Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Peneliti Muda Kembangkan Riset untuk Pulihkan Pariwisata Pascapademi

Atalya Puspa
13/7/2022 16:47
Peneliti Muda Kembangkan Riset untuk Pulihkan Pariwisata Pascapademi
Kapal pendarat tank melakukan penambahan kabel bawah laut sistem kelistrikan destinasi wisata Tiga Gili di Lombok Utara, Selasa (27/11/18)(ANTARA )

PANDEMI covid-19 berpengaruh pada berbagai aspek, salah satu yang paling terdampak ialah sektor pariwisata. Untuk mejawab tantangan pariwisata pascapandemi, peneliti muda yang mengikuti Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN) XX di Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan penelitian terkait dengan potensi pengembangan wisata di NTB agar bisa pulih. 

"Jadi seperti di Gili Trawangan itu kan ada potensi pariwisata yang luar biasa, seperti menggerakkan penyewaan sepeda untuk wisatawan atau homestay. Itu para peserta teliti sebelum dan sesudah pandemi covid-19 kondisinya seperti apa," kata Koordinator Pembinaan Talenta Muda Riset dan Inovasi BRIN Yutainten di Mataram, NTB, Rabu (13/7). 

Baca juga: 6 Kloter Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air 15 Juli

Adapun, penelitian dilakukan di Gili Trawangan, Gili Indah dan Gili Meno. Para peneliti muda yang terdiri dari siswa SMP, SMA dan kelompok guru melakukan riset dan pendataan secara langsung ke tiga Gili pada Rabu (13/7). Diharapkan, nantinya hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi pelaku usaha pariwisata maupun pemerintah daerah untuk kemajuan pariwisata NTB. 

"Jadi pada saat pandemi ini kan tiga lokasi Gili kondisinya mati. Jadi kalau bisa diteliti, dikaji atau kita dapat mengetahui potensi, itu diharapkan bisa memajukan industri pariwisata," beber dia. 

Selain melakukan kajian ekonomi, peserta PIRN XX juga meneliti berbagai masalah dan potensi sumber daya alam di tiga Gili tersebut. Penelitian yang dilakukan diantaranya pemanfaatan konservasi air, penelitian kualitas air dan potensi biota laut. 

Nantinya, Yutainten berharap penelitian itu tidak hanya sebatas tertuang dalam secarik kertas. Ia berharap pemerintah daerah maupun kominitas dapat menindaklanjuti penelitian tersebut untuk kemudian menjadi input bagi pembuatan regulasi daerah atau menjadi panduan untuk kegiatan masyarakat produktif. 

"Laporan penelitian itu akan menjadi basic yang kami kembalikan ke pemda dan komunitas yang terlibat sebagai narasumber untuk dipelajari atau direview kembali, apa itu bermanfaat bagi mereka. Kami harap program ini memang tidak berhenti setelah selesai penelitian," pungkas dia. 

Pada kesempatan tersebut, Peneliti Ahli Utama BRIN yang juga sebagai instruktur penelitian dalam Pekan PIRN XX Dede Heri Yuli Yanto mengungkapkan, acara tersebut diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang andal dalam melakukan riset. Pasalnya, permasalahan yang banyak ditemui ialah banyak peneliti muda yang melakukan penelitian dengan ide yang tidak orisinil. 

"Padahal, orisinalitas itu yang kita cari. Ide orisinil yang sifatnya nasional, ya. Bukan dalam lingkup sekolah. Di sini kita membentuk pola pikir mereka agar dapat melakukan riset dengan baik," ucap Dede. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya