Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cakap Bantu Tingkatkan Kualitas SDM Melalui Pendidikan Bahasa Asing

Dinda Shabrina
23/4/2022 13:02
Cakap Bantu Tingkatkan Kualitas SDM Melalui Pendidikan Bahasa Asing
CEO dan Co-Founder Cakap, Tomy Yunus.(Dok Cakap)

STARTUP edutech Cakap, turut berinisiasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia melalui akses pendidikan yang siap kerja. Sebagai perusahaan edukasi berbasis teknologi, Cakap mengambil peran untuk berkontribusi dalam mempercepat pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.

Dalam komitmennya, CEO dan Co-Founder Cakap, Tomy Yunus, mengatakan pihaknya terus mengembangkan program melalui kelas-kelas upskill dan bahasa untuk ditujukan kepada anak-anak Indonesia mulai dari wilayah perkotaan sampai wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

"Sampai saat ini Cakap telah menjangkau 95 kota di 34 provinsi Indonesia. Termasuk daerah terluar seperti Sabang, Sumba dan Halmahera," kata Tomy ketika dihubungi dalam rangka "3 Tahun Anniversary CAKAP" di Jakarta, Jum'at (22/4).

Baca juga:BNPB: Banjir Melanda Desa Dawuan Tengah di Wilayah Karawang Berangsur Surut

Cakap merupakan salah satu platform Edutech di Indonesia yang mengembangkan pembelajaran online dengan interaksi dua arah antara siswa dan guru profesional melalui panggilan video dan percakapan teks.

Selain fokus memberikan pendidikan untuk murid, Tomy menyampaikan Cakap juga ingin memperbaiki kualitas pengajar di Indonesia. Ia mengungkapkan melalui program Teacher Academy, para guru yang akan menjadi pengajar dibekali pemahaman mengenai pedagogi pendidikan serta kelas etik.

Setidaknya, kata Tomy, saat ini Cakap telah memiliki 1000 lebih pengajar bahasa online. Melalui program Teacher Academy itu pula para pengajar dibekali literasi digital agar mampu menguasai medan kelas online.

“Kita sudah punya lebih dari 1000 pengajar bahasa online yang mengajar di aplikasi Cakap. Iya, kita berikan kelas berupa teaching pedagogy, kita berikan juga class ethics, lalu juga literasi digital juga bagaimana untuk bisa mengajar online secara lancar. Maupun juga mengatasi technical problem di dalam kelas,” imbuh Tomy.

Sementara itu, Celillia Ong, yang juga merupakan Co-Founder Cakap, mengatakan platform ini juga mengedepankan akses kesetaraan pendidikan. Ia mengungkapkan, tidak ada pembatasan gender, daerah maupun jarak. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan dan akses yang sama.

“Cakap untuk Bangsa, sebuah program yang menyediakan akses kesetaraan pendidikan berkualitas di Indonesia. Pemberdayaan yang dilakukan tidak hanya dilakukan terhadap kaum pelajar, tetapi juga terhadap tenaga pendidikan dan kaum perempuan. Tanpa pembatasan gender, daerah maupun jarak,” tutur Celillia.

Salah satu pemberdayaan yang telah dilakukan Cakap ialah dengan memberdayakan bidang pariwisata di Nusa Tenggara Timur. Celillia menuturkan Cakap bekerjasama dengan pihak pemerintah daerah untuk meningkatkan sektor hospitality.

“Kita melakukan pemberdayaan lokal di bidang pariwisata di NTT. Kami bekerjasama dengan pemda untuk meningkatkan kualitas hospitality. Baik dari sisi keterampilan maupun kemampuan berbahasa,” tandasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya