Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PADA 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeli 447 alat Ultrasonografi (USG) untuk dialokasikan ke puskesmas. Lalu pada tahun ini, sekitar 4.180 USG dibutuhkan seluruh puskesmas yang ada di Indonesia.
Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes Erna Mulati mengatakan tahun lalu ada 447 USG 2 Dimensi (2D) yang diberikan kepada beberapa puskesmas. Targetnya pada 2023, semua puskesmas sudah memiliki USG demi percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
“Karena sudah masuk SKDI (Standar Kompetensi Dokter Indonesia), beberapa puskemas yang dananya dari APBD atau sumber lainnya, tahun 2021 lalu ada 447 diberi USG 2 dimensi. Itu melalui program percepatan penurunan AKI dan AKB,” jelas Erna, Sabtu (14/5).
Baca juga: 2045, Pelayanan Puskesmas Harus Lebih Mutakhir
Melalui Dana Alokasi Khusus, Kemenkes berupaya terus melakukan standarisasi USG 2D. Berikut, mengidentifikasi puskesmas yang belum memiliki USG. Serta, meningkatkan kemampuan dokter di tiap puskesmas dalam penggunaan alat USG.
“Penggunaan USG 2 Dimensi untuk 12 kompetensi obstetrik terbatas, sebetulnya sudah masuk di Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012," papar Erna.
"Untuk mendeteksi sedini mungkin beberapa faktor risiko yang terjadi pada ibu hamil, membutuhkan USG untuk menegakkannya. Termasuk juga pertumbuhan janin yang tidak sesuai dengan usia kandungan," imbuhnya.
Baca juga: Pelaku Kekerasan Seksual Anak Mayoritas Orang Terdekat
Sementara itu, untuk puskesmas belum memiliki alat USG, pasien bisa melalui mekanisme puskesmas tetangga. Pelayanan ini inisiatif dari daerah yang bekerja sama dengan dokter kandungan setempat.
Lebih lanjut, dia menyarankan ibu hamil untuk memeriksakan kandungan minimal enam kali. Untuk pertama kali, pemeriksaan harus dengan dokter. Pihaknya pun berharap setiap puskesmas kecamatan memiliki dokter kandungan.(OL-11)
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Studi terbaru dari Health Collaborative Center mengungkap tingginya kejadian mom shaming di Indonesia. Sebagian besar pelaku justru berasal dari keluarga dan orang-orang sekitar.
Saat libur Lebaran yang jatuh pada 8 hingga 15 April 2024, Puskesmas hanya akan tutup di tanggal merah,
Lonjakan kasus merata di semua kecamatan di Kabupaten Subang. Saat ini, hampir setiap hari beberapa rumah sakit dan puskesmas di wilayah Kabupaten Subang juga dipadati pasien dengan gejala DBD.
Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyiagakan puskesmas-puskesmas di sepanjang jalur mudik selama 24 jam.
Memakai angkutan umum untuk mudik juga tidak membuat lelah, karena pemudik lebih leluasa beristirahat.
Pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim punya keseriusan memberikan iuran kesehatan gratis kelas pekerja informal di Sulteng lewat BPJS Ketenagakerjaan.
Namun, mengingat penambahan angka kasus covid-19 semakin tinggi, Anies tetap meminta warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan pemerintah perlu mengambil opsi karantina wilayah atau lockdown di situasi genting ini.
Taufik menyatakan, ini untuk mengantisipasi lonjakan pasien positif Covid-19 di rumah sakit yang hampir kolaps jika penambahan terus terjadi dengan jumlah signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved