Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Mahfud Berikan Kuliah Umum Merawat Keberagaman di Universitas Syiah Kuala

Amiruddin Abdullah Reubee
23/12/2022 09:52
Mahfud Berikan Kuliah Umum Merawat Keberagaman di Universitas Syiah Kuala
Mahfud MD memberikan Kuliah Umum bertema "Peran Kampus Dalam Merawat Keberagaman dan Kebangsaan" di USK, Banda Aceh, Kamis (22/12/2022)(MI/Amiruddin Abdullah Reubee )

MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Mohammad Mahfud Mahmodin, membahas bagaimana cara merawat keberagaman Indonesia di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, pada Kamis (22/12).

Hal tersebut disampaikannya dalam Kuliah Umum Kebangsaan di Gedung AAC Dayan Dawood, dengan tema "Peran Kampus Dalam Merawat Keberagaman dan Kebangsaan".

Mahfud MD mengatakan, mengapa Indonesia bisa menerima keberagaman? Lalu keberagaman tersebut dapat menjadi kekuatan untuk membangun bangsa. Menurutnya, hal ini karena istinbath atau upaya membangun hukum kita seperti Piagam Madinah.

Baca juga: Pameran Ekosistem Ekonomi Haji Tampilkan Peluang Bisnis Baru

Adapun tujuan Piagam Madinah tersebut, ungkapnya, Rasulullah berupaya untuk menyatukan berbagai suku atau golongan di Madinah. Ada 47 pasal yang Rasulullah rumuskan dalam Piagam Madinah tersebut. Lalu dari pasal pertama sampai ke 23 isinya adalah perlindungan terhadap kelompok-kelompok yang ada di Madinah. Barulah pada pasal 24 dan seterusnya berisikan tentang kerja sama dan hal teknis lainnya.

"Jadi kalau kita lacak nasionalisme di Indonesia itu sama dengan Piagam Madinah, yang kuncinya adalah kosmopolit. Kosmopolit itu hidup
berkewarganegaraan, merasa bersatu walaupun berbeda," kata Mahfud MD.

Dia mengajak masyarakat untuk memaknai kembali apa itu pluralisme. Karena menurutnya, pluralisme itu maknanya adalah meyakini bahwa agama kita benar. Lalu pada waktu yang sama pula, kita juga yakin agama yang orang anut benar menurut keyakinannya. Oleh sebab itu, kita sejatinya tidak boleh menganggu eksistensi orang lain yang berbeda dengan kita.

Sedangkan Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan menyambut baik Kuliah Umum kebangsaan ini. Dikatakan Rektor Marwan, keberagaman merupakan modal penting bagi bangsa ini untuk mewujudkan Indonesia sebagai sebuah negara maju. Syaratnya, tentu saja keberagaman harus dirawat dengan baik, sehingga kita tetap bisa hidup rukun dan saling menghormati meskipun dalam lingkungan yang syarat perbedaan.

"Oleh karena itu, USK terus berusaha untuk menjadi kampus teladan dalam merawat keberagaman. Salah satunya dengan menempatkan semua mahasiswa pada derajat yang sama, memberi mereka ruang dan kesempatan yang sama," tutur Marwan.

Dalam kuliah umum ini, Menkopolhukam turut di dampingi Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D, serta sejumlah pejabat tinggi negara lainnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya