Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
LEMBAGA Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia (LPBKI MUI) mengadakan Peringatan Hari Santri dan Sumpah Pemuda dengan tema Pengembangan Literasi Islam di Lingkungan Pesantren di Pesantren al-Wathoniyah Pusat, Jakarta Timur, Senin (31/10).
Ketua MUI Utang Ranuwijaya mengatakan, literasi Islam perlu terus disosialiasikan kepada semua pihak, terutama generasi milenial dan Z sebagai penerus bangsa, baik secara offline maupun online.
"Selain di pesantren, edukasi literasi Islam di media sosial juga tidak kalah penting dilakukan karena hampir semua anak muda aktif menggunakannya," ujarnya.
Utang kemudian menyitir sebuah hadits yang berbunyi 'Aku (Nabi Muhammad) tinggalkan dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selamanya jika kalian berpegang teguh kepada keduanya: Kitabullah dan Sunnati'.
Ia mewanti-wanti, agar seseorang tidak tersesat sebagaimana Ahmad Musadeq, Lia Eden, dan orang lainnya yang mengaku sebagai Nabi maka mereka harus berpegang teguh pada dua warisan Nabi tersebut. Di akhir, ia menegaskan bahwa literasi Islam memainkan peranan penting untuk menjaga keutuhan NKRI.
Direktur Rumah Daulat Buku Soffa Ihsan menceritakan pengalamannya belajar di pesantren. Ia mengatakan, tradisi-tradisi di pesantren seperti bahtsul masail, sorogan, bandongan, dan musyawarah mendorong dirinya untuk terus meningkatkan literasi sehingga ia bisa berkuliah di Inggris. Saat studi di Inggris, ia menemukan bahwa metode sorogan yang diterapkan di pesantren juga ternyata digunakan oleh para doktor di Oxford.
Ia mendorong semua orang, terutama para santri, untuk terus membaca secara utuh agar punya wawasan yang luas dan perspektif yang komprehensif.
Baca juga : Wapres Pastikan Migrasi Siaran Digital Diimplementasikan
"Kurangnya literasi membuat orang menjadi radikal. Kalau pun membaca hanya sepotong-sepotong sehingga pemahamannya sempit dan dangkal," katanya.
Ia menjelaskan, kitab-kitab yang ditulis para ulama dahulu tidak hanya membahas tentang agama saja, tetapi juga matematika, optik, astronomi, kesehatan, fisika, dan lainnya. Ia mendorong agar para santri terus mengembangkan literasi Islam yang sudah dimulai para ulama terdahulu.
Pimpinan Pesantren al-Wathoniyah Pusat yang juga Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Arif Fahrudin mengatakan, pesantren seharusnya menjadi pusat literasi Islam wasathiyah. Pesantren dan kelompok-kelompok wasathiyah, katanya, harus mengisi ruang-ruang literasi Islam agar itu tidak diisi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab dan memecah belah bangsa.
Ia mengusulkan agar LPBKI bekerja sama dengan pesantren-pesantren untuk mengadakan pelatihan-pelatihan untuk penguatan narasi wasathiyah. Ia menyebut, para ulama zaman dulu sangat produktif dalam menulis kitab misalnya Syekh Nawawi, Syekh Mahfudz, dan lainnya. Karena itu, ia mendorong para santri untuk mengikuti jejak para ulama dulu.
Menurut Arif, hasil tashih LPBKI MUI seharusnya diarusutamakan agar masyarakat punya bahan bacaan dan pemikiran yang wasathiyah dan tidak berlebih-lebihan. Lebih dari pada itu,
"Saat ini buku-buku atau literasi Islam berbahasa Indonesia perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Inggris agar menjadi inspirasi bagi dunia, mengingat situasi dan kondisi di Indonesia yang relatif aman dan toleran meski masyarakatnya begitu majemuk," pungkasnya. (RO/OL-7)
Jaga lisanmu! Temukan cara menjaga lisan menurut Islam agar terhindar dari dosa ghibah, fitnah, dan perkataan buruk lainnya. Tips praktis ada di sini!
Suami istri ideal dalam Islam? Temukan peran & tanggung jawab masing-masing! Tips harmonis & berkah di keluarga Islami. Klik sekarang!
Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan pemimpin negara Islam untuk tidak mudah dipengaruhi oleh pihak yang ingin mengadu domba.
Said Aqil mengingatkan pentingnya membangun koneksi ruhani yang mendalam dengan Allah di tengah dunia yang semakin sekuler.
Remisi khusus (RK) narapidana dan pengurangan masa pidana pada Nyepi dan Idulfitri mampu menekan pengeluaran pemerintah untuk biaya makan warga binaan sampai Rp81 miliar lebih
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Penguatan diplomasi umat tidak hanya dapat dilakukan di tingkat negara atau lembaga resmi, tetapi juga melalui partisipasi masyarakat luas, khususnya generasi muda.
MUI melalui Ketua Bidang Fatwa, Asrorun Ni'am Sholeh, meminta agar pemerintah segera mengambil langkah tegas terkait kasus Ayam Goreng Widuran yang belakangan menuai kontroversi.
Fatwa MUI tidak hanya berdampak secara moral dan keagamaan, tetapi juga menciptakan perubahan struktural dalam perilaku konsumsi masyarakat Indonesia.
Melalui aplikasi ini, umat bisa memilih dan mendapatkan ustaz yang kompeten sesuai kebutuhannya seperti Tahlilan, ceramah lahiran dan khitanan, pernikahan, dan lainnya.
Islam membolehkan KB sebagai mekanisme pengaturan keturunan. Sementara, vasektomi merupakan jenis kontrasepsi dengan pemandulan tetap dan itu terlarang.
CLAIRMONT Patisserie, resmi menerima sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved