Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ORANGTUA sebaiknya memeriksakan mata anak-anak mereka ke dokter walau tidak ada keluhan apa pun. Harapannya, banyak penyakit mata yang dapat kita cegah.
Itu disampaikan dr. Zoraya A Feranthy, SpM dari Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia. "Skrining rutin mata penting, tidak harus menunggu ada keluhan. Banyak penyakit mata yang bisa kita cegah," kata dia dalam suatu acara kesehatan di Jakarta, Rabu (23/11).
Zoraya mengatakan, bayi setelah lahir dapat langsung mendapatkan pemeriksaan pada matanya. Ini untuk mendeteksi berbagai penyakit bawaan seperti katarak dan glaukoma bawaan.
Pemeriksaan mata dini juga dapat mendeteksi miopi atau rabun jauh yang dialami anak-anak. Anak dengan kondisi rabun jauh sering kali memberikan gambaran dengan memicingkan matanya saat melihat objek jauh. "Kalau memegang suatu objek misalnya gawai, dia suka dari dekat," ujar Zoraya yang mendapatkan gelar dokter spesialis mata dari Universitas Padjadjaran Bandung itu.
Miopi pada prinsipnya kondisi saat terjadi ketidaksesuaian antara panjang bola mata dengan kekuatan optiknya sehingga seseorang tidak bisa memfokuskan cahaya pada retina. Kondisi ini membutuhkan lensa minus untuk bisa menjatuhkan bayangan tepat di retina.
"Sehari-hari tidak tampak ada keluhan tidak ada salahnya skrining. Kita harus lebih hati-hati. Bisa jadi anak tidak memberikan gambaran sama sekali tetapi ternyata minusnya (sudah) tinggi," kata dia.
Zoraya menuturkan kondisi mata minus dianggap sebagai gangguan refraksi tertinggi dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi pada 2050, setengah populasi dunia akan mengalami mata minus.
Berbicara penyebab, menurut dia, jarangnya anak terpapar matahari akibat pandemi yang mengharuskan mereka di rumah sehingga terus menggunakan penglihatan jarak dekat, kurang vitamin D, dan faktor genetik merupakan di antaranya. "Apakah faktor genetik mutlak? Tidak, bisa juga dipengaruhi nutrisi, kebiasaan, lingkungan, dan lainnya," kata Zoraya. (Ant/OL-14)
penting untuk memerhatikan memilih softlens yang aman untuk mata. Sebab, penggunaan softlens juga dapat menimbulkan bahaya
Dokter mata menyarankan 9 hal ini guna menjaga kesehatan mata anda. Yuks simak apa saja.
Skrining mata anak bisa dilakukan sejak bayi apalagi ada riwayat keluarga yang memiliki mata juling.
Kelainan kelopak mata dapat mengakibatkan iritasi, menghalangi pandangan, bahkan menyebabkan kebutaan. Tindakan operasi dapat mengatasinya.
KONGRES dokter mata se Asia Pasifik, The 39th Asia Pacific Academy of Ophthalmology (APAO) Congress, digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, 22-25 Februari 2024
Kepengurusan Perdami kali ini merupakan hasil dari Kongres Nasional (Konas) Perdami XVI, yang telah berlangsung pada 29-30 Oktober 2022 di Hotel The Westin Surabaya.
Sentra kesehatan mata berkonsep one-stop solution ini menawarkan layanan gangguan penglihatan paling komprehensif di Sulawesi Selatan, serta kawasan Indonesia Timur.
Penggunaan gawai berlebihan dan membaca di tempat minim pencahayaan menjadi dua penyebab utama anak diharuskan menggunakan kacamata
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved