Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENJALANI pekerjaan yang tidak sesuai latar pendidikan tak selamanya buruk. Itulah yang dibuktikan oleh pria asal Tondano, Sulawesi Utara, bernama Taufik Hendradinata Kangiden. Pria yang akrab disapa Hendra ini memiliki kemampuan di bidang elektro, namun sukses menjalankan bisnis di bidang kosmetik, dan kini telah mempunyai pabrik produk perawatan kulit (skin care) sendiri.
Kesuksesan yang diraih Hendra tidak didapat dengan instan. Ia bahkan mengaku pernah hampir menyerah saat di awal bisnisnya mengalami banyak kendala. Beruntung dirinya memiliki keluarga yang selalu memberikan dukungan saat dirinya akan menyerah.
Meski memiliki latar pendidikan tinggi di bidang elektro, nyatanya ayah tiga anak ini begitu bersemangat menjalani bisnisnya di bidang kosmetik natural. Keisengannya mengikuti lomba inovasi yang diadakan sebuah lembaga pemerintahan, membuat dirinya tertarik mengembangkan sabun natural hasil temuannya.
“Awalnya tak sengaja melihat brosur lomba dari Bappeda Kota Semarang, saya coba ikut dan mengikuti semua prosesnya,” ujarnya.
Setelah dipakai sendiri dan dijual dalam jumlah terbatas, ia menemukan banyak kekurangan pada sabun hasil kreasinya itu. Sabun batangan yang ia kembangkan mudah hancur dan memiliki tekstur lembek saat terkena air.
Belajar dari kesalahan tersebut mas Hendra kemudian berupaya menciptakan sabun natural dalam bentuk cair atau pasta. Tapi sayangnya untuk menciptakan produk tersebut harus menjalani serangkaian proses yang tidak mudah. Ia bahkan butuh waktu begitu panjang demi melakukan riset.
“Setiap hari saya mencoba satu hingga dua resep sabun natural yang berbeda untuk menemukan racikan yang sesuai,” terangnya.
Baca juga : Program Marina Beauty Journey Ajak Gen Z Menggali Potensi Diri
Hendra kini berhasil mewujudkan impiannya dahulu, yaitu memiliki pabrik skincare Vegan Natural sendiri dengan tanpa hutang. Disokong oleh perusahaan miliknya bernama Salina Hijab, Hendra terus melakukan inovasi dan mengembangkan berbagai produk skincare yang terbuat dari bahan alami dengan merek Feed Skin.
Salah satu produk andalannya adalah Feed Skin Facial Wash Vegan Fruit yang terbuat dari ekstrak buah-buahan berkhasiat tinggi, seperti pisang, delima dan kurma. Sabun natural ini tidak memiliki kandungan bahan kimia dan sudah mendapat ijin edar serta Hak Paten.
Walau telah memiliki produk hingga pabrik skincare sendiri, Hendra mengaku masih akan terus melakukan inovasi dan melengkapi semua produknya agar dapat digunakan oleh semua kalangan.
“Harapan kami kedepannya dapat mengembangkan produk dengan varian yang lebih lengkap. Bersinergi dengan para petani sebagai mitra supplier bahan baku dan menjadi perusahaan yang aktif menjaga pelestarian alam dan lingkungan,” lugasnya.
Feed Skin hadir karena adanya keresahan terhadap produk skincare di pasaran yang banyak menggunakan bahan kimia sintetik dan deterjen.
Bahan-bahan itu dalam penggunaan jangka panjang akan menimbulkan efek yang kurang baik terhadap kulit, karena sifatnya yang memberikan efek eksfoliasi berlebih sehingga kulit menjadi tipis dan tidak tahan terhadap kondisi eksternal seperti cahaya matahari, polusi atau bakteri.
Kehadiran Feed Skin di tengah-tengah masyarakat juga sebagai bentuk dedikasi Mas Hendra terhadap skincare buatan anak bangsa. Dengan adanya brand lokal asal Jepara itu ia bercita-cita menjadikan skincare lokal karya anak bangsa semakin dikenal oleh masyarakat luas. (RO/OL-7)
Bagi pengunjung yang suka eksplorasi kecantikan bisa menciptakan warna unik di gerai DIY Lip Cream.
NAD+ membantu memperbaiki kerusakan DNA yang terjadi akibat proses penuaan dan faktor eksternal seperti radikal bebas.
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
"Saya memilih sebuah jenama yang dapat memberikan hal positif kepada penggunanya, seperti memberikan rasa percaya diri sebagai seorang perempuan."
Cybright berasal dari rainbow algae dengan nama ilmiah Cystoseira tamariscifolia, disebut rainbow algae.
Tak perlu mahal, ini langkah bagaimana mendapatkan kulit yang cerah melalui perawatan skin care
Mereka adalah Founder&Komisaris Utama Paragon Technology and Innovation Nurhayati Subakat, Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati, dan Founder&CEO PT Suri Nusantara Jaya Diana Dewi.
Ia masih aktif menjual sendiri produknya. Dia menjalankan bisnisnya lewat aplikasi TikTok shop dan live. Kegiatan itu dikerjakan setiap hari di media sosial miliknya.
Azis Rismaya Mahfud, pengusaha bus dari keluarga besar Mayasari Group, secara resmi mengembalikan formulir pendaftaran sebagai calon Wali Kota Tasikmalaya.
Iwan diminta mengerjakan proyek pemasangan pipa sepanjang 12 kilometer itu dengan biaya talangan pribadi
Arab Saudi dilaporkan sudah mencoba mengajukan penawaran untuk klub sepak bola Inggris Manchester United menjelang batas akhir masa penawaran pada Jumat (17/2).
Ketua PSSI Erick Thohir juga meminta doa dan dukungan kepada masyarakat Indonesia agar timnas mampu melangkah lebih jauh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved