Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KEPEMIMPINAN Aisyiyah masa depan harus mengakomodasi kader-kader muda potensial untuk masuk dalam jajaran kepengurusan. Keberadaan anak-anak muda, sangat dibutuhkan untuk memperkuat dakwah Islam berkemajuan.
"Tantangan dakwah ke depan sangat berat. Karena itu para pemimpin Aisyiyah harus mampu membangun kultur organisasi baru, beradaptasi, dan melakukan penyesuian-penyesuaian dalam strategi dakwahnya," ucap Sekretaris PP Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, dalam Muktamar Talk bertajuk 'Kepemimpinan Transformatif Aisyiyah di Masa Depan', di kompleks Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta, kemarin.
Dia paparkan, salah satu tantangan berat ke depan adalah masalah digitalisasi. Teknologi dari tahun ke tahun akan terus berkembang. Hal itu, membuat para pemimpin Aisyiyah di semua level harus memiliki kemampuan beradaptasi dalam mengelola organisasi.
"Bagaimana mengelola organisasi di tengah perkembangan digital, itu luar biasa. Ada dakwah digital, di mana Aisyiyah harus mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan," imbuh dia.
Tantangan ini tukas Hastuti, harus dijadikan peluang, agar organisasi berkembang menjadi lebih kuat. Semua ini setidaknya sudah terjadi ketika pandemi covid menerpa selama dua lebih.
Dia ungkapkan, pengalaman di masa pandemi covid-19, ketika seluruh aktivitas organisasi tidak bisa dilakukan dengan tatap muka, sehingga harus menggunakan forum-forum online, yang digelar secara masif.
Dengan pengalaman itu, tutur dia, banyak kader Aisyiyah akhirnya harus melek teknologi. Mereka dipaksa belajar cepat agar bisa menggunakan instrumen - instrumen digital.
"Hasilnya kemarin, saat simulasi e-voting, semuanya berjalan lancar. Mulai dari proses awal sampai ke bilik. Mereka benar-benar bisa maksimal dalam memanfaatkan teknologi," pungkas Tri Hastuti. (OL-13)
Baca Juga: Muktamar ke-48 Aisyiyah Monumental Abad Kedua Berkontribusi ...
Gus Yasin berharap kepemimpinan baru PPP bisa benar-benar memperjuangkan hak-hak rakyat serta mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam setiap kebijakan.
Penetapan tersebut merupakan hasil rekomendasi musyawarah Dewan Pertimbangan Salimah Pusat (DPSP) yang disepakati seluruh peserta Muktamar VI Salimah di Jakarta, Sabtu (8/2).
Mantan Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang 2019-2020 Wawan Sugianto mengatakan Afriansyah Noor bisa mengakomodasi semua kepentingan partai mulai dari DPW sampai DPC.
Kalau diberi amanah oleh pemegang mandat, Mardiono siap mengemban amanah tersebut.
MKEK IDI mengkaji ulang sumpah dokter dan kode etik kedokteran. Hal itu dilakukan karena perkembangan kedokteran saat ini dan teknologi yang menunjang pekerjaan kedokteran.
Muktamar IDI tidak hanya mempertemukan para profesional medis dari seluruh negeri namun juga menjadi platform untuk diskusi dan berbagi pengetahuan.
Meninggalnya Kwik Kian Gie, tokoh dan guru bangsa yang dapat menjadi tauladan. Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan Indonesia kehilangan nasionalis
BAZNAS RI terus memperkuat sinergi dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
PERJALANAN Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional memasuki usianya yang ke-23, tepatnya jatuh pada 4 Juli 2025.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut perbankan syariah perlu melakukan penguatan sistem dan ekosistem bank syariah di masa depan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan di balik belum diberikannya konsesi lahan tambang kepada Muhammadiyah.
Salah satu tokoh yang menekankan pentingnya sikap keterbukaan umat Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dari Barat ialah Buya Hamka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved