Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PARA penggiat seni pertunjukan, khususnya wayang orang terus menciptakan bagaimana kesenian adiluhung ini beralih bentuk senapas dengan kondisi zaman. Kesenian wayang orang perlu digarap dengan gairah milenial.
“Aktualisasi dari segi cerita dan penggarapan diharapkan dapat membantu cara pandang khalayak dalam memahami makna yang terkandung dalam sebuah pertunjukan wayang,” ujar Eny Sulistyowati SPd, SE, MM, produser Pergelaran Wayang Lintas Media Rasa Rupa “Bhisma” di Teater Kautaman Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (21/8).
Pertunjukan Wayang Lintas Media Rasa Rupa “Bhisma” ini, digelar Triardhika Production dan Wayang Kautaman, dalam rangka mengisi program Teater Wayang Indonesia (TWI).
Baca juga : Lestarikan Budaya Nusantara, Bakti BCA Dukung Gelaran 'Satu dalam Cita'
Pergelaran ini disutradarai Nanang Hape dan Agus Prasetyo. Bertindak sebagai Produser Eny Sulistyowati SPd, SE, MM, dan Ir. Retno Irawati.
Didukung aktor dan aktris panggung, antara lain Djarot B. Darsono, Agus Prasetyo, Ali Marsudi, Woro Mustiko Siwi, dan puluhan pemain wayang orang lainnya.
Penampilan khusus mewakili generasi milenial tampil seorang seniman remaja, Fina Augustine Ardhika Putri, membawakan lagu "Amba Bhisma." Mengiringi dua penari ballet yang juga generasi milenial, Dhea Seto, dan Bobbi Ari Setiawan.
Baca juga : Indonesia Comic Con 2022 Hadirkan Sri Asih, Cosplayer, dan Vtuber
Penata artistik Sugeng Yeah, direktur fotografi Tunggal Aji SP, karawitan Dedek Wahyudi, penata komik Johari A. Mawardi, tata rias dan kostum Dhestian W. Setiaji, penata cahaya Herry W. Nugroho, tata suara Purwoaji, pelatih tari Sri Wardoyo, dan multi media Prabudi Hatma Samarta.
Dari segi penggarapan (carangan), lanjut Eny, seni wayang dapat menyesuaikan diri. Namun secara klasik karya seni ini diharapkan tidak kehilangan makna orisinalitasnya.
“Wayang harus beradaptasi dengan budaya pop, dengan berbagai kecanggihan multi media zaman milenial,” tegas Ketua Bidang Humas dan Kemitraan Sena Wangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia).
Baca juga : Dihadiri 15 Ribu K-Wave Community, Festivibes Satukan Fans K-Pop di Indonesia
Ir. Retno Irawati, yang biasa dipanggil Ira Surono, juga produser di pergelaran ini menyampaikan, pertunjukan ini adalah bagian dari upaya memperkaya nilai-nilai estetika secara visual maupun audio.
Estetika visual dan audio diharapkan generasi muda semakin semangat menekuni dan mendalami nilai-nilai seni budayanya, khususnya wayang.
“Dengan harapan pementasan ini menjadi lebih dinamis, hidup, dan eksploratif. Dapat berkomunikasi secara maksimal dengan publik penggemarnya, khususnya generasi muda milenial agar lebih mencintai kesenian wayang,” ujar Retno Irawati.
Baca juga : Ini Dia Deretan Nomine Festival Film Indonesia 2021
Inovasi dan Kreasi Wayang
Menurut Nanang Hape, selaku sutradara pergelaran ini, perubahan kesenian selaras dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. Inovasi dan kreasi wayang diperlukan agar ada regenerasi penonton, khususnya generasi muda.
“Selama ini generasi muda berjarak dengan wayang disebabkan bahasa yang digunakan dinilai rumit dan sulit dipahami. Wayang seolah-olah hanya sebagai tontonan masa lalu,” ujar Nanang.
Oleh karena itu, menurutnya perlu memunculkan karya yang memberi nafas baru tanpa merusak nilai-nilai wayang. Salah satunya melalui konsep pertunjukan yang memadukan wayang orang, komik dan film dalam satu panggung ini.
Baca juga : Dana Indonesiana Pacu Kreativitas Sineas Lokal
“Melalui upaya ini kita harapkan terjadi regenerasi penonton dalam pengetahuan yang tuntas. Bukan menyukai wayang karena bentuknya, tapi sekaligus memahami ceritanya. Memahami substansi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” harap Nanang.
Aktor wayang Agus Prasetyo, yang juga bertindak sebagai sutradara dalam pertunjukan ini menyampaikan, kesenian wayang sebagai kekayaan budaya menghadapi tantangan.
Kendati berbagai inovasi wayang dilakukan oleh para seniman, namun belum mampu menarik generasi muda terhadap wayang secara optimal.
Baca juga : SIF Luncurkan Buku Tandai Delapan Tahun Beri Kontribusi Sosial Melalui Seni
“Dengan format lintas media kita harapkan pertunjukan ini dapat menjembatani, anak muda yang kurang faham wayang. Di masa depan kita berharap anak-anak remaja dapat lebih menyukai kesenian wayang. Bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarat kandungan nilai-nilai,” ujar Agus.
Pergelaran Wayang Lintas Media Rasa Rupa “Bhisma,” menceritakan tentang kepahlawanan dan kesetiaan Bhisma menjaga negeri tercintanya.
Bahwa pengorbanan hidup yang ia berikan tidak serta-merta menjadi tonggak ketenteraman dan kedamaian di Negeri Hastina. Tak urung Bharatayudha pun terjadi.
Baca juga : Film Siksa Neraka Telan Biaya CGI Hingga Rp5 Miliar
Pergelaran Wayang Lintas Media Rasa Rupa “Bhisma,” juga dianugerahkan sebagai hadiah Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan RI.
Sekaligus mangayubagyo HUT Ke-47 Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi) sebagai organisasi pewayangan garda terdepan yang senantiasa setia menjaga, melestarikan, dan mengembangkan wayang Indonesia.
Juga merupakan perjuangan segenap lapisan masyarakat dalam mewujudkan cita-cita luhur, yaitu; menjadikan Indonesia sebagai “Rumah Wayang Dunia.”
Pergelaran ini didukung Sena Wangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia) sebagai Induk Organisasi Panitia Tetap TWI (Teater Wayang Indonesia), Gedung Pewayangan Kautaman, dan Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia).. (RO/OL-09)
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Dewi Motik Pramono meluncurkan buku inspiratif yang menceritakan perjalanan hidupnya
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
KESENIAN tradisional seperti tari, musik, teater, dan tradisi lisan merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
#BergerakDenganBATIK Dance Challenge mengajak generasi muda untuk BATIK (Berani Angkat Tradisi Indonesia Kita) dengan mengikuti gerakan dance dari Brandon De Angelo di TikTok.
TIGA komik Indonesia, Jitu (Caravan Studio), Locust (Kosmik Studio), dan Bandits of Batavia (Beyondtopia) akan hadir di Marche du Film (MdF) yang menjadi rangkaian Cannes International
SUPERMAN merupakan pahlawan super (superhero) pertama yang dibuat. Namun ia juga pahlawan super terpenting di antara superhero lain. Berikut 25 komik terbaik Superman sepanjang zaman.
PERTANYAAN inilah yang membingungkan penggemar Superman selama bertahun-tahun. Mengapa Manusia Baja itu mengenakan celana dalamnya di luar?
INDUSTRI komik Indonesia saat ini menurut Ketua AKSI Sunny Gho, tengah berada dalam tahap pondasi dan belum masuk ke fase industrialisasi yang memiliki sistem terpola
Event BEAST 2024 bertujuan menjadi wadah pertukaran informasi dan kolaborasi antar stakeholder dari berbagai industri seni digital dan kreatif
Kartun atau komik mengandung bahasa universal yang sangat mudah dipahami oleh masyarakat dibandingkan dengan karya-karya tekstual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved