Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PANDEMI memaksa kita untuk untuk hidup berdampingan dengan covid-19. Selain itu, kewaspadaan akan adanya virus mutasi baru yang dengan mudah menyebar di udara juga semakin meningkat. Karena itu perlu untuk mensterilisasi udara atau dibutuhkan semacam alat disinfektan secara berkelanjutan.
Perangkat ZeroCov merupakan salah satu disinfektan hasil riset kolaborasi peneliti BRIN. Hal ini disampaikan oleh Peneliti Pusat Riset Teknologi Bersih BRIN Desak Gede Sri Andayani. Pengembangan perangkat ZeroCov ini dibuat dari sinar UVC. Sinar ini adalah sinar ultraviolet dengan gelombang paling pendek namun tingkat energi tertinggi.
Radiasi UVC sepenuhnya disaring oleh lapisan ozon sehingga tidak bisa tembus ke bumi sehingga aman digunakan sebagai bahan disinfektan.
“Sinar UVC tidak bisa didapatkan secara alami dari sinar matahari melainkan harus direkayasa menggunakan alat tertentu,” kata Desak dalam diskusi tentang teknologi inovasi untuk menghadapi pandemi covid, Rabu (27/7).
Senyawa fenol adalah salah satu jenis bahan yang mempunyai khasiat mendisinfeksi patogen dengan merusak struktur patogen yang dindingnya terdiri dari protein dan lemak secara hidrofil dan hidrofob.
“Penggunaan disinfektan sangat dianjurkan pada kondisi epidemi penyakit karena dapat memperlambat penyebaran penyakit, dengan dosis yang terkontrol maka kemanjuran dan keamanan terhadap kulit dan sistem inhalasi mahluk hidup dapat dijaga,” terang dia.
Baca juga: Kemarin Kasus Covid-19 Jakarta Turun, Total tinggal 23 Ribu
Gabungan sinar UVC (disinfeksi secara fisik) dan senyawa fenol (disinfeksi secara kimia) dalam alat ZeroCov tersebut, imbuh Desak, bisa menonaktifkan mikroorganisme secara optimal sehingga bakteri, jamur, dan virus termasuk virus SARS Cov tidak dapat melakukan fungsi vitalnya.
Riset ZeroCov, diharap Desak, bisa dijadikan solusi penanggulangan covid-19.
“Para ahli telah membuktikan kalau sinar UVC efektif menangani jenis virus corona lainnya, yakni Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS),” ungkap Desak.
Selanjutnya, Desak memaparkan perlu dilakukan pengujian pada berbagai variasi waktu dan konsentrasi dengan kombinasi antara UVC dan senyawa fenol. Setelah dilakukan, ternyata suatu alat sterilisasi udara yang dilengkapi dengan sumber radiasi ultraviolet C (UVC) dan menggunakan konsorsium senyawa fenol sebagai bahan aktif pensterilnya.
"Hasil pengukuran menunjukkan efektifitas dari alat ini mampu menghambat pertumbuhan 99,7–100% mikroba pathogen,” jelasnya.
ZeroCov merupakan alat sterilisasi yang mendisinfeksi ruangan secara fisik dan kimia menggunakan UVC dan bahan kimia yang bekerja secara sinergi, mampu membunuh patogen udara (bakteri, jamur, dan virus) (99,7-100 %) pada waktu tertentu.
Selain itu pengaplikasian di berbagai sektor seperti fasilitas publik dapat menghemat pengeluaran negara akibat pandemi covid-19.
“Perangkat ZeroCov memiliki desain yang dapat merepleksikan sinar UV secara sempurna ke seluruh ruangan yang aman karena mencegah sinar UVC terpantul keluar dengan ZeroCov yang merupakan perangkat yang telah dipastikan aman,” pungkas Desak.(OL-5)
Panasonic mengirimkan 10 unit pemurni udara (air purifier) kepada Kelompok rentan di Rusunawa Marunda, Kecamatan Cilingcing, Jakarta Utara.
Di Korea Selatan, Coway telah dipercaya sejak 32 tahun lalu, dengan lebih 8 juta pelanggan di seluruh dunia.
Data Environtmental Protection Agency (EPA) menyebut, 40 persen waktu dalam sehari dihabiskan dalam ruangan baik di rumah, kantor, sekolah, kendaraan, supermarket, kafe, atau restoran.
Sistem penyaringan udara yang didukung oleh Medical Grade HEPA Filter H13, Carbon Filter dan UV-C Lamp mampu menyaring dan membunuh 99,99% kuman, bakteri dan virus yang ada di udara.
kerja sama tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas udara bersih dari manfaat teknologi nanoe X yang mampu mengambat bakteri, PM 2.5 dan virus berbahaya
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved