Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, penyandang disabilitas atau difabel harus diberikan ruang-ruang dan perlakuan yang setara dengan mereka yang non-difabel.
Menurutnya, perlakuan setara perlu dilakukan supaya penyandang disabilitas dapat mengeksplorasi dan mengekspresikan kemampuannya.
Hal itu disampaikannya saat menyampaikan sambutan dan dialog bersama sekitar 170 relawan peserta Pertemuan Nasional Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Seluruh Indonesia, di Kota Malang, Jawa Timur.
"Bukan perlakuan sama, tetapi perlakuan setara. Artinya kita memberikan booster atau penguat tertentu agar yang bersangkutan bisa mencapai sebagaimana yang dicapai orang umumnya. Itu namanya setara," ujar Muhadjir.
Muhadjir menjelaskan, pemerintah terus memberikan perhatian serius kepada penyandang disabilitas. Dia menerangkan, bukti keseriusan pemerintah memperhatikan penyandang disabilitas adalah dengan adanya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas berikut turunannya. Ini merupakan paradigma baru, menggantikan UU No 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat.
Muhadjir menerangkan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya afirmasi kepada penyandang disabilitas. Di antaranya adalah dengan memberikan hak pendidikan, pelatihan dan pembinaan khusus untuk penyandang disabilitas.
Kemudian, pemerintah juga memberikan ruang-ruang bagi penyandang disabilitas untuk bisa setara dengan orang non-difabel. Seperti di dalam ranah pekerjaan terdapat slot khusus untuk penyandang disabilitas.
Baca juga : Vaksin Cacar Monyet Tersedia Tahun Ini Secara Terbatas
"Kalau kita memberikan bantuan penguat kepada mereka yang disabilitas kita harapkan mereka bisa mendapatkan derajat yang setara dengan mereka orang umumnya. Prinsip kesetaraan inilah yang menjadi prinsip kebijakan kita," ujar Muhadjir yang punya pengalaman aktif di YPAC Malang tahun 1970-an itu.
Namun demikian, menurut Muhadjir, perlakuan setara tanpa diskriminasi kepada penyandang disabilitas masih harus terus ditingkatkan di tengah masyarakat. Menurut dia, kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk menghargai penyandang disabilitas masih perlu diperjuangkan.
Karena itu, Muhadjjir berharap, YPAC bisa memberikan edukasi yang lebih masif kepada masyarakat sampai di ranah keluarga terkait perlakuan setara kepada penyandang disabilitas tanpa diskriminasi.
"Di samping memberikan bantuan pembinaan pendampingan konsultasi mereka yang disabilitas, yang tak kalah penting adalah edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada mereka yang mengalami disabilitas," tandasnya.
Sebagai informasi, YPAC merupakan organisasi sosial perintis sejak 1953. Organisasi yang awalnya bernama YPAT (Yayasan Penderita Anak Tjatjat) ini yang menyediakan pelayanan rehabilitasi secara terpadu bagi anak-anak penyandang disabilitas dan berkebutuhan khusus. YPAC telah berusia 70 tahun dan tersebar di 16 daerah di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan pertemuan nasional YPAC itu, hadir Ketua Pembina YPAC Nasional; Sri Rattini Basuki, Ketua Pembina, Moch. Ridwan; Ketua Pengurus YPAC Nasional, Farida Ratna Djuita; Ketua Pengurus, Endang Haryani Widya Bhakti; dan para ketua pengurus YPAC dari perwakilan seluruh cabang di seluruh Indonesia.
"Tentang pemakaian istilah "cacat" dalam singkatan YPAC tetap kami pertahankan karena alasan historis. Ada 17 akte bernama YPAC di bawah naungan kami. Namun YPAC tidak kita beri kepanjangannya lagi. YPAC saja. Sedangkan sehari hari kami menggunakan istilah penyandang disabilitas atau difabel," jelas Ketua Pengurus YPAC Nasional Farida Ratna Djuita yang menjadi moderator dalam pertemuan itu. (RO/OL-7)
Pratikno menekankan bahwa kesehatan bukanlah hasil keberuntungan, melainkan buah dari kebiasaan baik yang dijaga setiap hari.
Pratikno menambahkan bahwa tantangan ke depan akan semakin berat dalam menghadapi perkembangan teknologi termasuk bagi dunia pendidikan.
Catur Brata Penyepian Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelaungan merupakan bentuk pengendalian diri, introspeksi, serta kesadaran terhadap hubungan manusia dengan alam.
Pertama, Menko PMK Pratikno mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta untuk mengecek langsung pelayanan bagi penumpang yang akan mudik menggunakan pesawat.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin ajak masyarakat dukung UMKM.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebut daerah yang terdampak bencana banjir Jabodetabek perlahan sudah berangsur pulih.
Program Perintis Berdaya 2025 diharapkan menjadi katalisator lahirnya pelaku usaha yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing tinggi.
Semangat Kebangkitan Nasional sejak berdirinya Budi Utomo pada 1928, kata menko PMK, adalah tentang kesadaran kolektif untuk bangkit melalui pendidikan, persatuan, dan kebudayaan.
HOPE International telah berhasil menghubungkan sejumlah industri Tiongkok dengan institusi pendidikan vokasi di Indonesia dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Peningkatan cukai rokok masih dibutuhkan untuk menurunkan prevalensi perokok, terutama pada remaja.
Kemenko PMK mengungkapkan berdasarkan kerja sama dengan LinkedIn, terdapat 15 profesi yang diprediksi akan berkembang pesat di Indonesia pada 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved