Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Sanitasi di Sekolah Masih Jadi Masalah Kesehatan Anak

M. Iqbal Al Machmudi
13/9/2022 14:47
Sanitasi di Sekolah Masih Jadi Masalah Kesehatan Anak
Siswa dan siswi SDI Uwa sedang mencuci tangan sebelum masuk kelas.(MI/Gabriel Langga )

DIREKTUR Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan penyakit berbasis lingkungan masih menjadi masalah kesehatan terutama di sekolah/madrasah.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2022 sanitasi khusus di sekolah terdapat 293 ribu sekolah yang tidak memiliki akses terhadap air minum, sanitasi, dan kebersihan dasar.

Baca juga: Yuk Mengenal Apa itu Podcast

"Tidak hanya itu, masih banyak juga toilet laki-laki dan perempuan tidak dipisah di sekolah-sekolah," kata Maxi Sosialisasi Panduan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) secara daring, Rabu (13/9).

Berdasarkan studi tahun 2018 tercatat banyak pelajar perempuan yang tidak pernah mengganti pembalut di sekolah karena alasan tidak nyaman dan para siswi kehilangan waktu untuk belajar dibandingkan yang lain.

Padahal ketersediaan air minum yang higenis, kebersihan toilet dan lingkungan di sekolah menjadi syarat lingkungan sekolah/madrasah yang bersih dan sehat.

Hal ini sejalan dengan mandat PBB 2015 melalui tujuan berkelanjutan yang ditargetkan sampai 2030 di mana seluruh anak Indonesia berhak dengan lingkungan sekolah yang aman, bersih, dan sehat.

"Selain itu memberikan perhatian khusus pada anak perempuan dan penyandang disabilitas. Indonesia telah menerapkan program sanitasi berbasis masyarakat untuk mengentaskan buang air besar sembarangan dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Oleh karena itu, Kemenkes bersama dengan Kemendagri, Kemendikbud-Ristek, dan Kemenag menginisiasi melakukan pendekatan STBM di sekolah atau madrasah yang responsif terhadap gender dan inklusi sosial, serta integrasi manajemen menstruasi.

"Pendekatan STBM ini diyakini sebagai pendekatan yang efektif dan efisien terutama mengubah perilaku warga sekolah atau madrasah terutama praktik higenisitas serta akses sanitasi," tuturnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik