Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
INSTITUSI pendidikan merupakan tempat penghasil ilmu. Sumber ilmu dan pengetahuan dari insititusi pendidikan harus dihilirkan agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Rektor Universitas Gajah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, menuturkan institusi pendidikan secara undang-undang punya kewajiban untuk menjalankan tanggung jawabnya dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu, perlu Ova menyebut perlu upaya kolaborasi antara institusi pendidikan dengan media untuk bisa menyalurkan ilmu pengetahuan itu.
“Saya rasa kita sebagai institusi pendidikan dan Media Indonesia bertanggung jawab untuk itu. Saya melihat media mainstream sudah banyak yang berkolaborasi dengan universitas. Saya berharap kerja sama seperti itu semakin diintensif dan ditingkatkan. Karena media hari ini agak berbeda, sekarang ini namanya pemberitaan itu masih sangat bebas dan banyak. Masyarakat jadi sulit membedakan mana berita yang benar berita dan mana yang bukan,” kata Ova kepada Media Indonesia, Rabu (27/7).
Baca juga: Tiga Tersangka Perundungan di Tasikmalaya Harus Dilakukan Proses Hukum
Baca juga: Kemenkes Siapkan 1.000 Obat Cacar Monyet dan Sebar 1.500 Reagen ke Daerah
Ova mengungkapkan, selama ini banyaknya ilmu pengetahuan, riset yang dihasilkan para akademisi hanya berakhir di rak-rak perpustakaan. Sehingga menjadi sebab banyaknya arus informasi yang lalu lalang tanpa memperhatikan aspek kebenarannya.
“Saya kira ini peran dari media arus utama bersama dengan institusi pendidikan untuk menyediakan informasi yang bertanggung jawab. Kita menghilirkan riset-riset yang sudah dilakukan oleh para ahli untuk bisa dipahami dan diaplikasikan oleh masyarakat. Karena kalau dia hanya ada di dalam jurnal, tentu tidak semua masyarakat tidak membaca jurnal. Sehingga perlu dibahasakan dalam bentuk yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat dan jadi lebih bermanfaat. Saya kira di sanalah media berperan,” ungkap Ova.
Tentu saja, Ova menerangkan terdapat perbedaan antara dunia akademis dan dunia praktisi. Namun, perbedaan itu, kata dia kalau itu disinergikan menjadi satu, bisa menjadi kekuatan yang luar biasa.
“Kita butuh kerja sama ini. Memang ini dunia yang berbeda. Tapi kalau digabungkan bisa jadi kekuatan yang luar biasa lho. Misalnya, ada anak yang lulus dari akademis, jadi melek dengan kebutuhan apa yang diperlukan di lapangan, dan mereka jadi lebih siap bekerja. Dan saya kira itu adalah sebuah kekuatan, sehingga kita sudah menginisiasi beberapa program yang mengundang para praktisi untuk mengajar ke kampus. Dengan mengundang mereka, para expert-nya, jadi bisa memperkaya dari pengajaran kita,” tambah dia.
“Kita berharap sebagai kerja sama ini akan memperkuat apa yang sudah kita lakukan sebelumnya, misalnya membuka peluang untuk kerja sama, bukan hanya dalam hal menghilirkan atau menginformasikan kepada publik, tetapi juga dalam hal dari praktisi bisa berkontribusi dan mengajar di kami. Ini saling memperkuat, tentunya kita semua melakukan ini untuk kepentingan kecerdasan bangsa,” tandasnya. (H-3)
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengingatkan pentingnya upaya Partisipasi Semesta.
Menurut Lestari, penting mengedepankan upaya membangun 'jembatan' antara kesehatan jiwa dan kesehatan otak dalam konteks sebuah kebijakan.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
FORUM Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) merekomendasikan perlunya langkah tegas negara melalui revisi regulasi hingga pembentukan UU Anti-Intoleransi.
Program Studi Pendidikan Tata Busana & Desain Mode, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berkolaborasi dengan Asia Fashion Show Indonesia 2025.
UNIVERSITAS Teknologi Bandung (UTB) menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan mendorong dosen melanjutkan pendidikan dan kuliah ke luar negeri.
"Kami berencana membangun Kampus Patriot di sini dengan empat jurusan utama, teknologi pertanian, teknik kimia, teknik mesin, dan teknik elektro,"
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan wakaf memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan pendidikan Islam.
Pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan LLDIKTI dalam mengawal kasus kekerasan di kampus.
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved