Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PUNCAK gelaran G20 di bidang iklim dan lingkungan hidup akan diselenggarakan pada 31 Agustus 2022 mendatang di Bali. Dikatakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, agenda itu diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan antarnegara untuk bahu-membahu melakukan aksi penyelamatan bumi.
"Kita berharap kita bisa menghasilkan comunicee atau kesepakatan yang seharusnya bisa disetujui. Kita sedang terus melakukan negosiasi dan menggalang dukungan dari negara-negara. Kita terus menekankan bahwa Indonesia bisa dipercaya," ucap Siti, Sabtu (27/8).
Nantinya, kesepakatan itu akan dibawa ke pertemuan tingkat kepala negara untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut untuk dicarikan formulasi rumusan yang pas bagi berbagai pihak. Siti menegaskan, ada tiga hal yang akan didorong Indonesia dalam pertemuan G20 di tingkat iklim dan lingkungan hidup.
Pertama mengenai dukungan untuk pemulihan global yang berkelanjutan. Kedua mengenai peningkatan langkah perlindungan lingkungan, baik di tingkat terestrial maupun kelautan. Ketiga mengenai kolaborasi antarnegara untuk mobilisasi sumber daya dalam rangka percepatan aksi perlindungan lingkungan dan penanganan perubahan iklim.
Siti mengakui, tidaklah mudah untuk mencapai kesepakatan bersama. Pasalnya, setiap negara tentu memiliki nilai dan kepentingan masing-masing. "Ada yang terkait dengan mobilisasi sumber daya. Misalnya di situ kita mendorong agar negara maju memimpin. Ada juga yang mengusulkan pelayaran hijau. Tapi tentu itu untuk pelabuhan rakyat agak sulit. Ini terus dinegosiasikan," ucap dia.
Dalam hal ini, Indonesia sebagai presidensi mengambil peran interface antara negara maju dan negara berkembang di forum internasional tersebut. "Kita disebut negara berkembang tapi kita masuk di G20. Kalau saya baca arah atau gestur Presiden, Indonesia perlu mengambil posisi interface. Saya bisa tunjukan pada konteks lingkungan dan iklim bahwa kita advance. Karena kenyataannya demikian. Kita punya UU, regulasi, masyarakat yang partisipasinya baik dan aturan teknis yang kita sudah kembangkan," kata Siti.
Forum G20 bisa menjadi ajang bagi Indonesia untuk membuktikan, baik di dalam negeri maupun di dunia global, bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk memimpin aksi penyelamatan bumi. "Yang penting dari agenda ini bahwa Indonesia memimpin. Ada ruang di mana kita mengaktualisasikan Indonesia dengan sebaik-baiknya. Saya kira kita akan menjadi tuan rumah yang sebaik-baiknya dan tentu dengan manfaat yang semaksimalnya untuk bangsa Indonesia," kata Siti.
Sebagai informasi, pertemuan G20 tingkat menteri lingkungan hidup dan iklim akan diadakan di Nusa Dua, Bali, pada 31 Agustus mendatang. Dalam agenda itu, sebanyak 18 menteri dan wakil menteri lingkungan hidup dan iklim akan hadir secara langsung. Selain itu ada lebih dari 200 delegasi yang juga akan hadir langsung.(H-1)
Studi terbaru di jurnal One Earth mengungkap 60% wilayah daratan Bumi kini berisiko, dengan 38% menghadapi risiko tinggi.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
PROGRAM Remaja Bernegara yang digelar Partai NasDem ke dalam tujuh sesi sejak pertengahan Februari 2025 sampai hari ini, Sabtu (26/4),
RAJA Juli Antoni resmi mengemban tugas barunya sebagai Menteri Kehutanan pada kabinet Merah Putih. Menurut Raja Juli, apa yang telah dilakukan Siti Nurbaya sudah baik
KLHK di bawah Siti Nurbaya juga berhasil memperkuat upaya konservasi melalui peningkatan kawasan konservasi dan keberhasilan dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Ketua AMAN Kalsel, Rubi, mengatakan penetapan Geopark Meratus dan usulan Taman Nasional Pegunungan Meratus merupakan sebuah pengabaian bagi keberadaan Masyarakat Adat
Pusat Plasma Nutfah juga berkontribusi pada restorasi ekosistem yang terdegradasi dengan menyediakan bahan genetik untuk pemulihan spesies yang terancam punah
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, meresmikan persemaian skala besar di lima provinsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved