Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dr. Siti Noordjannah Djohantini menilai muktamar ke-48 Aisyiyah yang sempat tertunda pelaksanaannya selama dua tahun akibat situasi pandemi covid 19, merupakan muktamar sangat monumental.
Ada empat alasan yang melatarbelakangi Muktamar Aisyiyah yang diikuti 1.978 peserta yang berasal dari 208 lokasi di 34 provinsi, termasuk Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah dari 8 negara ini, pertama adalah diselenggarakan dalam perkembangan teknologi yang sudah sangat maju.
Kedua, dalam situasi pandemi, Muktamar Aisyiyah harus diselenggarakan secara hibrida, yakni sebagian sidang dilakukan daring dan luring. Namun khusus gelaran 19-20 November 2022, Muktamar akan berlangsung secara luring.
Noordjannah menegaskan Muhammadiyah dan Aisyiyah merupakan organisasi yang adaptif dengan perkembangan teknologi.
"Muktamar kali ini menjadi model pertama yang bisa diikuti dan diteladani serta dapat dilanjutkan oleh pimpinan Aisyiyah di berbagai tingkatan," ujar Siti Noordjannah Djohantini, pada Sidang Pleno I Aisyiyah di Auditorium Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Minggu ( /11).
Noordjannah menegaskan, Muhammadiyah-Aisyiyah menaruh perhatian mendalam pada pandemi Covid-19 dan berikhtiar menjadi organisasi terdepan untuk mengatasi dan mengakhiri pandemi Covid.
Yang jelas, lanjut dia, mundurnya muktamar hingga dua tahun, adalah bagian dari cara persyarikatan menghadirkan muktamar dengan seksama, yang bisa dijadikan teladan, dan bersabar untuk kepentingan yang lebih luas lagi.
Alasan ketiga, Muktamar Aisyiyah kali ini merupakan muktamar periode kedua babak abad kedua Gerakan Aisyiyah. "Muktamar kali ini menjadi momen penting bagi pergerakan Aisyiyah yang sudah hadir selama lebih dari 100 tahun, untuk berikhtiar secara sungguh-sungguh berkontribusi dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, keumatan, dan kemanusiaan universal," tegas Noordjanah.
Dia paparkan, periode abad kedua ini harus diisi dengan cita-cita besar Aisyiyah dalam pandangan Islam berkemajuan dengan semangat tinggi dan keikhlasan mendalam, untuk menjalankan jihad fi sabililah," ungkap Noordjannah.
Keempat, bahwa pembahasan materi muktamar, menjadi momentum penting. Yakni walaupun dekat secara virtual, dan jauh secara fisik, tetapi hati dan pikiran menyatu dalam sebuah gerakan perempuan muslim terbesar, untuk berkontribusi menyelesaikan persoalan kehidupan kebangsaan, keumatan, dan kemanusiaan universal secara inklusif, yang tidak membedakan ras, golongan, dan agama.
Secara lengkap, Sidang Pleno I membahas materi muktamar yang meliputi Laporan Pimpinan Pusat Aisyiyah Periode 2015-2022, Program Aisyiyah Periode 2022-2027, lalu Risalah Perempuan Berkemajuan, dan Isu-isu Strategis dalam konteks Keumatan, Kebangsaan, dan dan Kemanusiaan Universal.
Ketua Penerima Muktamar ke-48, Prof.Dr Sofyan Anif berharap, Muktamar ke-48 Muhammadiyah-Aisyiyah berjalan suksea dan lancar. " Kemarin sidang pleno Muhammadiyah sudah berjalan lancar, semoga Sidang Pleno I Muktamar Aisyiyah hari ini juga tidak kalah lancarnya," harap pria sepuh yang menjabat Rektor UMS ini.
Dia katakan, kelancaran sidang pleno Muhammadiyah - Aisyiyah akan menjadi energi baru bagi panitia untuk mensukseskan muktamar. (OL-13)
Baca Juga: Risalah Islam Berkemajuan dari Muhammadiyah untuk Indonesia
MUHAMMADIYAH memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender ini menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia, ini aplikasinya
SETELAH 12 hari perang Iran-Israel, Pemerintah Iran mengumumkan gencatan senjata. Langkah ini diambil diharapkan akan mampu membangun perdamaian di muka bumi.
Dalam konteks global, keseragaman waktu mempermudah perencanaan kegiatan, baik dalam ranah keagamaan, pendidikan, maupun ekonomi.
Muhammadiyah secara resmi memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender tersebut menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia.
BADAN Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) menggandeng PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) untuk mendukung transformasi digital berbasis nilai.
MUHAMMADIYAH merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, memiliki sejarah dan dinamika yang panjang serta kompleks dalam penentuan awal bulan Hijriah.
Gus Yasin berharap kepemimpinan baru PPP bisa benar-benar memperjuangkan hak-hak rakyat serta mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam setiap kebijakan.
Penetapan tersebut merupakan hasil rekomendasi musyawarah Dewan Pertimbangan Salimah Pusat (DPSP) yang disepakati seluruh peserta Muktamar VI Salimah di Jakarta, Sabtu (8/2).
Mantan Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang 2019-2020 Wawan Sugianto mengatakan Afriansyah Noor bisa mengakomodasi semua kepentingan partai mulai dari DPW sampai DPC.
Kalau diberi amanah oleh pemegang mandat, Mardiono siap mengemban amanah tersebut.
MKEK IDI mengkaji ulang sumpah dokter dan kode etik kedokteran. Hal itu dilakukan karena perkembangan kedokteran saat ini dan teknologi yang menunjang pekerjaan kedokteran.
Muktamar IDI tidak hanya mempertemukan para profesional medis dari seluruh negeri namun juga menjadi platform untuk diskusi dan berbagi pengetahuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved