Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dengan Digitalisasi, Pustakawan Berperan Penting Cerdaskan Masyarakat

Faustinus Nua
03/11/2022 08:05
Dengan Digitalisasi, Pustakawan Berperan Penting Cerdaskan Masyarakat
Ilustrasi(Istimewa)

IKATAN Pustakawan Indonesia (IPI) menyelenggarakan Kongres XV dan Seminar Ilmiah Nasional di Surabaya, Jawa Timur pada 1 - 4 November 2022 dengan mengangkat tema 'Peran Pustakawan dalam Ekosistem Digital Nasional' yang dihadiri oleh 600 peserta dari seluruh Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Pusat IPI periode 2018-2021, T. Syamsul Bahri mengatakan bahwa pustakawan akan menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Pasalnya pada era disrupsi menuntut pustakawan menjadi mentor, fasilitator, motivator, serta menginspirasi untuk mengembangkan imajinasi kreativitas yang dibutuhkan oleh masyarakat melalui informasi.

“Pustakawan harus berperan dalam meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan masyarakat saat ini seperti berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan membangun kerja sama dalam memecahkan masalah,” terang Syamsul dalam keterangannya..

Menurutnya, kompetensi global di era disrupsi yang diperlukan pustakawan adalah kemampuan menggabungkan koleksi digital dan tercetak, kemampuan mengakses informasi dengan berbagai format, kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui media yang telah berkembang pesat.

Berkaitan dengan tema yang diangkat, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan bahwa tugas pustakawan tidak sederhana.

“Kemunduran dalam hal sopan santun di Indonesia dalam dunia digital didominasi oleh kelompok usia dewasa berdasar laporan Digital Civility Index dari Microsoft tahun 2022. Tugas pustakawan selain membuat mereka gemar membaca, tetapi juga mengedukasi untuk melakukan interaksi digital secara sopan,” tegas Khofifah.

Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, menyatakan pada masa kini, perpustakaan harus berubah ke digital. “Mau tidak mau, suka tidak suka, perpustakaan harus bertransformasi dari manual ke digital. Karena ini eranya digital,” jelasnya.

Kepala Perpusnas menyampaikan apresiasi atas kesuksesan Provinsi Jawa Timur di bidang perpustakaan. Dalam beberapa tahun terakhir, Provinsi Jawa Timur selalu menjadi juara dalam pengembangan perpustakaan umum.

"Selain mengikuti kongres dan seminar ilmiah, pustakawan dari berbagai daerah di Indonesia yang hadir, diharapkan mampu melakukan studi tiru keberhasilan Provinsi Jawa Timur dalam pengembangan perpustakaan umum,” urainya.

Adapun, Kongres IPI XV dilaksanakan dalam agenda berupa seminar ilmiah dengan narasumber dari Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Dalam Negeri, Kepala Pusat Data dan Informasi Perpustakaan Nasiona, Taufiq A. Gani, Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, Duta Baca Jawa Timur, Heralda Syafira, motivator Paso Deka Dewanto, dan Universitas Airlangga Rahma Sugihartati.

Serta diadakan laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat IPI periode 2018-2021, pemilihan kepengurusan baru Pengurus Pusat IPI periode 2022-2025, menyusun program kerja, meninjau ulang AD/ART dan kode etik, dan melakukan kunjungan kerja ke perpustakaan provinsi Jawa Timur.

IPI merupakan organisasi nirlaba yang didirikan pada 6 Juli 1973 sebagai wadah bagi pustakawan dengan tujuan meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia, mengembangkan ilmu perpustakaan dan informasi, mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian pustakawan untuk bangsa dan negara serta memajukan dan memberikan perlindungan kepada anggota.(H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya