Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DALAM rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) atau Milad yang ke-43, Pengajian Al-Hidayah bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) berinisiatif mengadakan kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaaan serta memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan itu bertujuan untuk mendorong kontribusi muslimah dalam menanamkan nilai-nilai luhur kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pengajian Al-Hidayah Kota Bogor Melli Nuraini Darsa mengatakan, muslimah saat ini memiliki peran yang penting dan strategis dalam menjaga integritas bangsa.
“Kaum muslimah, khususnya ibu-ibu pengajian, sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk turut berkontribusi dalam menanamkan dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan, termasuk nilai-nilai luhur 4 pilar kebangsaan. Melalui berbagai kegiatan majelis taklim yang dilakukan, kita bisa menyebarkan nilai-nilai kebangsaan yang memang juga sejalan dengan nilai-nilai Islam, dan juga menjadikan Rasullah suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari kepada sesama, bangsa, dan negara,” ujar Melli.
Terlebih, kaum muslimah juga akan menjalankan perannya di rumah sebagai seorang Ibu, sosok utama yang menjadi contoh dalam mendidik anak-anaknya.
Sehingga, Melli menambahkan, wanita muslimah Indonesia sejatinya merupakan salah satu kunci kemajuan bangsa. Dengan menanamkan pilar-pilar kebangsaan kepada anak-anak mereka, maka para wanita muslimah telah berkontribusi dalam memperkuat karakter generasi penerus bangsa.
“Saya percaya, insyaa Allah wanita muslimah di Indonesia bisa menjadi bagian penting dalam menciptakan pemuda-pemuda generasi penerus bangsa yang kuat, yang memiliki jiwa kebangsaan dan patriotisme tinggi,” kata Melli.
Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah Hetifah Sjaifudian turut mengajak peran nyata muslimah, khususnya ibu-ibu pengajian untuk menjadikan tahun ini sebagai tahun refleksi untuk terus berperan dalam mengedukasi perempuan sesuai dengan tema 43 tahun pengajian Al-Hidayah berkiprah dan mengabdi untuk ummat dan bangsa.
“Dalam peringatan hari ini, sekaligus memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, ini merupakan kesempatan yang baik untuk kita jadikan momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam suri tauladan dan mengingatkan kita sebagai organisasi islam dan kewajiban kita, pengajian Al- Hidayah, untuk menjadi cermin menjadi muslimah yang baik,” ujar Hetifah.
Baca juga : UGM: Kasus Kekerasan di Kampus Kedua Terbanyak Setelah Institusi Militer
Anggota Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) MPR RI H.A Mujib Rohmat menyambut positif kegiatan sosiaslisai 4 pilar kebangsaan tersebut. Ia menjelaskan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum istimewa yang diperingati oleh seluruh masyarakat dan juga menjadi kegiatan keagamaan rutin di Istana Negara, yaitu Maulid Nabi, Nuzulul Qur’an, dan Isra dan Mi’raj.
Relasi antara agama dan negara bersifat saling menguatkan satu dengan yang lain, yang ini menjadi ciri khas NKRI.
“Dengan semangat keagamaan yang dibawa Al-Hidayah adalah Islam rahmatan lil alamin, Islam yang sejalan dengan nilai-nilai budaya, realitas kebhinnekaan dan adat istiadat masyarakat Indonesia dan dasar bernegara dan berbangsa yang juga selajan dengan menjaga 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, serta Bhinneka Tunggal Ika. 4 pilar tersebut yang telah terbukti mampu merajut bangsa kita,” papar Mujib
Selain itu, ia juga mencontohkan, organisasi keagamaan yang ada di lingkungan Golkar seperti mendayung di 2 pulau, yakni “Pulau Kebangsaan” dan “Pulau Keislaman”. Tidak hanya sebagai media dalam mensyiarkan agama yang rahmatan lil alamin, tetapi sebagai instrumen positif seperti kegiatan-kegiatan yang telah dibuat oleh Pengajian Al-Hidayah seperti contoh kegiatan pengolahan sampah untuk lingkungan, dan kegiatan positif lainnya, di samping itu pada gilirannya untuk meningkatkan elektabilitas partai Golkar.
Sementara itu, Ketua Bidang Kormasan DPP Partai Golkar Fahd El Fouz Arafiq menyambut positif diadakannya kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi penting, mengingat besarnya berbagai tantangan bangsa yang saat ini harus dihadapi.
Fahd menjelaskan, diperlukan karakter kuat yang berlandaskan nilai-nilai luhur kebangsaan, sehingga bangsa ini mampu mengatasi dan melewati tantangan yang ada.
Diketahui, selain sosialisasi 4 pilar kebangsaan, Milad Pengajian Al-Hidayah yang ke-43 juga mengadakan penyuluhan kesehatan bagi para wanita dan screening kanker payudara secara gratis. Edukasi ini guna mendeteksi dini kepada masyarakat terlebih perempuan, dan untuk mengidentifikasi risiko kanker payudara, serta menjadi pencegahan awal terkait kanker payudara.
Kegiatan ini bertempat di DPP Partai Golkar, yang dihadiri oleh lebih dari 100 jamaah Pengajian Al-Hidayah yang bekerja sama dengan MPR RI. (RO/OL-7)
Pemberian kental manis untuk balita didorong oleh masih tingginya persepsi salah dari orang tua yang menganggap kental manis kandungannya sama dengan susu sapi.
Ririn mengatakan nantinya sejumlah kegiatan akan digelar Muslimah Ganjar Pranowo Jakarta untuk meningkatkan kemampuan para muslimah
SEBANYAK 1.878 personel gabungan untuk mengawal acara peringatan Harlah ke-78 Muslimat Nahdatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Sabtu (20/1) besok.
PEMPROV DKI Jakarta bersinergi dengan Polda Metro Jaya dalam menerapkan rekayasa lalu lintas secara situasional dalam rangkaian kegiatan Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat NU besok.
dia mengingatkan kembali tentang betapa pentingnya membangun kesadaran bersama, membudayakan tabayun agar menjadi norma, etika, dan bahkan gaya hidup.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru saja menyatakan siaga tempur di wilayah perairan Kepulauan Natuna dan sekitarnya.
Pancasila lahir menjadi dasar negara kesatuan Republik Indonesia melalui jalan yang panjang dengan penyatuan berbagai pemikiran dan impian para tokoh pendiri bangsa ini.
Dalam aksinya, mereka kompak membawa bendera Indonesia seraya menegaskan bahwa NKRI adalah harga mati.
Aksi simpatik ini sekaligus menunjukkan wujud dari kecintaan para jawara Banten terhadap NKRI dan dukungan penuh kepada Polri dalam menjalankan tugas-tugasnya.
AKSI unjuk rasa 1812 yang dilakukan ratusan anggota Nasional AAliansi ntikomunis (ANAK NKRI) di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, kemarin
Pembekalan materi wawasan kebangsaan, wawasan, keagamaan dan wawasan kewirausahaan juga ikut diberikan terhadap para napiter tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved