Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBAHASAN asmaul husna kali ini yang Al-Adl atau Zat Maha Adil dimulai dari cerita seorang raja. Ada raja dari suatu negeri membuka gudang penyimpanan miliknya.
Di sana terdapat pasokan senjata, buku-buku, dan beragam benda berharga lain. Sebagai raja yang pemurah, ia membagi-bagikan semua isi gudang penyimpanan tersebut.
Orang-orang kaya diberinya uang yang berlimpah. Para ulama diberinya pasokan senjata begitu juga tugas menjaga benteng. Prajurit-prajurit diberinya buku-buku serta pekerjaan mengelola masjid dan madrasah.
Baca juga: Asmaul Husna Allah Al-Khabir Maha Mengetahui yang Batin
Pantaslah kita sebut raja itu sebagai raja yang zalim. Mengapa demikian? Bukankah ia telah melakukan kebaikan dengan membagi-bagikan harta benda miliknya kepada rakyatnya?
Memang benar bahwa raja tersebut telah berbuat baik, tetapi karena salah dalam pengalokasian, kebaikannya justru menjadu perbuatan yang zalim. Seharusnya ia mengalokasikan harta benda tersebut kepada tempatnya yang layak.
Uang yang berlimpah diberikannya kepada golongan fakir dan miskin. Buku-buku serta pengelolaan masjid dan madrasah diserahkannya kepada para ulama. Pasokan senjata dan tugas menjaga benteng diamanatkanya kepada prajurit-prajurit. Barulah dengan demikian, ia telah berbuat adil.
Baca juga: Asmaul Husna Al-Qabidh-Al-Basith Maha Menyempitkan dan Melapangkan
Demikianlah cara Imam Al-Ghazali menggambarkan perbuatan 'adl. Menurut beliau, 'adl adalah perbuatan menata sesuatu pada tempatnya yang layak. Sementara, zalim merupakan kebalikannya.
Allah SWT disebut pula sebagai Al-'Adl yang berarti Zat Yang Maha Adil. Namun, tentu saja, keadilan Allah berbeda dengan keadilan makhluk.
Baca juga: Allah Al-Lathif Maha Lembut dalam Ilmu dan Tindakan
Allah SWT menciptakan makhluk dan tiap-tiap makhluk diberikan bentuk kejadiannya. Kemudian, dengan adil, Allah SWT menempatkan semua itu sesuai pada tempatnya yang layak.
Misalnya, Allah SWT.menciptakan manusia. Tiap manusia diberikan tulang, daging, dan kulit sebagai bentuk kejadiannya.
Baca juga: Asmaul Husna Allah Al-Hakam yang Menetapkan Hukum Sebab Akibat
Allah SWT menjadikan tulang sebagai penopang tubuh manusia. Tulang lalu diselimuti daging selaku pelindungnya. Baru kemudian daging ditutupi kulit untuk menjaganya.
Perbuatan Allah SWT itu merupakan wujud keadilan-Nya. Seandainya susunan tersebut berubah, niscaya manusia akan memiliki bentuk kejadian yang konyol.
Lebih jauh lagi, Allah SWT memberikan pula kepada manusia bentuk kejadian lain berupa kepala, tangan, kaki, dan seterusnya. Semua itu diletakkan oleh-Nya pada tempat yang semestinya. Apabila kaki di kepala dan kepala di kaki, tentu saja bentuk kejadian manusia tak dapat kita mengerti. (OL-14)
PELATARAN Masjid Agung Demak jelang buka puasa pada Senin (27/3) riuh.
Untuk menghadapi para pendemo, Polda Metro Jaya menyiagakan ratusan anggota Brimob bersorban dan polisi wanita berhijab.
SEBANYAK 10 ribu anak Indonesia di bawah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) se-Jakarta Timur mewarnai kaligrafi dengan menggunakan Oil Pastel Pascola.
Kalau manusia dan makhluk lain memiliki sifat yang baik, seperti mengetahui, melihat, mendengar, dan sebagainya, pastilah Allah yang Maha Kuasa memiliki sifat-sifat yang baik pula.
Asmaul husna atau nama-nama terbaik Allah menjadi wirid atau amalan rutin para ulama sejak zaman dulu karena keutamaan dan rahasia di dalamnya.
Allah merupakan namanya yang termasyhur dan paling agung. Lafal Allah biasanya disebut dengan ismu al jalalah atau lafdzu al jalalah.
Setelah asmaul husna yaitu Allah, Ar-Rahman, Ar-Rahim, dan Al-Malik, kini kita membahas nama-Nya yang terindah yaitu Al-Quddus.
Siapakah pembuka jalan keluar dari segenap masalah? Simak yuk asmaul husna ini.
Namun kali ini kita membahas kisah di balik nama Al-'Alim. Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir @limofficial-lirboyo di Instagram.
Pada pembahasan asmaul husna kali ini kita akan mempelajari tentang Al-Ghafur. Yang menarik, nama terindah Allah ini juga punya asma yang mirip yaitu Al-Ghaffar.
Pembahasan asmaul husna kali ini mengenai nama terindah Allah yaitu Al-Karim. Sebagai salah satu asmaul husna milik Allah SWT, Al-Karim berarti Zat Yang Maha Mulia.
Kembali kita membahas nama-nama terindah Allah alias asmaul husna. Kali ini kita akan mengupas makna Al-Muqīth. Secara bahasa, Al-Muqīth berarti Yang Memberi Kekuatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved