Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SATUAN Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengidentifikasi sejumlah situasi yang diduga sebagai faktor pemicu kenaikan laju kasus positif dan aktif COVID-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.
"Sampai saat ini belum bisa disimpulkan kenaikan kasus positif dan kasus aktif di Indonesia, tapi beberapa potensinya diidentifikasi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual Perkembangan Penanganan Kasus COVID-19 Nasional yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Selasa.
Situasi pertama, berkaitan dengan mobilitas penduduk yang saat ini terus meningkat jika dibandingkan situasi 2021. Pelandaian kasus COVID-19 berpotensi meningkatkan interaksi masyarakat dari satu tempat ke tempat lain.
Wiku mengatakan aktivitas masyarakat yang sudah kembali normal di tempat publik maupun kegiatan berskala besar yang dihadiri banyak orang, berpotensi meningkatkan interaksi antarmasyarakat yang dapat meningkatkan potensi penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Situasi lainnya yang juga diidentifikasi oleh Satgas, kata Wiku, adalah kedisiplinan pada protokol kesehatan (prokes) yang terlihat longgar di masyarakat, seiring dengan pelandaian kasus.
Baca juga: 3.154 Jemaah Tiba di Mekkah, ini Fasilitas Hotel yang Disiapkan
"Penggunaan masker di lingkungan pemukiman dan tempat umum mulai longgar," katanya.
Faktor lainnya yang diduga menyebabkan angka kenaikan kasus adalah ancaman mutasi virus baru berupa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah masuk di Indonesia.
"Varian ini dilaporkan di Indonesia 6 Juni 2022," katanya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI melaporkan jumlah kasus subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia hingga hari ini berjumlah 20 kasus. Terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5.
Seperti diketahui, dalam beberapa pekan terakhir terjadi kenaikan kasus mingguan COVID-19 dari 1.800 kasus di akhir Mei 2022 menjadi 3.600 kasus pada pekan lalu.
Kasus aktif juga mengalami peningkatan dari 2.900 kasus per akhir Mei 2022 menjadi 4.900 kasus per 13 Juni 2022.
Meski demikian, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia berjumlah 574 kasus per 11 Juni 2022 bisa dikatakan lebih rendah jika dibandingkan sejumlah negara tetangga. Malaysia 1.709 kasus, Thailand 2.474 kasus, Singapura 3.128 kasus, India 8.582 kasus, Australia 16.393 kasus.
"Jumlah kasus harian di Indonesia masih relatif rendah bila dibandingkan jumlah populasi yang sangat besar," katanya.(Ant/OL-4)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Dalam menghadapi ancaman Covid-19 ini, Pemko Banjarmasin mulai melakukan mitigasi dengan melibatkan semua sektor.
KETUA Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene menilai lonjakan kasus covid-19 saat ini harus menjadi peringatan penting bagi pemerintah dan masyarakat.
KEPALA Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengimbau masyarakat Indonesia untuk kembali menerapkan protolol hidup sehat menyusul lonjakan kasus Covid-19
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Selama masa pandemi covid-19 ini, pekerjaan bidan sebagai salah satu garda terdepan layanan kesehatan menjadi lebih rumit.
Di Jakarta, ada sejumlah tempat yang bisa dikunjungi, jika memang ingin menghabiskan waktu sambil menikmati suasana khas Imlek.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved