Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DALAM rangka merayakan HUT ke-5, Laboratorium Diagnos merayakan HUT menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan kesehatan dengan menggelar beragam aktivitas peduli kepada sesama.
Sebagai bentuk cinta untuk menyelamatkan sesama, kegiatan itu mengusung tema Health Festival serta We 5erve You With Heart.
Kegiatan pertama yang berlangsung pada hari Selasa (11/10) lalu, berupa pemeriksaan Viral Load HIV dan Edukasi Ilmiah di Jaringan Indonesia Positif. Dalam acara itu, tercatat 100 penerima manfaat yang merupakan sahabat orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
"Pemeriksaan Viral Load ini bermanfaat untuk memberikan gambaran dari seberapa efektif dari suatu terapi yang pernah diberikan kepada pasien," kata Medical Affairs Manager Laboratorium Diagnos, dr Alfredo Bambang, dalam keterangan pers, Rabu (2/11).
"Jika terapi yang dilakukan efektif, maka jumlah viral load-nya akan menurun bahkan bisa sampai tidak terdeteksi. Selain itu, viral load juga membantu dokter mengidentifikasi kasus-kasus di mana mengalami resistensi pengobatan," jelasnya.
"Di mana viral load nya meningkat," jelas dr Alfredo yang pemateri edukasi ilmiah dalam kegiatan Diagnos Aksi Peduli.
Kegiatan Diagnos Aksi Peduli selanjutnya dengan menyelenggarakan donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) yang berlangsung pada hari Jumat (14/10) lalu dari jam 08:00 hingga jam 12:00 siang. Sebanyak 202 orang dari berbagai kalangan yang turur berpartisipasi.
Baca juga: Sejak Awal 2022 Ditemukan 554 Kasus HIV di Kota Bekasi
"Tujuan diadakan donor darah sehubungan dengan kegiatan Corporate Social Responsibility atau CSR PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk yang dilakukan oleh perusahaan sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan sekitar," ujar Fanfan Riksani, SE sebagai Corporate Secretary Head Office Laboratorium Diagnos.
"Siapapun yang mendonorkan akan selalu sehat dan siapapun yang menerimanya akan semakin sehat," jelas Fanfan.
Tidak hanya sampai di situ, Diagnos Health Festival juga mengadakan kegiatan 5K Fun Walk yang berlangsung pada hari Minggu (23/10) dengan peserta sebanyak 500 orang dari berbagai kalangan. Kegiatan 5K Fun Walk ini diselenggarakan terbuka untuk umum.
“Kita bisa melihat antusias dari orang-orang yang mengenal Laboratorium Diagnos. Karena hanya dalam waktu 2 hari sudah ada 800 pendaftar," jelasnya.
"Yang pada akhirnya harus dilakukan pemilihan. Ada yang lolos registrasi dan belum lolos registrasi dengan ketentuan yang telah ditetapkan panitia,” tambah Fanfan.
Health Festival Diagnos ditutup dengan Kegiatan Aksi Peduli di Kota Padang, Sumatera Barat, dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang berlangsung di lokasi dua cabang mandiri Diagnos tersebut menghadirkan pemeriksaan Laboratorium gratis dengan berbagai jenis pemeriksaan yang bisa dimanfaatkan oleh si penerimanya.
“Untuk daerah Padang, Diagnos menghadirkan pemeriksaan Laboratorium khusus Lansia di Panti Werdha Cinta Kasih. Sedangkan di Makassar, Diagnos menghadirkan pemeriksaan Laboratorium untuk warga di kelurahan Malimongan, kecamatan Wajo, Kota Makassar," terang Fanfan.
" Sebanyak lebih dari 100 peserta yang turut hadir dalam pemeriksaan Laboratorium tersebut,” tutur Fanfan yang juga menjabat sebagai Ketua CSR. (RO/OL-09)
MEMERINGATI HUT Kota Bogor ke-542 yang jatuh pada tanggal 3 Juni 2024, Hotel Grand Savero Bogor memberikan diskon khusus bagi warga Kota Hujan.
Perayaan HUT diharapkan dapat menjadi pendorong bagi seluruh insan LEN untuk mempercepat transformasi perusahaan dan selalu siap pada setiap perubahan yang ada.
Selain tugas pokok menjaga stabilitas keamanan, TNI juga telah ikut dalam menjaga lingkungan di Jawa Barat
Kedua penghargaan yaitu kinerja pengelolaan data kemiskinan terbaik dan Pembina Adminduk Prima.
Tema hari jadi ialah Jabar Menyala Indonesia Maju
BGS diadakan selama 3 hari pada 13-15 September 2024. Secara keseluruhan pergerakan transaksi yang dihitung plus minus dari 3 lini sektor yaitu hotel, mal dan kereta cepat Whoosh.
Ketika virusnya sudah terkontrol maka pemerintah harus bisa mengupayakan agar pemeriksaan dan pengambilan obat dilakukan tiga bulan sekali saja.
Calon pemimpin (sebenarnya) tidak peduli terhadap isu kelompok marginal. Yang mereka pikirkan hanyalah kemenangan saja.
Masih adanya stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di masyarakat, sehingga mereka kerap diabaikan sebagai pemilih.
Penderita HIV/AIDS paling besar didominasi dari kalangan produktif, mulai dari usia 17 tahun sampai 47 tahun
Pemkot Bekasi sudah berupaya memberikan pendampingan pada seluruh penderita. Salah satunya dengan mengedukasi masyarakat agar tidak mengucilkan atau menjauhi penderitanya.
Stigma negatif ODHA harus dihapus, karena itu perlu peran serta tokoh masyarakat, agama dan pendidikan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved