Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SENI wayang memiliki pesona dan nilai yang tetap aktual. Namun perlu memadankan agar wayang dapat memainkan peranannya di masa kini.
Oleh karena itu, perlu dipikirkan bagaimana agar kesenian wayang lestari dan tetap ditonton.
Hal ini antara lain yang menjadi motif Panitia Tetap Teater Wayang Indonesia (Pantap TWI) - Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi) mementaskan sejumlah grup wayang orang legendaris.
“Wayang tidak sekadar seni pertunjukan. Wayang adalah ekspresi nilai-nilai masyarakat. Membentuk identitas budaya bangsa,” ujar Penanggung Jawab Program Pantap TWI, Im. Rini Hariyani, SS., M.Hum, ketika hadir menyaksikan pementasan Wayang Orang (WO) Ngesti Pandowo, di Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta Timur, Minggu (26/6).
“Wayang juga memberi banyak ajaran, tuntunan, dan tatanan nilai kultural. Baik melalui representasi jalan cerita maupun citra para tokohnya,” ujar Rini.
WO Ngesti Pandowo menampilkan lakon “Kresna Duta.” Didukung para aktor dan aktris panggung antara lain; Sunarno (Prabu Mastwapati), Joko Suratno (Prabu Drupada), Wiradyo (Prabu Salya), A. Sri Paminto Widi Legawa (Prabu Kresna), M. Harrel Al-Zafar (Adipati Karna), Haryadi Dwi Prasetyo, S.Sn (Prabu Duryudana), Albela Mayarani Puspita, S.E. (Dewi Kunti), dan puluhan pemain lainnya.
Menurut Sunarno, sutradara pergelaran ini, “Kresna Duta” merupakan spirit penggambaran sosok ‘Pamomong’ berjiwa kesatria.
“Memiliki tanggungjawab sebagai pemimpin. Berjuang menyelesaikan berbagai permasalahan dengan bijak, dan jiwa yang tulus,” jelas Sunarno.
“Sebuah penggambaran situasi dan kondisi kepemimpinan saat ini. Perlu sosok ‘Pamomong’ yang benar-benar bisa mengkondisikan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara dengan bijak. Sehingga tercipta suasana kondusif, damai dan sejahtera,” ujar Sunarno.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Humas Sena Wangi, Eny Sulistyowati SPd, SE, MM., menjelaskan, tampilnya Wayang Orang Ngesti Pandowo merupakan pergelaran perdana, dari rencana empat grup wayang orang yang akan tampil di Pewayangan Kautaman Jakarta.
Grup yang akan tampil berikutnya, kata dia, adalah; “Rasa Rupa Wayang” (dari berbagai macam genre dan jenis wayang), “Wayang Orang Anak” (Mangkunegaran - Surakarta), dan “Wayang Topeng” (Jawa Timur).
“Keempat grup kesenian wayang ini akan mengisi kalender acara Pantap TWI, hingga penghujung tahun 2022 nanti,” terang Eny yang juga bertindak sebagai salah satu produser di pergelaran ini.
Menurut Eny, sejumlah grup wayang orang ada yang mampu bertahan selama puluhan dan bahkan ratusan tahun di tengah berbagai tumbuh kembangnya seni budaya global.
WO Sriwedari berdiri tahun 1911, WO LPP RRI Surakarta berdiri tahun 1934. WO Ngesti Pandowo berdiri tahun 1937, dan WO Bharata berdiri tahun 1972. Grup kesenian tradisional ini mampu bertahan hingga sekarang.
Kenapa bisa bertahan? “Salah satu nilai yang menjadi pemersatu para penggiatnya, adalah guyub-rukun dan persaudaraan,” ujar Eny.
Berkesenian memang erat kaitannya dengan etos; keyakinan, sikap, kepribadian, watak, karakter, dan kekuatan mental.
“Memiliki kemampuan; cakap; terampil, serta dapat diterima dan dipercaya. Ini kunci ketahanan,” tegas Eny.
Ir. Retno Irawati, juga Produser di pergelaran ini menyampaikan, seni tradisional harus menyamakan irama di tengah perubahan yang disebabkan berbagai faktor obyektif.
Grup-grup kesenian yang ditampilkan di Teater Wayang Indonesia (TWI) menurutnya, harus berorientasi pada karya berkualitas, agung dan adiluhung. Oleh karena itu, proses dan selektivitas menjadi keharusan.
“Ini menjadi keharusan agar kesenian tradisi tetap dikenali generasi abad ini. Tampil di TWI bersifat pembinaan, pemanfaatan, perlindungan, sekaligus menjadi bagian dari proses mencerdaskan bangsa, dan meningkatkan kesejahteraan seniman,” ujar Retno.
WO Ngesti Pandowo didirikan di Madiun oleh Sastro Sabdho pada tanggal 1 Juli 1937.
Konsep pertunjukan pada awalnya memadukan unsur Wayang Orang Keraton (WO Pendhapa) dengan Teater Barat.
Hadirnya WO Ngesti Pandowo bagian dari upaya menanamkan rasa cinta pada seni tradisi. Memberi hiburan alternatif kepada masyarakat.
Pada masa awal berdirinya WO Ngesti Pandowo tidak hanya digemari masyarakat Jawa, tetapi juga orang-orang Belanda dan keturunan Tionghoa.
WO Ngesti Pandowo lokasi pentasnya di Gedung Kesenian Ki Narto Sabdho Kompleks Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Bertindak sebagai Kurator pergelaran ini, Drs. Suryandoro, Sumari, S.Sn, MM, Agus Prasetyo, S.Sn, dan Nanang Hape, S.Sn, serta Djoko Muljono, S.H, selaku Ketua Pengurus Grup Wayang Orang Ngesti Pandowo.
Ringkasan Cerita “Kresna Duta”
“Kresna Duta” menceritakan tentang kekalahan Pandawa dalam permainan dadu melawan Kurawa. Hal ini membuat mereka kehilangan Negeri Indraprasta. Menjalani 12 tahun masa pembuangan dilanjutkan setahun penyamaran di kota besar.
Di saat Pandawa konsisten sebaliknya Duryudana ingkar. Ia menolak mengembalikan Indraprasta. Prabu Drupada mewakili Pandawa untuk mengingatkan Duryudana tapi tidak berhasil. Dewi Kunti ikut mengingatkan, namun upaya tersebut juga gagal. (RO/OL-09)
PAGELARAN Sabang Merauke The Indonesian Broadway akan kembali berlangsung tahun ini, menjadi kali kelima pagelaran itu diadakan sejak yang pertama pada 2022
Dalam pentas budaya berskala nasional seperti Pagelaran Sabang Merauke 2025, kostum memainkan peran lebih dari sekadar pelengkap estetika.
Sejak pertama kali digelar pada 2022, Pagelaran Sabang Merauke telah menjadi magnet bagi pecinta seni pertunjukan Indonesia, dengan kualitas produksi yang terus meningkat setiap tahunnya.
Setelah melampaui predikat animasi Indonesia terlaris sepanjang masa, kini Jumbo juga meraih predikat film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa dengan raihan penonton 4 juta
Banyak acara seperti konser, teater, pameran seni, dan pertunjukan musik Natal diadakan pada awal Desember atau bahkan lebih awal untuk merayakan musim Natal.
SEBUAH pertunjukan teater yang diadaptasi dari naskah karya dramawan Inggris, Nick Payne, dengan judul Constellations, hadir di Jakarta. Diproduksi oleh Teater Pandora,
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Dewi Motik Pramono meluncurkan buku inspiratif yang menceritakan perjalanan hidupnya
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
KESENIAN tradisional seperti tari, musik, teater, dan tradisi lisan merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
#BergerakDenganBATIK Dance Challenge mengajak generasi muda untuk BATIK (Berani Angkat Tradisi Indonesia Kita) dengan mengikuti gerakan dance dari Brandon De Angelo di TikTok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved