Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANGGOTA Tim Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama Alissa Wahid menyampaikan ada potensi besar dari masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat.
"Masjid berpotensi menjadi pusat sumber daya dan ekonomi keagamaan. Masjid bisa mengambil peran untuk menjadi pusat pengumpulan dana sosial yang manfaatnya dikembalikan kepada umat atau masyarakat di sekitar masjid," kata Alissa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (25/8).
Alissa mengatakan, sesuai regulasi dan ketentuan yang berlaku, masjid bisa menjadi tempat penyaluran dana sosial maupun keagamaan karena pengumpulannya bisa dilakukan di tempat lain.
Ia yakin apabila masjid siap untuk mengelola dana sosial atau keagamaan, maka masalah yang menimpa lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) beberapa waktu lalu tak akan terjadi.
"Kita tidak akan mengalami situasi-situasi seperti kemarin dalam kasus ACT," ucapnya.
Baca juga: Pengurus Masjid At Thohir Bantah Melarang Wanita tanpa Hijab Beribadah
Menurutnya, potensi pengumpulan dana sosial di masjid sangat besar, mengingat masyarakat Indonesia dikenal senang menyumbang. Indonesia, kata dia, memiliki posisi paling tinggi dalam World Giving Index sedunia.
"Nah, bagaimana kalau masjid-masjid ini menjadi pusat pengumpulan dan penyaluran dana sosial keagamaan yang dapat dipercaya, akuntabel, sehingga warga ketika nyumbang tidak perlu ke tempat lain. Cukup ke masjid di sekitar dia tinggal," tuturnya.
Maka dari itu, Alissa berharap melalui revitalisasi peran dan ekosistem masjid dalam pembinaan umat, masjid dapat berperan meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama, mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin, dan pemberdayaan ekonomi umat.
"Poin ini yang kita harapkan," imbuhnya.
Di samping itu, ia berharap penguatan fungsi masjid sebagai pusat pembinaan umat. Masjid harus menjadi ruang untuk memperkuat kerukunan umat beragama yang mengajarkan toleransi, cinta Tanah Air dan antikekerasan.
"Kita berharap rumah-rumah ibadah kita menjadi pusat pembinaan umat yang wasatiah atau dalam bahasa kita Islam yang moderat," pungkasnya.(Ant/OL-5)
Istimewanya, masjid ini bersahabat bagi kaum perempuan karena lokasi wudu dan salat berada di lantai dua sehingga seluruh kegiatan ibadah bisa dilakukan dengan nyaman.
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
Saat ini, Hong Kong sedang berusaha meningkatkan pengalaman untuk wisatawan mulslim yang ingin berlibur ke sana dengan memberikan pelayanan yang ramah muslim.
Pengelolaan sampah di Masjid Salman ITB diawali dengan edukasi dan pembiasaan jemaah untuk mengurangi sampah
Masjid Raya Al Jabbar kini menjadi ikon penting bagi masyarakat Jawa Barat.
Bendungan Jatigede saat ini menjadi ikon wisata baru Sumedang. Rombongan wisatawan nyaris tidak pernah berhenti mendatanginya.
Martha merasa miris bahwa budaya menganyam saat ini sudah makin ditinggalkan, terutama di daerahnya.
Remaja perempuan yang potensial perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa kini.
Sebagian UMKM yang dipimpin perempuan masih menghadapi sejumlah tantangan. Peningkatan literasi digital dan finansial berperan penting untuk membantu mereka.
Perempuan diharapkan bisa mandiri secara finasial dan mampu berdaya guna sehingga dapat menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup.
PELUNCURAN kanal Jelita di Mediaindonesia.com mendapat tanggapan positif dari sosok-sosok perempuan tangguh dan berprestasi di Indonesia.
Ia memasarkan produknya secara online dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved