Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pesantren Al-Hamidiyah Komitmen Hasilkan Santri Unggulan

Widhoroso
21/12/2022 17:56
Pesantren Al-Hamidiyah Komitmen Hasilkan Santri Unggulan
Best Practice Sharing dengan tema "Berbagai Tantangan Menghadapi Santri" di Pesantren Al Hamidiyah, Depok, Jawa Barat.(DOK Al Hamidiyah)

DALAM rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) Depok, Jawa Barat menyelenggarakan Best Practice Sharing dengan tema "Berbagai Tantangan Menghadapi Santri" akhir pekan lalu. Acara yang diselenggarakan Sumber Daya Insani (SDI) YIA ini menghadirkan narasumber Dra. Hj. Annie Lutfia (Psikolog Klinis YIA). Kegiatan yang diikuti oleh seluruh pembina putra dan putri Pesantren Al-Hamidiyah.

Annie menyatakan para santri saa ini adalah generasi Z, lahir antara 1996 sampai 2010, dan berusia 12 sampai 26 tahun. Sehingga potensi positif para santri di antaranya melek digital, adaptif, self awareness dengan segala tantangan yang dihadapi para pembina baik putra maupun putri. 

"Santri zaman now adalah strawberry generation, indah, eksotik namun lunak, mental lemah di dunia kerja, lari dari kesulitan, tak tahan ditekan, curhat di media sosial. Peran pembinaan di asrama sangatlah diperlukan untuk menanamkan karakter santri yang memiliki nilai Santri KITAB (Komunikatif, Inovatif, Terbuka, Argumentatif, dan Berintegritas) sehingga mereka ke depan jauh dari kategori strawberry generation," jelas Annie dalam keterangan yang diterima, Rabu (21/12). 

Dirinya menganjurkan untuk mendidik santri ala Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA dengan cara pendekatan psikologi. Seperti pada usia 7-14 tahun dengan penanaman prinsip, disiplin, tanggungjawab dan usia 14-21 melalui pendekatan pertemanan serta diskusi guna mendidik menjadi dewasa.

"Santri tingkat Madrasah Aliyah (MA) tidak senang berisik, bicara sedikit, mereka diajarkan musyawarah, bukan one way, mengajak, terbiasa memberikan usulan, problem solving. Sedangkan tingkat Madrasah Tsanawiyah (Mts) emosinya harus diarahkan, pembina harus lebih aktif berikan value positif dengan akhlak mulia," ungkap Annie.

Hal senada diutarakan Kepala Divisi SDI YIH, Wahyudi. Ia mengungkapkan bahwa pembina asrama merupakan ujung tombak pesantren. SDI akan memberikan perhatian lebih untuk kebaikan para santri di asrama pesantren. "Dengan pelatihan seperti ini harapannya dapat meningkatkan bekal pembinaan di asrama,"jelasnya.

Wakil Pengasuh Pembinaan Santri dan Peribadatan, KH Abdul Rasyid Marhaly menambahkan, para pembina putra maupun putri diharap untuk lebih menjiwai pembinaan bagi para santri di Pesantren Al-Hamidiyah. "Tentunya, kita berharap agar dalam pembinaan tersebut mampu mencetak santri yang beradab, berakhlakul karimah, dan menguasai ilmu agama serta Iptek," harapnya. (RO/OL-15) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya