Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Konsumsi Suplemen di Indonesia Meningkat Pascapandemi Covid-19

Bayu Anggoro
22/9/2022 22:50
Konsumsi Suplemen di Indonesia Meningkat Pascapandemi Covid-19
Pakar kesehatan dari Kerry APMEA menjelaskan pentingnya suplemen untuk kesehatan(DOK/Kerry APMEA )


SEBANYAK 40% masyarakat Indonesia mengonsumsi lebih banyak suplemen untuk meningkatkan kesehatan fisik mereka selama beberapa tahun
terakhir. Hal itu tidak lepas dari dampak pandemi covid-19 yang telahmemengaruhi perilaku masyarakat yang lebih peduli terhadap masalah kesehatan.

Menurut survei, 68% masyarakat Indonesia mengakui bahwa mereka lebih
memerhatikan kesehatan pribadi dan kesehatan orang-orang terdekatnya. Untuk itu, 40% masyarakat Indonesia mengonsumsi lebih banyak
suplemen untuk meningkatkan kesehatan fisik mereka.

Tak hanya kesehatan fisik, masyarakat juga menganggap bahwa kesehatan mental juga penting. Hasil survei memperlihatkan 59% konsumen Indonesia mengakui lebih fokus terhadap kesehatan mental selama masa
pandemi covid-19.

Jackie Ng, Strategic Marketing Director Applied Health & Nutrition dari
Kerry APMEA mengatakan, untuk mengelola kesehatan mental tersebut, 40%
konsumen Indonesia juga mengatakan bahwa mereka mengonsumsi suplemen
yang berkaitan dengan kesehatan mental yang berdampak pada tingkat
stress dan juga kualitas tidur mereka. Berdasarkan survei di atas,
permintaan atas suplemen kesehatan, baik fisik maupun mental meningkat
di beberapa tahun terakhir.

"Adapun para pelaku usaha farmasi dan produsen panganan sehat dituntut
untuk lebih inovatif dalam pemilihan bahan-bahan yang dilatarbelakangi
oleh pengembangan sains," katanya dalam webinar Update on Functional
Ingredients for Health & Wellness yang diadakan pada 14 September 2022
lalu.

Webinar ini, seperti diungkapkan dalam siaran pers, Kamis (22/9),  diadakan oleh Foodreview Indonesia dan didukung oleh Kerry dengan menghadirkan pembicara dari BPOM, Departemen Gizi Masyarakat,
serta perwakilan dari Kerry.


ProActive Health


Pada acara ini para pembicara memberikan informasi terkini, pengetahuan terkait keamanan pangan, serta aturan atas panganan fungsional yang berlaku kepada para pelaku usaha yang bergerak di bidang kesehatan dan kebugaran.

"Kami mengajak pelanggan untuk masuk ke pasar kesehatan dengan produk yang didukung oleh bahan-bahan yang kredibel dan ditunjang oleh
pengembangan sains yang inovatif. Kerry menghadirkan ProActive Health. setiap merek dari ProActive Health tersebut menawarkan pengelolaan kesehatan dengan nutrisi positif yang divalidasi melalui penelitian klinis. Semua merek di bawah Pro Active Health dapat digunakan
oleh pelaku bisnis untuk mengembangkan inovasi di bidang suplemen,"
katanya.

Produk dari Proactive Health sendiri hadir untuk menjawab kebutuhan
konsumen mulai dari Wellmune untuk memperkuat sistem imun, Sensoril
Ashwaganda untuk kesehatan kognitif, Capros untuk kesehatan jantung dan
Ayuflex untuk memelihara kesehatan sendi.

Adapun kaitannya dengan panganan, Dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat Universitas IPB mengatakan bahwa komponen fungsional yang memiliki manfaat kesehatan lebih dari fungsi utamanya kerap disebut sebagai panganan fungsional. Ini telah menjadi istilah yang umum digunakan oleh para pelaku komoditas dan industri.

"Meskipun ada manfaat kesehatan, namun panganan fungsional tidak boleh
mengubah perilaku makan kita dan yang dikonsumsi juga tetap harus dalam
jumlah wajar," tambah Rimbawan.

Bagi para pelaku bisnis, Rimbawan juga memiliki tips dalam memilih
functional ingredient yaitu dengan meminta basis data pemasok selengkap
mungkin dan yang penting adalah teruji secara klinis.

"Tentunya, uji klinis juga harus dilakukan di Indonesia agar sesuai dengan metabolisme dan fisik orang Indonesia yang mungkin berbeda dengan negara lain. Apabila hal ini sudah dilakukan, maka tentunya ini akan bisa diakomodir," tambahnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya