Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BUAT pencinta hewan, khususnya kucing, pasti tidak asing lagi dengan sebutan 'Kucing Oren' bukan? Kucing oren in ini kerap menjadi perbincangan masyarakat karena dianggap lebih nakal dan galak.
Baca juga: 188 Kucing Lucu ikuti ICA-FIFe International Cat Show
Padahal kucing oren ini memiliki macam-macam karakter loh. Berikut ini adalah 9 fakta dari kucing oren yang wajib kalian ketahui!
1. Bersifat penyayang dan cerdas
Pastinya pemilik kucing oren sudah tahu bahwa kucing ini sangat penyayang dan sangat cerdas.
Mereka mudah bergaul dan suka dipeluk serta diberi kasih sayang dari manusia.
Kucing ini juga bisa marah jika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Namun, karena kepintaran mereka, mereka pandai mendapatkan apa yang mereka inginkan.
2. Sering disebut ginger cat
Di luar negeri, kucing oren sering disebut ginger cat atau marmalade cat.
Sebutan itu telah digunakan bertahun-tahun agar bisa membedakannya dengan kucing tabby hitam.
3. Betina langka
Mungkin kamu baru mendengar fakta ini, ya. Ternyata, hampir semua kucing oren itu berkelamin jantan.
Hal tersebut menandakan bahwa kromosom seks yang dimiliki kucing ini memengaruhi warna bulunya, sehingga membentuk warna oren.
4. Salah satu kucing terbesar dan terberat di dunia
Salah satu kucing oren pernah tercatat sebagai kucing terberat di dunia yang memiliki berat sekitar 21 kg.
Kucing yang berasal dari Australia ini bernama Himmy dan dimiliki oleh Thomas Vyse. Ketika Hemmy meninggal pada 1986, kucing itu berusia 10 tahun dan memiliki lingkar pinggang 84 cm.
Meskipun Himmy masuk dalam Guinness Book of World Records sebagai "kucing paling gemuk" sedunia, setelah kematiannya, penghargaan tersebut dihentikan karena khawatir pemilik kucing akan sengaja menggemukkan kucingnya agar bisa menggulingkan rekor Himmy.
5. Julukannya kerap berasal dari nama benda di dapur
Kucing oren memiliki beragam julukan atau nickname, namun kebanyakan berasal dari nama benda-benda di dapur. Contohnya, marmalade cats atau kucing selai jeruk dan ginger cats atau kucing jahe.
Kebanyakan pemilik kucing tabby oranye biasanya memang memberikan nama seperti Big Red, Butter, Ginger, atau Tangerine.
6. Asal usul warna oranye
Fakta kucing oren selanjutnya adalah warna oranye dihasilkan oleh zat kimia yang disebut feomelanin.
Dikutip dari The Happy Cat Site, feomelanin di batang rambut kucing memantulkan cahaya dalam kisaran merah, oranye, dan kuning, yang kemudian kita lihat sebagai bulu berwarna oranye di banyak hewan peliharaan kita.
7. Sangat cerewet
Ternyata pandangan kucing oren merupakan hewan yang cerewet adalah fakta.
Gary Weitzman, dokter hewan dari San Diego Humane Society and SPCA, membenarkan pernyataan ini melalui bukunya, How to Speak Cat.
Ia menemukan bahwa kucing oren memang cenderung suka mengoceh, cerewet, dan tidak ragu menunjukkan kasih sayang terhadap majikannya.
Tindakan ini ditandai dengan mengeong, mendengkur, dan lain-lain.
8. Punya tanda ‘M’ di jidat
Bila dilihat secara seksama, kucing oranye ternyata memiliki pola garis berbentuk huruf “M” tepat di atas matanya.
Tanda tersebut merupakan ciri khas dari kucing oren
Dilansir Catster, keberadaan corak huruf ‘M” pada kucing ini berkaitan dengan pola genetiknya.
Selain itu, corak garis-garis di jidat dan tubuhnya juga membantu mereka berkamuflase di alam liar.
9. Suka cari perhatian
Kucing oren juga terkenal sebagai hewan yang suka mencari perhatian.
Ia bahkan rela melakukan apa saja agar mendapatkan perhatian dari pemiliknya.
Inilah mengapa kelakuan kucing oren sering kali menggemaskan. (OL-1)
Studi terbaru menunjukkan memelihara kucing dapat mengurangi stres, memperkuat kesehatan mental, serta memberikan efek positif bagi kesehatan fisik.
Anjing dan kucing kerap makan rumput meski karnivora. Pelajari berbagai teori ilmiah di balik perilaku ini.
Aalborg Zoo di Denmark mengajak masyarakat sumbang hewan peliharaan sehat namun tak lagi diinginkan, guna dijadikan pakan bagi satwa predator.
Memelihara hewan peliharaan kini telah berkembang menjadi bagian integral dari gaya hidup masyarakat Indonesia, tidak lagi terbatas sebagai aktivitas hiburan semata.
Penelitian terbaru menemukan memelihara anjing atau kucing dapat menjadi faktor pelindung yang memperlambat penurunan fungsi otak.
LSE mengeksplorasi bagaimana teknologi AI dapat membantu manusia “berkomunikasi” dengan hewan peliharaan.
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kepribadian kucing lebih dipengaruhi oleh faktor genetik, pengalaman awal kehidupan saat sosialisasi dengan manusia dan lingkungan.
Setiap tanggal 1 September, Amerika Serikat merayakan Hari Apresiasi Kucing Oranye untuk menghormati kucing-kucing berbulu jingga yang menggemaskan.
Bulu kucing rontok dapat disebabkan oleh sejumlah alasan, dan salah satu penyebab yang umum adalah alergi kulit.
Kucing menjadi hewan yang paling banyak mengikuti program vaksinasi rabies yang diselenggarakan Pemerintah Kota Jakarta Barat. Angkanya tercatat mencapai 1.481 ekor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved