Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Budi S. Tanuwibowo Terpilih Kembali Pimpin MATAKIN untuk Periode 2022-2026

Mediaindonesia.com
01/12/2022 18:45
Budi S. Tanuwibowo Terpilih Kembali Pimpin MATAKIN untuk Periode 2022-2026
Munas MATAKIN(Dok. MATAKIN)

MENTERI Koordinator Bidang PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) yang diwakili oleh Staf Khusus Menteri Ravik Karsidi menutup Munas MATAKIN (Musyawarah Nasional Majelis Tinggi Khonghucu Indonesia) ke-19 di Novotel Solo, Jawa Tengah. 

Munas yang digelar sejak Jumat (25/11) tersebut menghasilkan keputusan-keputusan strategis, diantaranya terpilih Dewan Rohaniwan MATAKIN yang terdiri dari Xs. Budi S. Tanuwibowo (Ketua Umum), Ws. Wawan Wiratma, Ws. Chandra Setiawan, Ws. Sunarta Hidayat, dan Ws. Budi Suniarto, perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga MATAKIN serta garis besar program kerja MATAKIN yang berfokus pada pendidikan, peningkatan kompetensi rohaniwan, pengkaderan generasi muda dan pendirian sekolah tinggi Khonghucu.

Ketua Umum MATAKIN Budi S Tanuwibowo bersyukur Munas MATAKIN ke-19 telah terlaksana dengan lancar dan sukses. Budi mengatakan masih banyak PR MATAKIN yang harus diselesaikan kedepan seperti misalnya dibidang pendidikan, fokus utama MATAKIN adalah menambah guru Khonghucu terutama untuk sekolah formal, yang hanya bisa dilakukan dengan segera mendirikan Sekolah Tinggi Khonghucu yang sampai dengan saat ini belum dapat terlaksana.

"Meskipun masih terdapat kendala, namun MATAKIN akan terus mendorong pendirian sekolah tinggi itu segera terwujud," kata Budi.

Baca juga : SMA SIS Jakarta Juara Kompetisi iDMC 2022

Selain pendidikan, fokus utama lainnya adalah peningkatan kompentensi rohaniwan. Peningkatan kompetensi rohaniwan menurut Budi salah satunya dapat dilakukan dengan Diklat Agama Khonghucu ataupun kegiatan lain yang dapat mendukung peningkatan kompetensi rohaniwan Khonghucu.

Di sisi lain, Budi menyebut pengkaderan merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian khusus oleh MATAKIN karena kurangnya regenerasi dalam kepengurusan baik di MATAKIN maupun ditingkat MAKIN. 

"Pengkaderan harus dimulai dari generasi muda. Generasi muda cenderung kreatif, inovatif dengan ide-ide baru yang dapat memajukan MAKIN dan MATAKIN serta Khonghucu pada umumnya sehingga generasi muda harus mulai diberikan kesempatan untuk menjabat posisi-posisi strategis baik di MATAKIN maupun MAKIN," ujar Budi.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Pusat Pendidikan dan Bimbingan Khonghucu H. Susari dan Harif Nasari perwakilan dari Kementerian Sosial. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya