Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PLT Dirjen Dikti-Ristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nizam mengungkapkan bahwa banyak calon mahasiswa yang tidak berminat memilih Program Studi Pertanian dan Pendidikan Kejuruan. Hal itu patut disayangkan sebab kedua prodi tersebut sebenarnya memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.
Menurut Nizam, sebagai negara agraris, sektor pertanian sangat penting bagi Indonesia. Meski saat ini sudah banyak bidang lain yang berkembang pesat seperti industri dan jasa, 40% masyarakat Indonesia masih bergantung pada pertanian.
"Ini sangat penting untuk kita kembangkan. Apalagi di era revolusi industri 4.0 pertanian pun akan masuk pertanian modern, pertanian milenial 4.0. Sehingga ketahanan pangan kita akan semakin kuat bahkan kita bisa menjadi eksportir produk-produk pertanian, perikanan dan kelautan. Ini semua adalah masa depan kita," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (23/6).
Nizam mengakui bahwa sektor pertanian merupakan salah satu konsennya. Lantas, dia mengajak calon mahasiswa untuk melirik prodi yang berkaitan dengan pertanian. Mengingat, sejumlah kampus juga terus berinovasi dalam mengembangkan sektor pertanian modern.
"Jadi adik-adik yang di SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tidak melirik bidang pertanian, seleksi mandiri bisa ke sana," imbuhnya.
Terkait, Prodi Pendidikan Kejuruan, dia menyebut bahwa peminatnya masih kurang. Padahal, perhatian pemerintah untuk meningkatkan SDM lewat sekolah kejuruan atau vokasi sedang gencar-gencarnya.
"Teman-teman di vokasi kesulitan cari guru SMK, tapi sedikit calon mahasiswa yang ambil bidang kejuruan ini. Mohon ini juga dipertimbangkan sebagai pilihan," harapnya.
Dia meminta para calon mahasiswa untuk memilih prodi yang benar-benar memiliki peluang besar di masa depan. Pemilihan prodi tidak sekadar populer atau keren saat ini. Para calon mahasiswa perlu mencari informasi, membuka wawasan sebelum memeilih prodi.
Baca juga: Sampah Plastik Laut Dimanfaatkan sebagai Bahan Label Ocean Action
"Tidak selalu prodi yang sangat populer itu lebih berhasil di masa depan jika dibandingkan dengan prodi yang mungkin kedengarannya tidak terlalu keren tapi sebenarnya masa depannya bisa jauh lebih hebat," tandasnya.
Sementara itu, Ketua LTMPT Mochamad Ashari menyampaikan bahwa ada banyak prodi yang populer atau memiliki peminat yang banyak. Keketatan prodi dalam SBMPTN 2022 bisa dicek di setiap PTN.
Selain itu, ada pula prodi yang sepi peminat sehingga SBMPTN tidak mencapai daya tampung yang disediakan. Dari total daya tampung 213.406, yang terisi 192.810 kursi dari 800.852 peserta.
"Artinya, ada 20.596 kursi yang tidak terisi dalam seleksi SBMPTN kali ini," ucapnya.
Dijelaskannya, kursi kosong tersebut bukan sengaja dibiarkan untuk dijual. Akan tetapi, disebabkan kurangnya peminat pada prodi-prodi yang tidak populer.
"Ada bangku kosong yang tadi kita sampaikan itu karena kurang peminat bukan disimpan untuk jual beli," kata dia.
Lantas, Mochamad berharap perguruan tinggi untuk lebih inovatif dan adaptif. Prodi-prodi lama perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Misalnya di sektor pertanian perlu inovasi ke pertanian modern yang didukung teknologi.
"Dari perguruan tinggi harus adaptif. Kalau masih nama lama, sistem pengajaran tetap itu sulit menarik minat peserta. Jadi ini perguruan tinggi harus adaptif," imbuhnya.
Selain itu, pemerintah pun perlu terus melakukan sosialisasi terkait peluang-peluang dunia usaha di masa depan. Begitu pula dengan orang harus memberi edukasi kepada anak-anak dalam menentukan prodi pilihan.
"Masyarakat harus ada edukasi. Anak-anak kita ingin PNS-PNS, sementara masih sepi pertanian modern itu. Itu PR kita bersama," tutupnya. (S-2)
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved