Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KOLABORASI lintas pemangku kepentingan menjadi salah satu kunci dalam melakukan transformasi sehingga potensi pariwisata lokal yang masih tidur bisa menjadi destinasi wisata kelas dunia.
"Salah satu contoh nyata kebangkitan pariwisata lokal tersebut ada di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Yogyakarta," kata Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Cyrillus Harinowo, pada peluncuran buku Gunungkidul, The Next Bali, di pendopo Taman Budaya Gunung Kidul, Yogyakarta, Jumat (19/8).
Menurut sang penulis buku Gunungkidul, The Next Bali itu, pada awalnya, yakni 2013 BCA meresmikan salah satu wirawisata di kawasan Gunungkidul, yaitu Gua Pindul. Desa wisata tersebut akhirnya menjadi desa wisata pertama yang dikembangkan bank tersebut dan menjadi referensi dalam mengembangkan desa wisata lainnya di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program CSRnya.
Hingga kini, lanjut Hernowo, destinasi wisata Gunungkidul terus bermunculan karena diuntungkan dengan kombinasi kontur alam yang indah, baik pantai, pegunungan, perbukitan, maupun tradisi dan budaya masyarakat.
Hadir dalam acara peluncuran buku tersebut EVP CSR BCA Inge Setiawati, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta, Direktur Utama PDAM Gunungkidul Toto Sugiharto, dan Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Arif Aldian.
Selain acara peluncuran buku, BCA juga memberikan donasi sumur bor kepada PDAM Tirta Handayani Gunungkidul tepatnya di Desa Logandeng.
Sumur bor itu akan menjadi penyuplai air bersih selama 24 jam bagi warga di Desa Logandeng. Sebelumnya, aliran air di desa ini terbilang memprihatinkan karena air hanya mengalir pada malam hari dan debit air kecil. BCA berharap melalui adanya penambahan sarana ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan warga akan air bersih.
Dalam sambutannya, Bupati Sunaryanta mengatakan potensi pariwisata di Gunungkidul luar biasa ke depannya, meski saat ini masih di bawah 2% kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul. Ia mengakui bahwa industri pariwisata di wilayahnya mengalami kemajuan pesat setelah destinasi wisata Gua Pindul dikenal banyak orang mulai 2012.
"Kabupaten Gunungkidul banyak terbantu dengan pengembangan jalur jalan lintas selatan (JJLS) atau dikenal dengan Pansela," ujarnya.
Lebih lanjut Cyrillus mengatakan, potensi pariwisata di Indonesia yang beragam membutuhkan sentuhan perhatian dan kepedulian banyak pihak untuk dapat bangkit sebagai destinasi populer.
Berkaca pada kebangkitan Gunungkidul sebagai destinasi baru, pihak swasta dan pemerintah, baik lokal maupun pusat, memiliki andil yang siginifikan pada tahap pengembangan destinasi tersebut. Kontribusi pemerintah terutama terlihat dari dukungan infrastruktur, dari permasalahan transportasi darat, laut, maupun udara, akses terhadap air bersih, listrik, hingga perizinan-perizinan.
Sementara itu, pihak swasta terlibat dalam keseluruhan proses, mulai dari transformasi mindset masyarakat lokal, persiapan dan penataan lokasi, pengembangan sumber daya manusia, pembangunan spot destinasi, hingga operasional dan promosi.
"Semoga buku ini bisa memberikan manfaat bagi pengembangan lebih lanjut bagi industri pariwisata di Gunungkidul," imbuhnya.
Mantan salah satu direktur di Bank Indonesia ini juga mengatakan akan membagikan buku yang ditulisnya bersama jajaran manajemen BCA itu ke para nasabah prioritas dan solitaire.
Menurut sang penulis buku Gunungkidul, The Next Bali itu, pada awalnya, yakni 2013 BCA meresmikan salah satu wirawisata di kawasan Gunungkidul, yaitu Gua Pindul. Desa wisata tersebut akhirnya menjadi desa wisata pertama yang dikembangkan bank tersebut dan menjadi referensi dalam mengembangkan desa wisata lainnya di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program CSRnya.
Hingga kini, lanjut Hernowo, destinasi wisata Gunungkidul terus bermunculan karena diuntungkan dengan kombinasi kontur alam yang indah, baik pantai, pegunungan, perbukitan, maupun tradisi dan budaya masyarakat.
Hadir dalam acara peluncuran buku tersebut EVP CSR BCA Inge Setiawati, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta, Direktur Utama PDAM Gunungkidul Toto Sugiharto, dan Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Arif Aldian.
Selain acara peluncuran buku, BCA juga memberikan donasi sumur bor kepada PDAM Tirta Handayani Gunungkidul tepatnya di Desa Logandeng.
Sumur bor itu akan menjadi penyuplai air bersih selama 24 jam bagi warga di Desa Logandeng. Sebelumnya, aliran air di desa ini terbilang memprihatinkan karena air hanya mengalir pada malam hari dan debit air kecil. BCA berharap melalui adanya penambahan sarana ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan warga akan air bersih.
Dalam sambutannya, Bupati Sunaryanta mengatakan potensi pariwisata di Gunungkidul luar biasa ke depannya, meski saat ini masih di bawah 2% kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul.
Ia mengakui bahwa industri pariwisata di wilayahnya mengalami kemajuan pesat setelah destinasi wisata Gua Pindul dikenal banyak orang mulai 2012.
"Kabupaten Gunungkidul banyak terbantu dengan pengembangan jalur jalan lintas selatan (JJLS) atau dikenal dengan Pansela," ujarnya.
Lebih lanjut Cyrillus mengatakan, potensi pariwisata di Indonesia yang beragam membutuhkan sentuhan perhatian dan kepedulian banyak pihak untuk dapat bangkit sebagai destinasi populer.
Berkaca pada kebangkitan Gunungkidul sebagai destinasi baru, pihak swasta dan pemerintah, baik lokal maupun pusat, memiliki andil yang siginifikan pada tahap pengembangan destinasi tersebut. Kontribusi pemerintah terutama terlihat dari dukungan infrastruktur, dari permasalahan transportasi darat, laut, maupun udara, akses terhadap air bersih, listrik, hingga perizinan-perizinan.
Sementara itu, pihak swasta terlibat dalam keseluruhan proses, mulai dari transformasi mindset masyarakat lokal, persiapan dan penataan lokasi, pengembangan sumber daya manusia, pembangunan spot destinasi, hingga operasional dan promosi.
"Semoga buku ini bisa memberikan manfaat bagi pengembangan lebih lanjut bagi industri pariwisata di Gunungkidul," imbuhnya.
Mantan salah satu direktur di Bank Indonesia ini juga mengatakan akan membagikan buku yang ditulisnya bersama jajaran manajemen BCA itu ke para nasabah prioritas dan solitaire.
Menparekraf Sandiaga Uno menikmati tarian reog yang dibawakan oleh warga Desa Nglanggeran yang rata-rata berprofesi sebagai petani.
FGD kedua telah berhasil mengkonfirmasi analisis foresight untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah di Yogyakarta bersama dengan para narasumber.
BARU-baru ini viral kelompok masyarakat Aolia di Padukuhan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta yang telah melaksanakan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri pada 5 April 2024, ini kata PBNU.
Ketua Panitia Pelaksanaan Kejuaraan Voli Pantai Nasional 2022, Danang Anggoro, mengatakan hingga pendaftaran ditutup total tercatat 30 tim putra dan 30 tim putri yang mendaftar.
Masyarakat di Padukuhan diajari memanfaatkan lahan sempit. Sekitar enam bulan berjalan, masyarakat mulai mampu menjalankan pertanian hortikultura dan budi daya perikanan air tawar
Keinginan remaja untuk bisa memiliki keindahan seperti kulit artis Korea itu wajar saja, namun ketika ingin cepat bahkan cenderung instan, sering berakibat yang fatal.
Generasi muda harus berani menjadi diri mereka sendiri dan bersinar dengan cara masing-masing karena kita semuanya berharga.
Kriya kayu nyatanya memang begitu menjanjikan. Yaniar Fernanda bisa meraup omzet sampai Rp200 juta per bulan dari bergelut di bidang tersebut.
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersinergi dengan Tokopedia, memberikan pelatihan tentang pemanfaatan teknologi digital utamanya e-commerce kepada pelaku UMKM.
PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) meningkatkan kapasitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perajin blangkon di Kota Yogyakarta melalui program pendanaan.
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved