Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
RUMAH Sakit (RS) Pondok Indah Group terus bertransformasi secara digital dengan berbagai upaya optimisasi, efisiensi, dan integrasi yang berkesinambungan.
Transformasi digital sebagai bentuk komitmen dalam menghadirkan layanan kesehatan terbaik dengan mengutamakan mutu, keselamatan, dan kenyamanan bagi pasien.
Penerapan teknologi dan sistem informasi digital di tiga rumah sakit di bawah naungan RS Pondok Indah, yakni RS Pondok Indah – Pondok Indah, RS Pondok Indah – Puri Indah, dan RS Pondok Indah – Bintaro Jayajuga.
Upaya tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong digitalisasi dalam industri kesehatan menuju Strategi Transformasi Kesehatan Digital 2024.
Untuk menyempurnakan sistem dan teknologi di seluruh unit layanan, RS Pondok Indah Group melakukan kolaborasi antara seluruh jajaran IT serta tim operasional yang menjalankan di lapangan, manajemen, hingga tenaga medis.
Melalui transformasi digital yang komprehensif tersebut, ketiga rumah sakit di bawah naungan RS Pondok Indah Group menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang berhasil meraih validasi Healthcare Information and Management Systems Society (HIMSS) Electronic Medical Record Adoption Model (EMRAM) Tingkat 6.
Baca juga: PBC, Terapi Baru Tuntaskan Trigeminal Neuralgia dalam Waktu 30 Menit
EMRAM adalah sistem yang mengukur kematangan digital (digital maturity) rumah sakit di seluruh dunia dengan Tingkat 0 sebagai tahap terendah dan Tingkat 7 sebagai tahap tertinggi.
Pencapaian EMRAM Tingkat 6 mencerminkan bahwa RS Pondok Indah Group sudah menerapkan pencatatan data pasien yang paperless dan memanfaatkan sistem informasi teknologi pintar untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan efisiensi perawatan pasien.
Chief Executive Officer (CEO) RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS mengatakan, “Validasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 merupakan bentuk pencapaian akan komitmen kami dalam meningkatkan kepuasan pasien melalui penyempurnaan kualitas layanan secara berkesinambungan.'
"Dalam proses transformasi digital, RS Pondok Indah Group telah mengintegrasikan layanan penunjang seperti laboratorium, farmasi, dan radiologi dengan rekam medis pasien, mengintegrasikan berbagai macam software dan ratusan alat medis," kata dr.Yanwr dalam keterangan pers, Rabu (27/4)
"Serta mengimplementasikan IT security untuk memastikan 95%-100% dokumentasi medis dilakukan secara digital dan terstruktur, serta didukung oleh clinical decision support yang telah tersistemasi,” jelasnya.
Dukungan data berbasis bukti di setiap tahapan layanan memungkinkan RS Pondok Indah Group untuk mengoptimalkan ekosistemkerja digital. Penyediaan akses data dan informasi penting pada saat diperlukanakan membantu dokter membuat keputusan terkait rencana perawatan pasien berdasarkan riwayat medisnya, meminimalisir risiko kesalahan dalam perawatan pasien, serta menjaga kerahasiaan dan keamanan data pasien.
Nina Windu Kirana selaku Chief of Financial and Technology Officer RS Pondok Indah Group, mengungkapkan, “Adopsi dan inovasi teknologi juga kami terapkan dalam penggunaan rekam medis elektronik (RME), yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas layanan dengan memberi kemudahan bagi dokter serta tenaga medis dalam upaya mengurangi kesalahan perawatan, input berganda (multiple entry), menyederhanakan alur pemeriksaan, serta memanfaatkan penggunaan data agar perawatan pasien lebih optimal.”
Salah satu penerapan digitalisasi yang telah dilakukan oleh RS Pondok Indah Group yang juga berperan penting dalam pencapaian EMRAM Tingkat 6 adalah penerapan closed loop administration.
Closed loop administration yaitu validasi secara digital dalam proses pemberian obat, darah, dan ASI perah (ASIP) bagi pasien rawat inap dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dengan pindai kode QR.
Dengan teknologi tersebut, aspek 6 Tepat Pemberian Obat yang meliputi Tepat Pasien, Tepat Obat, Tepat Dosis, Tepat Waktu, Tepat Cara, dan Tepat Dokumentasi dapat dilakukan dengan lebih akurat.
Selain itu, denganclinical decision support, sistem akan secara aktif memberikan notifikasi/alertbagi pasien dengan kondisi tertentu, misalnya pada pasien dengan alergi obat, risiko kontraindikasi antarobat, atau kondisi kehamilan saat dokter meresepkan obat-obatan tertentu.
Notifikasi ini akan bermanfaat bagi tenaga medis dalam mengambil keputusan medis lanjutan. Teknologi ini telah diterapkan di klinik rawat jalan, rawat inap, Emergency, serta ICU.
Andrew Pearce, Wakil Presiden Analitik & Pemimpin Advisor Global Asia Pasifik HIMSSmenjelaskan, “Dengan validasi ini, RS Pondok Indah Group telah menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kesehatan secara menyeluruh, melalui penggunaan dan penerapan RME secara efektif."
"Di RS Pondok Indah Group, proses closed loop administration sudah diterapkan dan dilaksanakan dengan baik, khususnya untuk pengelolaan produk darah, ASIP, dan obat-obatan. Capaian pemindaian kode QR pasien juga sudah sangat tinggi dan sudah setara dengan rumah sakit internasional,” jelas Andrew.
Hingga saat ini, hanya 3 rumah sakit di bawah naungan RS Pondok Indah Group yang berhasil meraih validasi HIMSS EMRAM di Indonesia.
Di Asia Tenggara, secara keseluruhan ada 7 rumah sakit yang saat ini aktif tervalidasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 dan Tingkat 7.
Selain RS Pondok IndahGroup, dua rumah sakit lain berlokasi di Singapura, dan dua lainnya di Thailand.
"Validasi HIMSS EMRAM Tahap 6 ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus melakukan transformasi digital yang berkesinambungan guna meningkatkan mutu, keamanan, keselamatan, dan kepuasan pasien kami. Kedepannya kami berharap dapat terus memberikan layanan kesehatan terdepan serta tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia,” tutup dr. Yanwar. (RO/OL-09)
DPD RI masih menghadapi kesenjangan yang lebar baik dalam hal kapasitas SDM, infrastruktur, maupun regulasi digital.
Minimnya literasi teknologi, khususnya dalam hal infrastruktur jaringan, masih menjadi hambatan besar bagi banyak perusahaan di Indonesia.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Hal itu merupakan upaya kolaborasi untuk mewujudkan sekolah unggul berbasis digital dan inklusif.
Pasar Indonesia yang besar dan terus tumbuh disebut menjadi alasan perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen ini untuk ekspansi bisnis di Tanah Air.
Mesin EDC Android kini tidak hanya melayani transaksi gesek kartu, tetapi juga terintegrasi dengan layanan pembayaran non-tunai seperti QRIS, e-wallet, dan penarikan tunai.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved