Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Realisasi Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Masih di Bawah 50%

Atalya Puspa
11/7/2022 14:34
Realisasi Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Masih di Bawah 50%
Foto udara warga memungut sampah plastik di area konservasi tanaman mangrove.(Antara)

BADAN Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menargetkan restorasi lahan gambut seluas 300 ribu hektare dan rehabilitasi mangrove seluas 50 ribu hektare pada 2022. 

Namun hingga Juli 2022, realisasi program tersebut masih di bawah 50%. "Untuk gambut, dari 300 ribu hektare baru terealisasi 22%. Lalu, untuk mangrove baru terealisasi 5%," jelas Kepala BRGM Hartono saat dihubungi, Senin (11/7).

Terkait program rehabilitasi mangrove, pihaknya masih menunggu anggaran yang diproses Kementerian Keuangan. Hartono mengakui terdapat sejumlah hambatan untuk melakukan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. 

Baca juga: G20, Momentum untuk Tagih Komitmen Negara Maju di Bidang Lingkungan dan Iklim

Pada restorasi gambut, hambatan yang dihadapi ialah partisipasi pemilik lahan. Masyarakat dikatakannya memerlukan pendampingan yang lebih lama, hingga menemukan sumber penghidupan yang sesuai karakteristik lahan gambut.

Hambatan serupa juga ditemui dalam upaya rehabilitasi mangrove. Hartono menilai bahwa rehabilitasi mangrove perlu diintegrasikan dengan kegiatan ekonomi produktif, yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarkat.

"Tanpa kegiatan produktif tersebut, tanaman mangrove yang sudah berhasil ditanam akan ditebang atau dikonversi lagi, guna memenuhi kebutuhan hidup," pungkasnya.

Baca juga: Restorasi Ekosistem Jadi Kunci untuk Tingkatkan Cadangan Karbon

Selain pemberdayaan masyarakat, Hartono menyebut kolaborasi lintas sektor juga dapat memperkuat pendanaan. Mulai dari APBN, APBD, CSR, hibah, hingga skema investasi. Pihaknya optimistis target yang ditetapkan pada tahun ini dapat dicapai. 

Pasalnya, berkaca dari 2021, BRGM telah meraih capaian positif. Pihaknya berhasil merestorasi gambut seluas 300 ribu hektare di 2021 melalui strategi 3R. Rincianya, rewetting atau pembangunan 774 unit sekat kanal dan 110 unit sumur bor, revegetasi seluas 325 hektare dan revitalisasi sumber mata pencarian masyarakat 279 unit.

Sementara itu, untuk rehabilitasi mangrove, BRGM pada 2021, mencapai 34.911,72 hektare atau sebesar 105,79%. Hasil tersebut melebihi target penanaman pada 2021 seluas 33 ribu hektare, yang dilakukan di 9 provinsi prioritas.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya