Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIM Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Jakarta menggelar kegiatan Workshop Penguatan Manajerial BUMDes dan Pelatihan Pembuatan Merek dan Kemasan untuk UMKM.
Workshop digelar bagi pengurus Badan Usaha Milik Desa, kelompok tani dan pengusaha UMKM di Desa Kuripan, Ciseeng, Kabupaten Bogor. Desa Kuripan merupakan desa binaan UMJ yang secara resmi bermitra sejak 2020 diawali dengan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Kolaborasi keduanya dalam rangka penerapan catur darma telah dilakukan sejak 2018 melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Bertempat di Kantor Desa Kuripan, workshop menghadirkan dua praktisi sebagai narasumber, Pendamping dan Pemberdaya Kementerian Desa sekaligus Direktur BUMDES Samigi Deden Rahmanudin dan Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UMJ sekaligus anggota program pengmas Oktaviana Purnamsari untuk memfasilitasi pengurus BUMDes, kelompok tani dan pengusaha UMKM.
Ketua Program Pengmas Lusi Andriyani mengatakan, program yang sedang berlangsung merupakan pendanaan hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaam, Riset, dan Teknologi dalam lingkup pemberdayaan masyarakat.
"Program ini bukan tiba-tiba. Bapak dan ibu (peserta workshop) hadir di sini difasilitasi atas hibah yang diperoleh (dari Kemendikbudristek). Proposal kami diterima dan mendapatkan fasilitas untuk pemberdayaan masyarakat," kata Lusi.
Lusi menjelaskan, potensi yang dimiliki Desa Kuripan dapat dikembangkan, salah satunya memanfaatkan potensi wilayah berupa sungai untuk dijadikan desa wisata. Berdasarkan pemaparan Lusi, program pengmas melibatkan peran mahasiswa lintas keilmuan diantaranya, Ilmu Komunikasi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Agribisnis (Fakultas Pertanian), dan Arsitektur (Fakultas Teknik).
Pelibatan mahasiswa terkait dengan kebutuhan program diantaranya pendampingan UMKM dan pembangunan desa wisata.
Menurut Lusi untuk mendukung seluruh potensi desa, kegiatan workshop penting bagi seluruh stakeholder agar potensi tersebut bisa dikembangkan. Selain dengan upaya membangun branding, kolaborasi dengan komunitas juga dapat menjadi strategi dalam memajukan Desa Kuripan.
Kehadiran tim pengmas UMJ disambut baik oleh Kepala Desa Kuripan yang diwakili oleh Ridho Ihtar, Sekretaris Desa Kuripan.
"Ini adalah satu program lanjutan. Kita sudah menjalin kerja sama sejak 2018. Alhamdulillah terus berlanjut setiap tahun selalu mengirim mahasiswa KKN. Berlanjut sampai hari ini yang juga dimotori oleh dosen doden UMJ untuk peningkatan kapasitas bapak dan ibu semua," kata Ridho.
Ridho berharap, program pengmas UMJ yang ditujukan bagi warga Desa Kuripan dapat mendorong pengusaha UMKM membuat produk unggulan desa.
"Mudah-mudahan kita mendapatkan ilmu dan pemahaman dari para narasumber. Semoga di tahun mendatang akan dirasakan manfaatnya oleh bapak dan ibu semua," ungkap Ridho.
Baca juga : Dorong Semangat Kampus Merdeka, LLDikti Wilayah III Luncurkan Program PMM-PKBN
Workshop diawali dengan pemaparan Deden Rahmanudin tentang pengelolaan BUMDES. "Peraturan pemerintah no 11 tahun 2021 tentang BUMDES. Lahirnya PP tersebut memuat tentang bagaimana peran BUMDES. Di Kab. Bogor, dari 416 desa, baru setengahnya BUMDES yang memiliki badan hukum. Ke depannya Kuripan diharapkan menyusul didaftarkan," jelas Deden.
Menurutnya, badan hukum penting untuk dapat berkolaborasi dengan banyak lembaga dan korporasi. Oleh karenanya penting pula bagi BUMDES untuk mulai mengarah pada pengembangan branding dan publikasi agar BUMDES dikenal khalayak dan dapat membuka peluang kerja sama. Dengan begitu, produk lokal dari Desa Kuripan dapat go national bahkan go international.
Deden juga menekankan pada pengurus BUMDES Kuripan, untuk melihat seberapa penting BUMDES. Hal tersebut dapat menjadi dasar dalam mengambil keputusan terkait dengan penganggaran dari Desa. Lebih lanjut,
Deden memberikan strategi dalam pengelolaan BUMDES. Berdasarkan pemaparannya, kelahiran sebuah produk adalah hasil dari penemuan masalah dan potensi.
Deden menekankan pada peserta workshop untuk melihat kebutuhan pasar. "Mengolah masalah menjadi potensi. Setelah diskusi ini, BUMDES bisa berkumpul untuk membicarakan lebih lanjut," kata Deden.
Oktaviana Purnamasari menjelaskan pentingnya branding pagi pelaku UMKM. "Potensi Desa Kuripan ini luar biasa. Mulai dari oyek, opak, renginang, air isi ulang, dll. Oleh karenanya penguatan dari sisi branding sangat penting. Kalau tidak diberi nama atau brand, tidak akan dikenal oleh orang," kata Okta.
Lebih lanjut, strategi branding menjadi pembahasan menarik dan tidak kalah penting. Menurut Okta hal utama dan harus diperhatikan oleh pelaku UMKM ialah kualitas produk.
Demam produk lokal yang kini sedang melanda masyarakat kota menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk mendorong produknya. Oleh karenanya Okta menjelaskan bahwa pelaku UMKM khususnya pengusaha UMKM Desa Kuripan dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk mengenalkan produknya.
Media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, dan e-commerce 'loka pasar' dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan produk ke pasar.
Okta memaparkan nama, logo, dan keunikan produk dapat dijadikan bahan untuk mengenalkan produk ke khalayak. Selain strategi branding, pengembangan produk dan kualitasnya juga sangat penting. Menurutnya, analisis potensi dan masalah, serta analisis pasar perlu dilakukan.
Sofiati, salah satu peserta workshop, yang memiliki usaha di bidang konveksi (fashion wanita), mengaku senang mendapat pengetahuan lebih tentang cara membangun brand produk. "Mudah-mudahan apa yang dipelajari sekarang bermanfaat. Saya pengen bisa membuat merk dan logo. Pelatihan seperti ini penting sekali," ujar Sofiati.
Warga Desa Kuripan, khususnya pengusaha UMKM dan pengurus BUMDES akan mendapatkan pendampingan dan pemberdayaan oleh tim pengmas UMJ hingga akhir September 2022. (RO/OL-7)
Selain memberikan akses pendidikan tinggi, Perguruan Tinggi memiliki peranan untuk membawa angin perubahan di dalam masyarakat yang tentunya melalui karya
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
Kawasan Metropolitan Rebana adalah wilayah tujuh kota/kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Subang, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Cirebon, Kuningan, dan Kota Cirebon.
UPI meraih peringkat 5 tertinggi dari 21 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia dalam kategori Liga PTN Badan Hukum.
Banyak kampus terbaik berdiri di Jawa Barat. Kami berharap mereka memberi kontribusi dalam pembangunan di daerah tempatnya berada
INDONESIA memiliki potensi produk invensi dan inovasi yang sangat besar. Namun sayangnya, banyak diantaranya hanya berujung pada purwa rupa dan jurnal ilmiah.
Kegiatan workshop menjadi salah satu komitmen UNJ untuk terus meningkatkan tata kelola lembaga yang baik dalam rangka reformasi birokrasi dan zona integritas.
Dr. Srirparna Saha berbagi pengalaman dan studi kasus tentang bagaimana sekolah-sekolah di Selandia Baru mengaplikasikan kurikulum pelajaran sains dengan kkreatif.
Menurut Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana (UMB) Intan Savitri minat mandiri mahasiswa dan dorongan atau monitoring dari dosen yang berkompeten memang menjadi hal penting.
Pandemi covid-19 menjadi momentum dalam mendorong banyaknya inisiatif penelitian dan pengembangan.
ARIGATOU International menggelar Lokakarya Regional Pendidikan Etika di Yogyakarta, 2-9 Oktober 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved