Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan perihal dugaan kemunculan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) pada sejumlah obat sirop, yang menyebabkan gangguan ginjal akut pada anak.
Adapun EG dan DEG bukan bagian dari bahan baku pembuatan obat sirop. Dua senyawa itu terbentuk karena adanya cemaran dalam proses produksi.
Baca juga: Kepala BPOM Lempar Tanggung Jawab ke Produsen Obat
"Zat kimia berbahaya ini adalah hasil cemaran dari pelarut obat, polietilen glikol. Ini sebetulnya sudah lama dipakai, bukan hanya di industri obat, tapi industri lain juga," ujar Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (24/10).
Lebih lanjut, dia membeberkan penyebab polietilen glikol kini menghasilkan cemaran EG dan DEG dalam kadar yang tinggi. Padahal, sebelumnya tidak terdapat masalah.
"Banyak yang bertanya, dulu aman-aman saja, kenapa sekarang jadi seperti ini. Saya sudah tanya ahli, sebagian besar mengatakan penyebabnya adalah dari bahan baku," pungkasnya.
Baca juga: Pemerintah Buru Fomepizole dari Banyak Negara
"Kita bisa lihat apakah ada perubahan dari jenis, tipe atau asal bahan bakunya," imbuh Budi.
Saat ini, Kementerian Kesehatan sudah memegang data sejumlah obat yang dipastikan mengandung EG dan DEG. "Memang ada pergeseran sumber negara yang mengirim bahan baku. Ini memang tergantung terhadap bahan bakunya," tutupnya.(OL-11)
Alhasil, Badan POM tidak bisa melakukan pengawasan mutu dan keamanan sejak Propilen Glikol (PG) maupun Polietilena Glikol (PEG) masuk ke Indonesia.
Arahan itu ditegaskan Kepala Negara saat memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor. Menurutnya, keselamatan rakyat merupakan hal paling utama.
Kendati demikian, Kemenkes masih mendalami berbagai faktor lain dari kasus gangguan ginjal akut. Serta, fokus pada penanganan kasus dengan faktor risiko penyebab terbesar.
Apalagi, kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) masih bisa muncul dari cemaran dari baku, tidak hanya dari obat, namun juga makanan.
Sayangnya, tidak semua produk body care yang kita jumpai bebas dari bahan kimia berbahaya. Oleh sebab itu, sebagai konsumen pun kita dituntut untuk lebih waspada.
Polychlorinated Biphenyls (PCBs) merupakan senyawa berbahaya yang dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup, khususnya anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved