencana gempa. Gempa telah menyebabkan perubahan pada komposisi tanah.
UNTAR memberikan bantuan peralatan pertanian seperti traktor tangan, sprayer tanaman, bibit dan benih tanaman, hingga pompa pengairan. Tim ini juga memberikan sosialisasi mengenai manajemen pertanian yang efektif bagi warga agar sistem pertanian yang dijalankan dapat lebih produktif.
"Pemberian bantuan ini diharapkan mampu meringankan beban petani sehingga dapat mulai berproduksi kembali," kata Agustinus.
Ketujuh kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh UNTAR seluruhnya telah terlaksana sesuai rencana dan tujuan yang ditetapkan telah tercapai. Luaran kegiatan ini berupa peningkatan sumberdaya, artikel publikasi media massa, video kegiatan yang dapat diakses di kanal YouTube, penerapan IPTEKS serta Hak Kekayaan Intelektual atas karya yang diciptakan dalam kegiatan ini.
"Secara keseluruhan, dosen maupun mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini telah melaksanakan kegiatan PKM yang terintegrasi dengan MBKM berbasis kinerja IKU. Berdasarkan wawancara, masyarakat yang menjadi mitra PKM ini merasakan manfaat yang signifikan, dan bantuan yang telah diterima dari program ini dapat menjadi sarana pemulihan masyarakat pascabencana," pungkas Agustinus. (RO/OL-7)
Untar Jakarta melangkah lebih jauh dalam upayanya meningkatkan kualitas pendidikan dan internasionalisasi kampus dengan membangun fasilitas dormitori baru
Universitas Tarumanagara (Untar) secara resmi melantik Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M. sebagai Rektor baru untuk periode 2024-2028.
LL Dikti apresiasi kontribusi Untar di sektor pendidikan
Podomoro University terus menjalin kooperasi untuk memperkuat posisinya di ranah global.
Humas terkait dalam pengelolaan informasi dan komunikasi untuk meningkatkan reputasi
Pengobatan tradisional Indonesia, Tiongkok, hingga modern dapat berjalan beriringan, bahkan saling melengkapi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved