Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PROGRAM Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dijalankan Universitas Tarumanagara juga mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausaha muda. Kebijakan itupun dimanfaatkan mahasiswa Untar untuk mengembangkan bisnis.
Salah satunya dilakukan Felicia, mahasiswi Untar Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen angkatan 2019. Felicia mengatakan, dari modal awal Rp11 juta dia sudah mendapatkan omset sekitar Rp9 juta dari usaha bidang jasa dan beragam produk suvenir
Menurut Felicia,jenama (brand) Charms and Tale yang didirikan bersama teman-temannya ini awalnya hanya sekedar iseng. Namun, ia sukses berinovasi menggunakan bahan akrilik sebagai suvenir.
"Jadi kan sebelumnya bahan akrilik ini hanya untuk produk tertentu saja. Maka kita inovasikan lagi menjadi satu peluang baru sebagai produk suvenir," ungkapnya.
Charms and Tale menawarkan bermacam jenis suvenir seperti ring book, ring book itu sendiri merupakan album foto custom yang memiliki cover berbahan dasar akrilik yang belum ada pada cover album foto pada umumnya.
Selain Felicia, ada juga Bryan Raffello Yohanes dan William Ekachandra yang menekuni usaha makanan dan minuman yang dinamakan Moo Nambah. Menu yang mereka sajikan adalah rice box dan hotdog dengan menghadirkan slice beef dan chicken popcorn sebagai proteinnya serta menghadirkan beberapa varian saus, seperti BBQ, Black pepper, dan Mentai.
William, mahasiswa Untar jurusan Manajemen menjelaskan, usahanya dirintis karena ia dan timnya juga memang hobi makan dan juga memasak. Tak disangka, dari hobi tersebut mereka mampu menjual 360 boks rice box dalam waktu tiga bulan saja.
Baca juga : Dorong Kewirausahaan, Zurich dan Prestasi Junior Indonesia Gelar Entrepreneurship Program Bagi SMA/SMK
"Orang tua saya sempat nanya beberapa kali kok tidak kuliah. Saya jelaskan bahwa saya sedang mengambil program kewirausahaan di kampus. Saya katakan saya ingin belajar berbisnis," kata William.
Bryan menuturkan, brandnya tidak hanya mengutamakan rasa namun juga mutu dan kualitasnya. Sehingga begitu ada pesanan dari beberapa platform online yang mereka pakai, makanan langsung dibuat khusus sehingga tetap fresh ketika sampai kepada pemesan.
Rektor Untar Agustinus Purna Irawan menjelaskan, program kewirausahaan di kampusnya termasuk ke dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diinisiasi Kemendikbudristek. Oleh karena itu, para mahasiswa yang menekuni bisnis pun akan mendapat rekognisi sebesar 20 sks dari hasil belajar selama mengikuti program.
"Untar dikenal sebagai kampus yang mengedepankan entrepreneurship. Di tengah pandemi, ada inovasi dan kreasi tinggi dari mahasiswa maupun alumni yang sudah eksis dengan bisnis yang digeluti," ujar Agustinus.
Menurutnya, perkembangan program kewirausahaan yang dijalani mahasiswa di Untar bisa menjadi role model tidak hanya di Untar namun juga perguruan tinggi lain untuk membantu pemerintah mengatasi persoalan ekonomi, tenaga kerja, dan peningkatan kualitas SDM untuk memasuki masa depan yang penuh tantangan.
Program belajar dan kewirausahaan di Untar juga dirasakan alumnus Untar. Salah satunya Heinrich Vincent, CEO & Founder Bizhare. Menurutnya, meski tidak selaras dengan usahanya, namun ada beberapa materi kuliah yang masih digunakan untuk membangun bisnisnya.
“Kalau di arsitektur tuh gambar desain maket segala macam gitu ya kepakai banget sampai sekarang. inovasinya itu kita terapkan cuma bentuknya aja yang beda kalau itu developer developer bangunan gitu ya soalnya jadi developer aplikasi. Jadi kurang lebih menset dan semangatnya kurang lebih sama gitu dan yang paling kepake lagi tadi itu adalah organisasi di Untar itu, jadi kita dikasih kesempatan seluas-luasnya untuk bisa memanage tim,” kata Heinrich. (RO/OL-7)
Mahasiswa yang terlibat program MBKM tidak hanya memperoleh keterampilan praktis tetapi juga memperluas jaringan profesional.
Wamen KPPPA Veronica Tan menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui Kurikulum Merdeka.
Pemerintah jangan gonta-ganti kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Kurikulum Merdeka usai pergantian rezim pemerintahan.
Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan mengingatkan pemerintah untuk mengubah kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Merdeka Belajar.
Pemerintahan baru nanti diharapkan gerak cepat untuk berkoordinasi melakukan evaluasi dan penetapan kurikulum yang tepat dan tetap ke depannya.
Gateways Study Visit merupakan studi banding untuk melihat praktik baik dari transformasi pendidikan khususnya dalam penggunaan teknologi.
Program utama Yayasan Tarumanagara antara lain proyek pengembangan Tarumanagara City merupakam kawasan terpadu seluas 140 hektare di wilayah Serpong, Banten.
Untar Jakarta melangkah lebih jauh dalam upayanya meningkatkan kualitas pendidikan dan internasionalisasi kampus dengan membangun fasilitas dormitori baru
Universitas Tarumanagara (Untar) secara resmi melantik Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M. sebagai Rektor baru untuk periode 2024-2028.
LL Dikti apresiasi kontribusi Untar di sektor pendidikan
Podomoro University terus menjalin kooperasi untuk memperkuat posisinya di ranah global.
Humas terkait dalam pengelolaan informasi dan komunikasi untuk meningkatkan reputasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved