Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Aisyiyah Butuh Kader Muda Potensial dalam Jajaran Kepengurusan

Widjajadi
09/11/2022 10:50
Aisyiyah Butuh Kader Muda Potensial dalam Jajaran Kepengurusan
Sekretaris PP Aisyiyah Tri Hastuti Nur Roimah bersama Ketu PP Nasyiatul Aisyiyah Dyah Puspitarini saat muktamar talk di Solo.(Dok.Humas Muktamar ke-48 ))

KEPEMIMPINAN Aisyiyah masa depan harus mengakomodasi kader-kader muda potensial untuk masuk dalam jajaran kepengurusan. Keberadaan anak-anak muda, sangat dibutuhkan untuk memperkuat dakwah Islam berkemajuan.

"Tantangan dakwah ke depan sangat berat. Karena itu para pemimpin Aisyiyah harus mampu membangun kultur organisasi baru, beradaptasi, dan melakukan penyesuian-penyesuaian dalam strategi dakwahnya," ucap Sekretaris PP Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, dalam Muktamar Talk bertajuk 'Kepemimpinan Transformatif Aisyiyah di Masa Depan', di kompleks Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta, kemarin.

Dia paparkan, salah satu tantangan berat ke depan adalah masalah digitalisasi. Teknologi dari tahun ke tahun akan terus berkembang. Hal itu, membuat para pemimpin Aisyiyah di semua level harus memiliki kemampuan beradaptasi dalam mengelola organisasi.

"Bagaimana mengelola organisasi di tengah perkembangan digital, itu luar biasa. Ada dakwah digital, di mana Aisyiyah harus mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan," imbuh dia.

Tantangan ini tukas Hastuti, harus dijadikan peluang, agar organisasi berkembang menjadi lebih kuat. Semua ini setidaknya sudah terjadi ketika pandemi covid menerpa selama dua lebih.

Dia ungkapkan, pengalaman di masa pandemi covid-19, ketika seluruh aktivitas organisasi tidak bisa dilakukan dengan tatap muka, sehingga harus menggunakan forum-forum online, yang digelar secara masif.

Dengan pengalaman itu, tutur dia, banyak kader Aisyiyah akhirnya harus melek teknologi. Mereka dipaksa belajar cepat agar bisa menggunakan instrumen - instrumen digital.

"Hasilnya kemarin, saat simulasi e-voting, semuanya berjalan lancar. Mulai dari proses awal sampai ke bilik. Mereka benar-benar bisa maksimal dalam memanfaatkan teknologi," pungkas Tri Hastuti. (OL-13)

Baca Juga: Muktamar ke-48 Aisyiyah Monumental Abad Kedua Berkontribusi ...



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya