Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

PKM Untar Beri Bantuan Modal dan Dukungan Psikososial bagi Korban Gempa Cianjur

Mediaindonesia,com
23/12/2022 18:12
PKM Untar Beri Bantuan Modal dan Dukungan Psikososial bagi Korban Gempa Cianjur
Tim PKM Untar berbincang dengan pelaku UMKM korban Gempa CIanjur(Dok. Untar)

GEMPA merupakan bencana yang tidak diinginkan oleh semua orang. Dengan adanya bencana gempa tersebut, dapat merusak segala hal yang ada disekitarnya dan berakibat mengancam kesejahteraan penduduk, menghambat kemajuan sosial ekonomi, membebani jaring pengaman sosial, dan membutuhkan bantuan dan intervensi pemulihan.

Hal itu terlihat saat Gempa di Cianjur pada 21 November lalu yang berkekuatan 5,6 SR. Bencana itu menyebabkan ratusan korban jiwa berjatuhan. Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kota Cianjur merupakan salah satu desa yang juga terdampak pada bencana tersebut dan mengalami kesulitan air bersih, sarana penerangan di malam hari, sanitasi, dan kesulitan makanan. 

Namun, ditengah kesulitan tersebut, penduduk tetap berupaya untuk menyelesaikan segala masalah yang mereka hadapi. Upaya penduduk tersebut disebut dengan resiliensi. Resiliensi dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk keluar dari kesulitan, menstabilkan kesehatan fisik dan psikisnya, kemampuan mengelola pengalaman, dan emosionalnya secara baik, juga sebagai suatu proses peningkatan penyesuaian diri selama rentang hidup yang dijalaninya (Bonanno, 2004). 

Beberapa penduduk pada Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kota Cianjur memiliki pekerjaan sebagai pelaku usaha UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Mereka sebagai pelaku usaha, ketika terjadi bencana atau musibah yang berdampak pada usaha yang dimilikinya.

Berdasarkan pada data sementara milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tercatat 7.744 personil relawan dari 555 lembaga telah terlibat dalam penanganan gempa Cianjur. Melihat kondisi yang ada, Tim PKM Universitas Tarumanagara berinisiatif untuk membantu mereka yang terdampak bencana, terkhususnya para penduduk Desa Ciherang yang memiliki Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan memberikan beberapa dukungan berupa bantuan modal dan dukungan psikologis. 

"Dukungan modal yang diberikan adalah berupa kompor gas satu tungku, selang gas, dan panci. Beberapa barang tersebut dianggap dapat menjadi bantuan modal awal lagi untuk para pelaku UMKM untuk memulihkan atau memulai lagi usahanya, yang mana telah terdampak bencana gempa kemarin," kata Fransisca Iriani, salah satu tim PKM Untar 

Barang-barang tersebut dianggap dapat digunakan oleh para pelaku UMKM dalam jangka panjang, jikalau digunakan dan dirawat sebaik mungkin. Tim PKM Untar memilih fokus pada pelaku UMKM karena mereka memiliki peranan besar dalam membangun pemulihan perekonomian negara pasca bencana. Kegiatan ini didasarkan pada koordinasi yang baik dan saling mendukung. mengatasi kesulitan korban bencana dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan. 

Selain pemberian bantuan modal kepada para pelaku UMKM Desa Ciherang, Tim PKM UNTAR juga memberikan bantuan dukungan psikologis kepada mereka. Dukungan psikologis yang diberikan adalah pemberian wawasan dan pemahaman mengenai upaya untuk cepat bangkit dengan mulai berproduksi dengan memanfaatkan bantuan peralatan produksi yang diberikan oleh Tim PKM Untar. 

"Tujuan dari kegiatan ini adalah Tim PKM UNTAR membantu menambah kemampuan penduduk Ciherang dalam menggunakan sumber daya setempat dan membantu mereka menyesuaikan diri, mengurangi, mengatur, dan pulih menggunakan kemampuan lokal melalui keputusan yang tepat," imbuh Hetty K. Tunjungsari yang juga tim PKM Untar.

Baca juga : UMKM Binaan Asabri Jayapura Hadir Di Papua Akhlak Festival 2022

Hal itu dilakukan agar para penduduk dapat dengan segera bangkit kembali dari permasalahan yang mereka hadapi. Rasa kebersamaan yang kuat akan membentuk masyarakat yang saling bahu-membahu dengan kuat dalam menyelesaikan permasalahan dan pada akhirnya dapat membantu masyarakat untuk kembali ke kehidupan seperti sebelumnya. 

Karena umumnya, para korban bencana gempa, mereka akan mengalami perubahan hidup, misalnya karena masalah finansial yang menyebabkan mereka tidak memiliki pendapatan dan pekerjaan seperti sebelumnya. Batin mereka pasti masih kacau dan selalu diselimuti perasaan waswas berlebih dalam jangka waktu yang cukup lama karena kejadian bencana tersebut. 

Tetapi bencana juga memberikan proses pembelajaran yang memiliki manfaat terhadap individu dalam perilaku kesiapan. Upaya untuk membangun atau meningkatkan potensi ketahanan dalam masyarakat untuk mengatasi segala dampak perubahan yang ditimbulkan oleh gempa menjadi sangat penting artinya. Penanganan trauma atau kondisi negatif masyarakat yang terkena gempa melalui berbagai pendekatan, salah satunya dengan adanya sosialisasi dukungan psikologis kepada para korban.
 
Pada kegiatan itu, Tim PKM Untar membantu mereka dalam mengidentifikasi usaha yang ada untuk kemudian mengevaluasi kebutuhan yang diperlukan masing-masing usaha agar dapat kembali beroperasi dalam skala minimal. Dalam kegiatan ini, Tim PKM Untar juga melakukan pengambilan data sebagai upaya mengeksplorasi adanya fenomena terkait pemulihan kondisi masyarakat pascabencana. 

"Dari sisi psikososial, masyarakat akan diukur bagaimana rasa kebersamaan yang dimiliki sebelum mengikuti kegiatan PKM dan setelah mengikuti kegiatan PKM. Sementara itu, dari sisi kewirausahaan akan diukur motivasi pemilik usaha untuk kembali bangkit menjalankan usahanya pasca mengalami bencana," ujar Mei Ie dari Untar.

Setelah berjalannya kegiatan tersebut, para penduduk merasa sangat terbantu, terutama para pelaku UMKM, karena dengan bantuan yang diberikan oleh Tim PKM UNTAR mereka dapat melakukan pemulihan kembali usahanya dan mendapatkan pekerjaan mereka kembali. 

Dengan kembalinya usaha mereka, mereka akan mendapatkan pendapatan mereka dan secara tidak langsung akan memulihkan rasa cemas mereka, terutama perihal masalah finansial yang tengah mereka hadapi. Karena pada nyatanya, masalah finansial merupakan masalah yang paling berpengaruh pada seorang individu, apalagi pada individu yang telah terdampak bencana yang membuatnya kehilangan materi yang dimilikinya.

Kegiatan PKM itu merupakan bagian dari kegiatan Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Dengan MBKM Berbasis Kinerja Indikator Kinerja Utama Bagi Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2022, Dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik