Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEPALA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan terdapat 14 wilayah di DKI Jakarta yang berpotensi longsor. Dia membeberkan sejumlah tanda-tanda yang bisa dikenali masyarakat untuk mewaspadainya.
"Apabila terdapat laporan tanah atau batuan yang miring ke arah luar, bisa jadi itu akan terjadi longsor," ujar Isnawa dalam pernyataannya.
Menurutnya, bergesernya posisi batu merupakan ciri-ciri adanya pergeseran tanah. Ciri selanjutnya yang harus diperhatikan adalah kemunculan retakan tanah yang membentuk tapal kuda, dan terdapat rembesan air pada lereng.
Masyarakat juga diminta untuk berhati-hati apabila terdapat pohon dengan batang yang terlihat melengkung. Lalu terdapat perubahan kemiringan lahan yang sebelumnya landai menjadi curam.
Sebagai pencegahan, kata Isnawa, ada beberapa upaya mitigasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar kawasan kali atau sungai.
1. Tidak membangun rumah di atas atau bawah atau bibir tebing
2. Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai
3. Tidak menebang pohon di sekitar lereng, dan menghindari untuk pembuatan kolam atau sawah di atas lereng.
Terkait dengan kerawanan bencana tanah longsor di wilayah DKI Jakarta, Isnawa pun mengungkap 14 lokasi yang mesti diwaspadai
Untuk di Jakarta Barat, terdapat satu wilayah yang berpotensi terjadi pergerakan tanah dengan skala menengah, yaitu ada di Kecamatan Kembangan.
Kemudian, terdapat lima wilayah di Jakarta Timur yang berpotensi terjadi longsor. Untuk potensi dengan skala menengah terdapat di wilayah Kecamatan Cipayung, Kecamatan Ciracas, dan Kecamatan Makasar.
Sedangkan untuk potensi dengan skala menengah tinggi terdapat di wilayah Kecamatan Kramatjati dan Kecamatan Pasar Rebo.
Adapun, kota dengan wilayah terbanyak yang berpotensi terjadi longsor adalah Jakarta Selatan. Setidaknya terdapat delapan wilayah di Jakarta Selatan yang berpotensi terjadi longsor. Untuk potensi longsor dengan skala menengah terdapat di wilayah Kecamatan Pancoran.
Sedangkan tujuh wilayah lainnya di Jakarta Selatan memiliki potensi longsor dengan skala menengah tinggi, yaitu: Kecamatan Cilandak, Kecamatan Jagakarsa, Kecamatan Kebayoran Baru, Kecamatan Kebayoran Lama, Kecamatan Mampang Prapatan, Kecamatan Pasar Minggu, dan Kecamatan Pesanggrahan.
"Untuk skala menengah itu maksudnya pada zona tersebut dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal," kata Isnawa.
Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah, sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk skala menengah tinggi artinya adalah pada zona tersebut dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Isnawa pun mengatakan bahwa mayoritas kejadian tanah longsor adalah karena intensitas curah hujan yang tinggi pada lokasi yang berada di sekitar kali atau sungai.
Ia juga menginformasikan bahwa sepanjang tahun 2017 hingga akhir 2021, setidaknya terdapat 57 kejadian tanah longsor di DKI Jakarta. (H-2)
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Kendati tidak begitu luas, pihaknya tetap menghimbau warga di musim kemarau tidak membuka kebun dengan cara membakar.
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara masih terendam banjir hingga Rabu (9/7) pagi. Ketinggian air bervairasi, mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.
Selain rob, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya juga menaikkan status sejumlah pos pantau dan pintu air menjadi siaga hingga siaga 1 atau bahaya.
INTENSITAS hujan tinggi menyebabkan pergerakan tanah yang melanda di Kampung Gunung Gagak, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, meluas.
Tanah bergerak di Purwakarta itu mengarah ke utara, sementara posisi jalan tol berada di arah sebaliknya.
Kepala PVMBG Priatin Hadi Wijaya mengatakan, dalam empat hari terakhir, area terdampak meluas hampir lima kali lipat, dari semula 2 hektare menjadi sekitar 10 hektare
Pergerakan tanah sudah makin meluas dan membuat kerusakan rumah bertambah. Tercatat ada 110 Kepala Keluarga (KK) atau 279 jiwa terdampak.
Selain puluhan rumah terdampak, pergerakan tanah ini juga merusak fasilitas umum, seperti masjid dan bahkan jalan akses kampung terputus.
Berdasarkan catatan sementara, sekitar 50 kepala keluarga atau lebih dari 150 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved