Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
LULUS di usia 20 tahun, Malisya Desilian Triningrum menjadi
wisudawan termuda pada Wisuda gelombang II Universitas Islam Bandung
(Unisba) yang dilaksanakan di Aula Unisba, Sabtu-Minggu (27-28/8).
Malisya, sapaan akrabnya, merupakan lulusan Fakultas Kedokteran (FK)
Unisba yang memperoleh IPK 3,33 dengan predikat Sangat Memuaskan. Dia
mulai masuk menjadi mahasiswa FK Unisba ketika usianya menginjak 16
tahun pada 2018, serta menempuh studi selama 3,5 tahun.
Gadis asal Sukabumi yang lahir pada 16 Desember 2001 ini bercerita, dia
bisa lebih muda 2-3 tahun dibanding teman-teman seangkatannya karena
saat masuk Sekolah Dasar usianya masih 5 tahun. Selain itu, Malisya juga mengikuti kelas akselesari saat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan menempuh studi selama 2 tahun.
Malisya merupakan dari anak ke 3 dari 4 bersaudara. Menurut dia, yang diriahnya saat ini tidak lepas dari peran orangtuanya yang selalu memberikan ridho, doa dan semangat.
"Ridho Allah SWT bergantung ridho orangtua. Orangtua selalu menyemangati dan mendoakan karena kita tidak selalu berada di atas tapi terkadang ada waktunya down, jadi orangtua menjadi tempat pertama yang selalu mendukung dan mendoakan kapan pun itu," ungkapnya.
Ayahnya Ajun Komisaris Besar H Makfud yang bekerja sebagai polisi dan Elis Sugiarti yang merupakan wiraswasta selalu mendidiknya dengan kedisiplinan dan ketegasan sedari Malisya kecil.
"Orangtua benar-benar selalu mengingatkan jika anak-anaknya tidak ada di jalurnya dan tidak akan dibiarkan begitu saja. Sehingga apa yang orangtua mau dan harapkan, saya ikuti selagi mampu dan bisa," ujarnya.
Dia menambahkan, FK Unisba pun memiliki andil dan support atas apa yang
diraihnya hingga saat ini khususnya dosen wali. "Dosen juga selalu
mengingatkan kalau setiap angkatan harus selalu bareng satu sama lain.
Sesama teman harus saling bantu, support dan menyemangati agar bisa
lulus bersama," ungkapnya.
Menurutnya, kebersamaannya di FK Unisba pun sangat kental. "Jadi kalau
misalkan kurang solid angkatannya, belum tentu saya ada diwisuda
ini. Jadi kuncinya solid dan kebersamaannya saya rasakan selama 3,5
tahun ini. Kita tidak akan dibiarkan ketinggalan, sehingga kita bisa
lulus bersama. Kita selalu ditekankan bahwa kita harus saling bareng dan solid dengan mengajarkan 3K (Kebersamaan, Kesejawatan dan Kekeluargaan)."
FK Unisba dipilihnya menjadi tempat melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi karena nilai-nilai Islam yang dimiliki Unisba.
"Penting sekali pembekalan Islam khususnya di Unisba. Sedari kecil orangtua selalu memberikan pengajaran agama Islam seperti diikutkan di sekolah mengaji, kelas akselerasi yang ada muatan menghafal Al Quran dan pengajaran agama Islam, pesantren, serta disekolahkan di SMA IT,"
ungkapnya.
Selama menempuh studi di Unisba, Malisya mengakui tidak selalu berjalan
mulus. "Ada capeknya, ada juga ga gampangnya. Banyak usaha dan ikhtiarnya, jadi senangnya juga ada. Setiap saat juga ada susahnya."
Ditambah kondisi pandemi Covid-19 yang memaksa harus mengikuti
perkuliahan daring. Pembelajaran tidak hanya teori saja, tapi
juga praktik untuk meningkatkan skill sehingga praktik menjadi tantangan terberatnya.
"Untuk praktik harus alat ada penunjang lain yang biasanya disediakan
dari kampus, sedangkan kita masing-masing di rumah sehingga ada
keterbatasan. Akan tetapi bukan berarti tidak ada praktik, jadi fakultas juga mencari cara untuk tetap bisa berjalan," ungkapnya.
Namun hal tersebut mampu dilewatinya dengan baik. Selanjutnya, ia akan
ikuti alur untuk menjadi dokter seperti mengikuti profesi dokter (koas), internsip, lanjut ke Magister dan berencana mengambil spesialis, serta harapan berkeluarga.
Wisuda Unisba
Untuk diketahui, Unisba melantik 1.757 orang lulusan dari program
Doktor, Magister, Profesi dan Sarjana gelombang II tahun akademik
2021-2022 kali ini. Setiap dua sesi dilaksanakan dalam satu hari.
Pelantikan secara luring dilaksanakan di Aula Unisba, sedangkan daring
melalu Zoom Meeting. Wisudawan terdiri dari Doktor (20 wisudawan),
Magister (135 wisudawan), Profesi (176 wisudawan) dan Sarjana (1.426
wisudawan).
Antusiasme para wisudawan sangat tinggi mengikuti wisuda secara offline. Tercatat 1.496 wisudawan atau lebih dari 90% wisudawan mengikuti offline, sedangkan 261 wisudawan lainnya yang mengikuti secara online.
Meski dilaksanakan hybrid, pelaksanaan wisuda dilakukan dengan protokol
kesehatan yang ketat, serta telah memperoleh izin dari Satgas Covid-19
baik ditingkat Kecamatan maupun Kota Bandung. Para wisudawan maupun
pendamping yang hadir secara luring diharuskan sudah melakukan vaksinasi minimal dua kali dan dalam keadaan sehat.
Rektor Unisba, Prof Edi Setiadi, mengatakan, keberhasilan menjadi
sarjana bukanlah akhir dari perjalanan karena di depan membentang
berbagai kesempatan, peluang dan tantangan.
"Pilihan untuk menghadapinya sudah sepenuhnya terletak pada diri sendiri. Tujukan arah masa depan dengan penuh percaya diri, karena masih banyak yang harus dikerjakan," ungkapnya.
Tantangan ke depan, tambah dia, yang harus dihadapi bukan semakian ringan. "Apa yang anda pelajari di kampus merupakan modal awal untuk terus berkembang. Dengan semangat mujahid, mujtahid dan mujaddid (3M) telah terbuka pintu untuk berhidmat di masyarakat. Anda adalah manusia yang lebih siap membuat jejak yang baik dan meninggalkan dampak," ujarnya.
Rektor berharap, dengan semangat 3M juga dapat membuka peluang kerja
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Dalam mencapai
cita-cita Rektor berpesan, agar selalu dibarengi dengan sifat yang
ikhlas, istiqomah dan selalu meningkatkan keimanan.
"Renungkanlah Nasihat lukmanul hakim kepada anaknya: wahai anaku
sesungguhnya dunia ini laksana lautan yang dalam. dan telah banyak
manusia tenggelam di dalamnya, jadikanlah taqwa kepada Allah SWT sebagai kapal untuk mengarunginya, iman sebagai muatannya, tawakal sebagai layarnya, niscaya engkau akan selamat sampai tujuan," terangnya.
Menurutnya, Unisba telah memberikan bekal kepada wisudawan dalam
mengembangkan potensi kemanusiaan melalui berbagai kegiatan ekstra
seperti taaruf, latihan kepemimpinan, pesantren mahasiswa, pesantren
sarjana dan pesantren dokter serta beragam kegiatan lainnya yang
bertujuan untuk pengembangan diri, bakat dan minat, termasuk kegiatan di ormawa.
"Untuk itu tetaplah menjadi orang yang tawadu/rendah hati, karena
sesungguhnya tak seorang pun di dunia ini yang berhak menepuk dada. Dari tukang cilor sampai doktor, dari masinis sampai dokter spesialis, dari pembuat batagor sampai profesor, dari nelayan sampai dekan, dari mandor sampai rektor. Semuanya tidak mempunyai legitimasi untuk menjadi
sombong. Sombong tidak ada dalam kamus seorang pembelajar sejati sebab
kesombongan hanya akan menutup pintu peningkatan kualitas diri. Kita
harus terbiasa menerima masukan dari banyak sumber pembelajaran,"
tuturnya.
Rektor pun berpesan untuk selalu mendoakan orangtua dengan doa
terbaik."Sayangilah mereka, janganlah terbersit dalam diri kita rasa
jengkel apalagi marah kepada ibu kita. Karena ibu adalah keramat dan
surga dunia," tegasnya. (N-2)
Jaga lisanmu! Temukan cara menjaga lisan menurut Islam agar terhindar dari dosa ghibah, fitnah, dan perkataan buruk lainnya. Tips praktis ada di sini!
Suami istri ideal dalam Islam? Temukan peran & tanggung jawab masing-masing! Tips harmonis & berkah di keluarga Islami. Klik sekarang!
Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan pemimpin negara Islam untuk tidak mudah dipengaruhi oleh pihak yang ingin mengadu domba.
Said Aqil mengingatkan pentingnya membangun koneksi ruhani yang mendalam dengan Allah di tengah dunia yang semakin sekuler.
Remisi khusus (RK) narapidana dan pengurangan masa pidana pada Nyepi dan Idulfitri mampu menekan pengeluaran pemerintah untuk biaya makan warga binaan sampai Rp81 miliar lebih
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Nikmati perjalanan dari Jakarta ke Bandung hanya dalam 45 menit dengan Kereta Cepat Whoosh. Temukan 5 alasan utama mengapa Whoosh jadi pilihan favorit.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), minta seluruh rumah sakit di Kota Bandung wajib melayani warga yang ber-KTP Bandung tanpa diskriminasi.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan ingin mengudang langsung pihak TomTom Traffic dan memaparkan secara detail data yang mereka miliki.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membanggakan capaian Jakarta yang tidak lagi menyandang predikat sebagai kota termacet di Indonesia. ia menyinggung Bandung sebagai kota termacet
Pelatihan mitigasi bencana penting, terutama bagi masyarakat Kabupaten Bandung yang berdekatan atau dilintasi Sesar Lembang.
Justru Bandung, Jawa Barat, yang menempati posisi pertama sebagai kota termacet di dunia versi perusahaan teknologi geolokasi global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved