Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa hasil penelitian terhadap pasien anak yang mengalami Gangguan Ginjal Akut (Accute Kidney Injury/AKI) terdeteksi 3 zat.
"Kemenkes sudah meneliti bahwa pasien balita yang terkena AKI terdeteksi memiliki 3 zat kimia berbahaya antara lain ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Kamis (20/10).
Ketiga zat kimia ini merupakan impurities atau kotoran dari zat kimia tidak berbahaya polyethylene glycol, yang pada dasarnya sering dipakai sebagai solubility enhancer di banyak obat-obatan jenis sirop.
Baca juga: Kemenkes Identifikasi 18 Obat Sirop yang Diduga Mengandung Etilen Glikol
Beberapa jenis obat sirop yang digunakan oleh pasien balita yang terkena AKI yang diambil dari rumah pasien.terbukti memiliki EG, DEG, EGBE, yang seharusnya tidak ada/sangat sedikit kadarnya di obat-obatan sirop tersebut.
"Sambil menunggu otoritas obat yakni Badan POM memfinalisasi hasil penelitian kuantitatif mereka. Kemenkes mengambil posisi konservatif dengan sementara melarang penggunaan obat-obatan sirop," tegasnya.
Mengingat balita yang teridentifikasi KAI sudah banyak dengan fatality/kematian rate mendekat 50%, hingga kemarin, Kemkes melaporkan sebanyak 206 kasus anak mengalami AKI dan angka kematian mencapai 99 anak atau 48%. (OL-1)
Seperti banyak fungsi tubuh lainnya, kemampuan ginjal cenderung berkurang seiring bertambahnya usia, yang dapat meningkatkan risiko munculnya beberapa kondisi kesehatan.
Kondisi tersebut menyebabkan racun dan cairan berbahaya tetap berada di dalam tubuh, yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati.
Tanpa pemahaman takaran hingga pengujian atau riset yang jelas terutama terkait efek sampingnya dalam kandungan air rebusan itu justru berisiko merusak bagi ginjal.
Biasanya pendonor ginjal ini dinilai sebagai orang yang sadar akan kesehatan karena harus melewati skrining yang jauh lebih kuat.
Pasien gagal ginjal yang ideal untuk dilakukan transplantasi justru yang baru dilakukan dialisis, sekurangnya dari satu tahun.
TRANSPLANTASI ginjal kini diakui sebagai terapi pilihan utama bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir.
Bakteri yang sering terjadi pada infeksi saluran kemih adalah E. coli.
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut terkait dengan bantuan ganti rugi korban GGAPA
“Bila tidak ada jaminan kesehatan, bukan hanya perekonomian tapi juga hubungan antarsesama akan menunjukkan kerapuhannya.”
Beberapa penyebab tersering penyakit ginjal yaitu hipertensi dan diabetes. Lebih detailnya baca saja artikel ini.
Para korban gagal ginjal mengaku belum menerima sepeser pun hingga detik ini. Mereka dibiarkan sendirian.
Langkah awal yang bisa dilakukan orangtua jika anak demam adalah mengukur suhu tubuh menggunakan termometer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved