Nyeri Haid tidak Selalu karena Endometriosis

Mediaindonesia.com
02/9/2022 19:38
Nyeri Haid tidak Selalu karena Endometriosis
Terapi untuk nyeri haid.(MI/Susanto.)

NYERI pada saat haid tidak selalu disebabkan endometriosis. Endometriosis ialah gangguan pada sistem reproduksi wanita yang disebabkan jaringan dari lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim.

"Yang perlu di-mention pertama, nyeri haid itu enggak semua karena endometriosis. Cuma yang perlu kita perhatikan ialah nyeri yang harus diwaspadai. Nyeri yang mengganggu aktivitas. Jika dia mengganggu aktivitas, ini perlu mendapatkan concern," kata Dokter Spesialis Obstetrisian dan Ginekolog (Obgyn) dari Brawijaya Hospital Antasari dr. Mohammad Haekal, SpOG. saat dijumpai di Jakarta Selatan, Jumat (2/9).

Haekal juga menjelaskan bahwa nyeri sebelum haid merupakan hal yang tidak normal. Kondisi itu disebut dengan dismenore sekunder atau nyeri perut bagian bawah saat menstruasi disertai kelainan atau penyakit pada panggul. Oleh sebab itu, kondisi ini juga perlu diwaspadai oleh para wanita. 

"Kalau satu dua hari sebelum darah haid keluar sudah terasa sakit, itu khas pada nyeri haid yang sekunder. Maksudnya yang ada penyebabnya. Dia biasanya muncul sesaat sebelum haid, sebelum keluar darah nih, saat haid dan sesaat setelah haid. Dan itu enggak normal," jelasnya.

Jika mengalami nyeri haid, Haekal menyarankan untuk mengonsumsi obat haid. Dia juga menegaskan bahwa mengonsumsi obat antinyeri saat haid tidak menyebabkan kecanduan. Karena itu, meminum obat antinyeri juga dapat dilakukan sebagai pertolongan saat merasakan nyeri haid.

"Justru kalau ada nyeri, kita harus menghilangkan nyerinya. Selain itu kita harus menghilangkan penyebab nyerinya. Jadi kalau merasa nyeri haid, itu harus distop. Kalau tidak distop, nyerinya akan mengubah komponen otak kita sehingga kita akan lebih mudah menerima nyeri. Batas toleransi nyerinya nanti akan berubah. Itu yang harus dihindari," tutupnya. 

Terakhir, jika nyeri haid sudah mengganggu aktivitas dan tidak hilang setelah minum obat antinyeri, Haekal menyarankan agar pasien dapat langsung mengunjungi dokter untuk dapat memeriksakan diri. Dengan demikian, pasien pun tidak akan mengalami keterlambatan diagnosis dan penanganan. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya