Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti mendorong adanya kebersamaan dalam penanganan bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada Senin lalu (21/11/2022). Pasalnya, masih terlihat ego sektoral beberapa kementerian dan lembaga dalam penanganan bencana.
Menurut Endang, ego sektoral ini yang menyebabkan koordinasi menjadi kurang baik. Sehingga Kelembagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dituntut untuk harus lebih tingkatkan koordinasi.
Hal itu diungkapkan Endang usai mengikuti pertemuan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi VIII DPR RI dengan Bupati Cianjur, Kepala BNPB, Kepala BPBD Provinsi Jabar, BPBD Kabupaten Cianjur, Kepala Kanwil kemenag Provinsi Jabar, Kepala Kanwil Kemenag Kabupaten Cianjur, Dinas Sosial Provinsi Jabar, Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Baznas Provinsi Jabar, di Posko Komando Tanggap Darurat Cianjur, Provinsi Jawa Barat,
Baca juga: PMI Suplai 136 Ribu Liter Air untuk 6 Ribu Pengungsi Gempa Cianjur
“Kalau kita melihat saat ini banyak kementerian dan lembaga namun masih berjalan masing-masing. Masih ego sektoral, tidak ada kebersamaan, koordinasinya belum baik,” ungkap Endang kepada Parlementaria, Jumat (25/11/2022).
Endang berharap, BNPB sebagai lembaga yang dipercaya oleh Presiden RI untuk mengkoordinasi percepatan penanganan gempa Cianjur, dapat menyatukan kementerian dan lembaga terkait agar dapat bersinergi dan berkolaborasi.
“Saya kira kelembagaan BNPB ini harus ditingkatkan, sebab bencana itu kan banyak macam. Dengan adanya koordinasi dalam penanganan bencana ini, nantinya akan jauh lebih mudah, lebih singkat, dan lebih efektif,” tandas Legislator dapil Jawa Tengah IV itu.
Senada, Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf mengatakan bahwa dalam manajemen pemerintah, BNPB yang ditunjuk sebagai lembaga yang menangani dan mengobservasi kebencanaan dalam masa tanggap darurat ini memiliki kewenangan untuk mengkoordinasikan seluruh kementerian dan Lembaga terkait.
“Yang dikeluhkan teman-teman (Anggota Komisi VIII) tadi di perjalanan, kita melihat banyak tenda berdiri di sepanjang jalan. Ada tenda Kemensos, tenda BNPB, tenda dari BUMN, tenda Basarnas," ujarnya.
"Namun yang menjadi pertanyaannya adalah koordinasi dipegang oleh siapa? Kan harusnya ke BNPB. Tapi banyak juga tenda yang kita perhatikan kosong, hanya tampilannya saja. Ini kan berarti memang ada suatu koordinasi yang perlu dipertegas,” ungkap politikus Fraksi PKS tersebut.
Bukhori berharap, terdapat suatu tata pembagian kerja yang baik. Oleh karena itu, koordinasi antar-kementerian dan lembaga harus dilakukan melalui satu pintu, yakni BNPB.
Koordinasi tersebut harus lebih ditingkatkan lagi sehingga percepatan penanganan gempa Cianjur dalam masa tanggap darurat ini dapat berjalan dengan baik.
"Namun saya mengapresiasi BNPB yang sejak awal cukup tanggap ya. Saya memperhatikan betul, hari senin bencana itu terjadi sekitar pukul 1 siang, tetapi saya perhatikan pukul 1.30 siang sudah ada konferensi pers antara BNPB dengan BMKG, Itu hal yang cukup baik,“ pungkasnya. (RO/OL-09)
BERBAGAI negara mengirim tim penyelamat untuk membantu Myanmar pascagempa dahsyat yang diperkirakan menewaskan 1.700 orang. Masuknya bantuan internasional
Pemkot Bekasi mencatat jumlah korban banjir mencapai sebanyak 61 ribu jiwa. Jumlah itu berasal dari 23 ribu kepala keluarga (KK) di Kota Bekasi, Jawa Barat.
KORBAN kebakaran yang terjadi di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat menerima bantuan berupa pakaian, obat-obatan, dan berbagai kebutuhan harian.
Bantuan tersebut sebanyak Rp422.265.499 untuk Kabupaten Demak dan Rp425.693.265 untuk Kabupaten Grobogan.
Bantuan logistik yang dibawa menggunakan truk itu berisi paket sembako. Bantuannya terdiri dari beras, minyak goreng, gula, serta mi instan
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq didampingi Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana.
Selain bantuan logistik, Kemensos juga mengerahkan personel Tagana Kabupaten Sukabumi dan Tagana Kabupaten Pangandaran untuk melakukan asesmen dan evakuasi warga.
Dengan demikian, secara keseluruhan korban meninggal dunia bencana longsor di Pekalongan mencapai 20 orang.
Saan menuturkan, bantuan bagi warga korban bencana di Kabupaten Cianjur merupakan bentuk kepedulian dari para wakil rakyat di DPR RI serta kalangan BUMN.
Jumlah pengungsi korban bencana mencapai 1.068 kepala keluarga atau 3.464 jiwa. Pemerintah daerah memastikan kondisi kesehatan serta pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari para pengungsi.
Anggota DPR RI Irine Yusiana Roba Putri meminta pemerintah merelokasi pemukiman warga yang menjadi korban banjir bandang di Kota Ternate, Maluku Utara.
kini Sumarni bersama keluarganya sudah bisa menempati bangunan rumah yang ideal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved