Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) Julita Hendrartini berpesan agar masyarakat tidak perlu takut untuk berkunjung kembali ke rumah sakit gigi dan mulut atau klinik dokter gigi di masa pemulihan pandemi covid-19.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara peresmian Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) bertepatan dengan Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN), yang diperingati di Indonesia setiap 12 September.
"Jadikan momen HKGN atau BKGN ini untuk mengimbau seluruh masyarakat supaya tidak takut berkunjung ke rumah sakit gigi mulut ataupun ke tempat praktik dokter gigi karena kami semua sudah mengupayakan hari yang aman walaupun kondisi pandemi," kata Julita dalam sebuah acara di Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (12/9).
Baca juga: Gigi tidak Rapi Ternyata Bisa Berdampak pada Kesehatan
Julita mengatakan tingkat kunjungan pasien ke rumah sakit gigi dan mulut (RSGM) pada semester I 2022 telah meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Di masa pandemi pada 2020 hingga 2021, ia mengatakan tingkat kunjungan sempat turun drastis, baik rumah sakit di bawah institusi pendidikan maupun nonpendidikan.
"Data yang kami dapatkan kalau sebelum pandemi, satu rumah sakit rata-rata (kunjungan) 55 ribu pasien per tahun. Pada 2020, rata-rata, kunjungan itu di bawah 15 ribu. Bisa dibayangkan (penurunannya), padahal bulan Januari-Februari (2020) masih normal," katanya.
Julita menambahkan pasien anak-anak dapat dikatakan nyaris tidak ada selama masa pandemi. Namun, pada tahun ini, berdasarkan pengalamannya di RSGM Univesitas Gadjah Mada (UGM), pasien yang berkunjung sebagian besar merupakan anak-anak.
"Jadi kelihatannya memang anak-anak sendiri merasa (karena) dua tahun tidak pernah berkunjung yang ini juga (dibarengi) kesadaran orangtua, mereka rata-rata diantar oleh orangtua dan banyak sekali pasien anak saat ini di rumah sakit (tempat saya bekerja)," katanya.
Menurut Julita, RSGM tidak hanya memfasilitasi perawatan dan pengobatan melainkan juga menekankan upaya preventif dan promotif atau edukasi kepada anak-anak mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dimulai dari menggosok gigi yang baik dan benar.
Hal tersebut, lanjutnya, sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan yang pada tahun ini mengedepankan upaya preventif dan promotif di bidang kesehatan.
"Saya kira BKGN dan HKGN ini sangat selaras dan sekaligus ini saya kira (menjadi momen) kebangkitan bersama, bukan hanya kesehatan gigi namun juga kesehatan anak," katanya.
Julita mengatakan sistem pelayanan RSGM pada saat ini sudah berbenah dengan mengutamakan keselamatan pasien dan tenaga medis agar tidak tidak tertular dan menularkan virus covid-19.
Ia memastikan RSGM menerapkan keamanan yang baik mulai dari pendaftaran kunjungan dengan sistem daring sehingga antrean tidak menumpuk, persyaratan minimum vaksin pada pasien, hingga kelengkapan alat pelindung diri (APD) pada tenaga kesehatan.
"Ini merupakan kesempatan kami untuk membuktikan ke masyarakat bahwa kami aman. Insya Allah keselamatan pasien dan keselamatan dokter gigi yang bekerja itu merupakan tanggung jawab kami untuk memberikan jaminan," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Satu faktor yang membuat gigi anak-anak rapuh ialah kebiasaan menyikat gigi yang masih kurang.
Plak tidak bisa hilang dengan berkumur saja, tetapi plak gigi bisa hilang dengan menyikat gigi.
Dengan penambalan maka bakteri Streptococcus mutans, bakteri yang ditemukan di rongga mulut, tidak menjalar hingga ke dalam gigi.
Gigi yang tidak rapi membuat penampilan jadi kurang maksimal. Tak hanya itu, kondisi tersebut juga menjadi akar sejumlah masalah kesehatan gigi.
Agar anak tidak takut dengan dokter gigi di klinik gigi, bunda bisa mengenalkan anak-anak mereka dengan dokter gigi melalui bacaan buku atau video Youtube.
Pemasangan behel amat mempengaruhi penampilan dan kepercayaan diri pasien, termasuk jelita yang tergabung di komunitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved