Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sejarah Pertempuran Medan Area

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
13/10/2022 12:23
Sejarah Pertempuran Medan Area
Ilustrasi pertempuran medan area(Dok pustakamadani.com)

PERTEMPURAN Medan Area adalah salah satu tragedi dalam sejarah Indonesia. Tragedi ini terjadi saat rakyat Indonesia yang tinggal di Sumatra Utara melawan sekutu dan Nederlandsch Indische Civiele Administratie (NICA) di kota Medan pada 9 Oktober 1945.

Tragedi ini berawal dari kedatangan pasukan sekutu yang merupakan pasukan Inggris ke Sumatra Utara di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D Kelly yang disambut baik oleh pemerintah Indonesia. Bahkan pemerintah Indonesia menyediakan hotel di kota Medan untuk mereka. Namun, perbuatan baik rakyat Indonesia tidak berbalik, mereka justru mulai memancing konflik dengan Indonesia.

Konflik yang pertama terjadi di sebuah hotel di Jalan Bali, Medan. Seorang penghuni menginjak-injak serta merampas lencana merah putih yang digunakan pemuda Indonesia. Kemudian, pada 13 Oktober 1945 pemuda Indonesia menyerang mereka. Penyerangan tersebut juga merupakan upaya untuk merebut dan mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dari kuasa Jepang.

Masalah pun berlanjut ke berbagai daerah di Sumatra Utara. Sekutu turut melakukan intimidasi melalui berbagai langkah ultimatum agar bangsa Indonesia menyerahkan senjata yang mereka miliki kepada pihak sekutu.

Pada 1 Desember 1945, Sekutu kembali memberikan upayanya dengan memasang papan yang bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area” di beberapa pinggiran kota Medan.

Baca juga: Sejarah Pertempuran Surabaya dan Latar Belakang Insiden Hotel Yamato

Pemuda Indonesia semakin meningkatkan perlawanannya. Lalu pada 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Medan. Serangan ini menimbulkan banyak korban di kedua belah pihak.

Kota Medan berhasil dikuasai Sekutu pada April 1946 dan menyebabkan pindahnya pusat perjuangan rakyat Medan ke Pematangsiantar.

Para komandan pasukan berunding di Medan Area dan membentuk satu komando bernama Komando Resimen Laskar Rakyar untuk memperkuat perlawanan di kota Medan. Tepatnya komando tersebut dibentuk pada Agustus 1946. Komando ini terus menyerang sekutu di wilayah Medan hingga berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia pada 1949.

Tragedi ini memakan korban yang tercatat sebanyak 7 pemuda meninggal dunia, 7 orang pihak NICA meninggal dunia dan 96 orang pihak NICA mengalami luka-luka. Tak hanya itu, Sebagian kota Medan yang menjadi lokasi pertempuran juga ikut hancur.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya