Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Pemerintah Fokus Penanganan Darurat

M. Iqbal Al Machmudi
05/10/2022 09:10
Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Pemerintah Fokus Penanganan Darurat
SOLIDARITAS: Suporter klub sepak bola berkumpul saat doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta(ANTARA /Andreas Fitri Atmoko)

KORBAN meninggal tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur bertambah menjadi 131 orang, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pihaknya akan masih berfokus pada penanganan darurat insiden dan korban, baik yang luka maupun tewas.

Hal itu dilakukan, sebagai tugas dan fungsi Kemenko PMK untuk terus melakukan penanganan korban, terutama melakukan update data. "Yang sakit kita layani sebaik dan secepat mungkin dan gratis, sedang yang meninggal keluarganya beri santunan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten-kota," kata Muhadjir dalam keterangannya, Rabu (5/10).

"Saat ini kita fokus dulu ke mereka yang menjadi korban, karena ini masih tanggap insiden, sisanya baru nanti kira rekonstruksi peristiwanya kemudian nanti kita tentukan sikap sambil menunggu keputusan presiden,tambahnya.

Sementara itu, untuk menghindari ledakan sosial, Menko PMK meminta Aremania agar dapat menahan diri. "Semua prihatin atas insiden di Stadion Kanjuruhan. Tapi saat ini saya minta Aremania untuk menahan diri. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif. Jangan sampai ada lagi korban berjatuhan, sudah cukup. Terlalu mahal nyawa hanya untuk sepakbola," pungkasnya.

Penambahan data berasal dari beberapa rumah sakit (RS) yang merawat korban, diantaranya RS Wafa Husada, RSB Hasta Brata Batu, RSUD Kanjuruhan, RSUD Saiful Anwar, RS Teja Husada Kepanjen, RS Ben Mari Pakisaji, RS Hasta Husada, RSI Gondang Legi, RS Salsabila, RST Soepraon serta informasi dari keluarga korban.

Dari total korban tersebut, 90 laki-laki dan 41 perempuan. Kebanyakan korban remaja dan muda, usia 12-24 tahun. Sementara satu korban masih balita berusia 4 tahun. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya