Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
TIAP tahap tumbuh kembang anak memiliki masalah masing-masing. Hal tersebut harus dipelajari oleh orangtua.
"Memang anak itu punya problem di masing-masing usia. Dia punya proses bertumbuh dan berkembang," ujar Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) dalam satu acara di Jakarta, Kamis (10/11).
Piprim mengatakan pada usia 0-1 bulan, bayi butuh beradaptasi dari peralihan antara perut ibu dan dunia tempatnya kini berada. Pada masa 0-6 bulan, bayi juga harus diberikan imunisasi dan ASI eksklusif. "Pada masa ini ibunya harus didukung oleh orangtua dan sekitarnya untuk tidak mengganggu dengan pemberian sufor (susu formula) dan lain-lain, ya boleh jika memang ada situasi tertentu tetapi default seharusnya bayi itu ASI eksklusif," katanya.
Ia menjelaskan memasuki usia 6 bulan, masalah yang akan dihadapi oleh orangtua adalah pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI. Menurutnya, ada tipe anak yang selalu membuka mulutnya saat diberi makan, tetapi ada juga yang menolak. Ia menyarankan kepada para orangtua untuk mencari informasi nutrisi yang dibutuhkan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak dan mencegah terjadinya stunting.
"Saya kira ini butuh informasi-informasi, bagaimana memberi responsible feeding, misal anak belum lapar tetapi sudah dikasih makan. Anak sudah kenyang disuruh habisin makanannya, makanya dia jadi diemut karena ini adalah bentuk perlawanannya," ujarnya.
Memasuki usia 1-3 tahun, permasalahan yang akan dihadapi oleh orangtua akan berbeda lagi. Pada periode ini, orangtua diharapkan dapat memberikan banyak stimulasi untuk merangsang perkembangan kecerdasan serta emosi.
Menstimulasi anak untuk bisa berjalan atau berbicara mungkin akan terlihat sepele. Namun jika anak mengalami keterlambatan, maka akan memengaruhi perkembangan yang lain. "Dari duduk, merangkak, berjalan, stimulasinya seperti apa, orangtua butuh diajari. Soal bicara, soal refleksnya, perkembangan kecerdasan, perkembangan emosinya. Kalau tantrum harus bagaimana. Nanti usia anak sekolah problemnya beda lagi. Soal pertumbuhan ini perlu diajarkan," kata Piprim.
Hal yang tidak kalah penting untuk diajarkan kepada anak ialah mengenai budi pekerti, sopan santun, dan tata krama. Memenuhi kebutuhan materi anak memang diperlukan, tetapi nilai-nilai akhlak juga memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak terlebih ketika memasuki usia dewasa. "Budi pekerti dan akhlak sangat dibutuhkan, seperti tidak membentak orangtua, tidak mem-bully teman, itu perlu diajarkan. Jadi bukan hanya memberi materi pada anak tetapi juga perlu memperhatikan aspek lain yang diperlukan anak," katanya. (Ant/OL-14)
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Cacingan umum terjadi pada anak usia 5–10 tahun. Kenali gejala, cara mengobati, dan langkah pencegahan untuk melindungi anak dari infeksi cacing.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Kekurangan zat besi pada balita bukan hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga berdampak pada kecerdasan anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved